29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:50 AM WIB

Berkat NPK Pelangi Pupuk Kaltim, Produksi Kubis Petani Bangli Naik

BANGLI – Produk NPK Pelangi Pupuk Kaltim kembali terbukti mampu meningkatkan hasil produksi dan kualitas pertanian masyarakat, 

melalui panen perdana Demonstration Plot (Demplot) mandiri komoditas kubis, di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Kamis (23/7) lalu.

Demplot di atas lahan seluas 0,04 Hektare (Ha) tersebut, meningkatkan hasil panen kubis dengan bobot mencapai 2,53 – 3 Kg/buah, dari sebelumnya 2,28 Kg. 

Demplot menggunakan pola pemupukan berimbang NPK Pelangi komposisi 16-16-16, dengan masa tanam 70 hari.

Assistant Account Executive (AAE) Pupuk Kaltim wilayah Bangli Wayan Adiguna mengatakan, demplot mandiri diinisiasi Pupuk Kaltim melalui Kantor Pemasaran Wilayah Bali, 

melihat tingginya antusias petani akan kualitas hasil pertanian pasca ujicoba demplot bawang putih yang sebelumnya dilaksanakan, dengan peningkatan hasil mencapai 30 persen. 

Ujicoba diusulkan pada komoditas kubis, yang juga salah satu hasil pertanian andalan di Kabupaten Bangli. 

Demplot mandiri diterapkan pada 2 perlakuan, yakni pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim dan perlakuan komposisi pemupukan petani. 

Dari sampel hasil yang dicapai, untuk lingkar kubis hasil demplot Pupuk Kaltim rata-rata 69,3 cm, dengan diameter 19,4 cm dan tinggi 16 cm. 

Sedangkan untuk perlakuan petani, rata-rata lingkar kubis 66,8 cm, dengan diameter 18,3 cm dan tinggi 14,4 cm. 

“Setelah (demplot) bawang putih terbukti berhasil, selanjutnya diujicoba mandiri untuk kubis dan hasilnya pun sangat memuaskan,” kata Wayan Adiguna. 

Ditambahkannya, demplot NPK Pelangi pada komoditas kubis sekaligus menepis keraguan petani menggunakan produk nonsubsidi dari Pupuk Kaltim tersebut, 

karena hasil yang dicapai terbukti meningkat, bobot serta ukuran tanaman pun lebih besar dari sebelumnya. 

Meski harga lebih tinggi dari pupuk bersubsidi, namun untuk pemakaian jauh lebih hemat dengan hasil lebih maksimal. 

“Petani sudah membuktikan langsung keunggulan NPK Pelangi dan hasil panen meningkat dari biasanya,” tambah Wayan Adiguna.

I Wayan Artom, salah satu petani setempat mengakui kualitas NPK Pelangi Pupuk Kaltim, yang mampu meningkatkan produktivitas serta hasil produksi tanaman. 

Dirinya menyebut kebutuhan nutrisi tanaman sangat penting, karena berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dan NPK Pelangi mampu memenuhi harapan tersebut. 

Meski ke depan lebih mengutamakan produksi pada komoditas bawang, namun petani setempat tidak ragu untuk menggunakan NPK Pelangi. 

Pasalnya, hasil yang diujicoba semuanya berhasil. Bahkan beberapa petani juga telah mengajukan pemesanan untuk kebutuhan musim tanam, ditambah sejumlah produk hayati Pupuk Kaltim lainnya, seperti Ecofert. 

“Tim lapangan Pupuk Kaltim juga aktif mendampingi, sehingga petani lebih terbantu untuk pola pemupukan maupun pemilihan bibit,” kata I Wayan Artom. (rba)

BANGLI – Produk NPK Pelangi Pupuk Kaltim kembali terbukti mampu meningkatkan hasil produksi dan kualitas pertanian masyarakat, 

melalui panen perdana Demonstration Plot (Demplot) mandiri komoditas kubis, di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Kamis (23/7) lalu.

Demplot di atas lahan seluas 0,04 Hektare (Ha) tersebut, meningkatkan hasil panen kubis dengan bobot mencapai 2,53 – 3 Kg/buah, dari sebelumnya 2,28 Kg. 

Demplot menggunakan pola pemupukan berimbang NPK Pelangi komposisi 16-16-16, dengan masa tanam 70 hari.

Assistant Account Executive (AAE) Pupuk Kaltim wilayah Bangli Wayan Adiguna mengatakan, demplot mandiri diinisiasi Pupuk Kaltim melalui Kantor Pemasaran Wilayah Bali, 

melihat tingginya antusias petani akan kualitas hasil pertanian pasca ujicoba demplot bawang putih yang sebelumnya dilaksanakan, dengan peningkatan hasil mencapai 30 persen. 

Ujicoba diusulkan pada komoditas kubis, yang juga salah satu hasil pertanian andalan di Kabupaten Bangli. 

Demplot mandiri diterapkan pada 2 perlakuan, yakni pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim dan perlakuan komposisi pemupukan petani. 

Dari sampel hasil yang dicapai, untuk lingkar kubis hasil demplot Pupuk Kaltim rata-rata 69,3 cm, dengan diameter 19,4 cm dan tinggi 16 cm. 

Sedangkan untuk perlakuan petani, rata-rata lingkar kubis 66,8 cm, dengan diameter 18,3 cm dan tinggi 14,4 cm. 

“Setelah (demplot) bawang putih terbukti berhasil, selanjutnya diujicoba mandiri untuk kubis dan hasilnya pun sangat memuaskan,” kata Wayan Adiguna. 

Ditambahkannya, demplot NPK Pelangi pada komoditas kubis sekaligus menepis keraguan petani menggunakan produk nonsubsidi dari Pupuk Kaltim tersebut, 

karena hasil yang dicapai terbukti meningkat, bobot serta ukuran tanaman pun lebih besar dari sebelumnya. 

Meski harga lebih tinggi dari pupuk bersubsidi, namun untuk pemakaian jauh lebih hemat dengan hasil lebih maksimal. 

“Petani sudah membuktikan langsung keunggulan NPK Pelangi dan hasil panen meningkat dari biasanya,” tambah Wayan Adiguna.

I Wayan Artom, salah satu petani setempat mengakui kualitas NPK Pelangi Pupuk Kaltim, yang mampu meningkatkan produktivitas serta hasil produksi tanaman. 

Dirinya menyebut kebutuhan nutrisi tanaman sangat penting, karena berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dan NPK Pelangi mampu memenuhi harapan tersebut. 

Meski ke depan lebih mengutamakan produksi pada komoditas bawang, namun petani setempat tidak ragu untuk menggunakan NPK Pelangi. 

Pasalnya, hasil yang diujicoba semuanya berhasil. Bahkan beberapa petani juga telah mengajukan pemesanan untuk kebutuhan musim tanam, ditambah sejumlah produk hayati Pupuk Kaltim lainnya, seperti Ecofert. 

“Tim lapangan Pupuk Kaltim juga aktif mendampingi, sehingga petani lebih terbantu untuk pola pemupukan maupun pemilihan bibit,” kata I Wayan Artom. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/