31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 20:04 PM WIB

Tahan Pandemi, OJK Anjurkan Buleleng Fokus Pertanian dan Perikanan

SINGARAJA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganjurkan agar Pemerintah Kabupaten Buleleng fokus mengembangkan sektor pertanian dan perikanan.

Sektor ini terbukti tahan banting pada masa pandemi. Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Buleleng.

Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 21,2 persen pada tahun 2019. Sementara pada tahun 2020 kontribusi sektor ini meningkat menjadi 22,28 persen.

Sementara sektor penyedia akomodasi, makan, dan minum yang identik dengan jasa pariwisata dan restoran, mengalami penurunan tajam.

Pada 2019, sektor ini berkontribusi sebesar 18,68 persen. Namun pada 2020 turun menjadi 14,83 persen

Direktur Humas OJK, Darmansyah mengatakan, potensi ekonomi di Buleleng berbeda dengan daerah lain di Bali.

Sebagian besar daerah di Bali menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi. Sementara Buleleng menjadikan pertanian sebagai tulang punggung.

Darmansyah sendiri sempat melihat dari dekat perkembangan sektor perikanan di Buleleng. Salah satunya keberadaan Keramba Jaring Apung untuk komoditas lobster yang ada di Desa Sumberkima.

Lokasi ini menjadi satu-satunya lokasi pembesaran lobster yang ada di Bali Utara. Ia pun mendorong agar pemerintah terus mengeksplorasi peluang-peluang di sektor pertanian dan perikanan.

“Ini sesuai dengan konsep sustainability finance. Jadi ekonomi harus memerhatikan kondisi dan menjaga lingkungan,” kata Darmansyah.

Rencananya dalam waktu dekat pihaknya bersama OJK Kantor Regional VIII Bali Nusa Tenggara akan melakukan kunjungan khusus ke Kabupaten Buleleng.

“Kami ingin menggali lagi masukan-masukan yang ada. Sehingga bisa dikembangkan ke daerah lain. Untuk percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, selama ini potensi Buleleng memang berada di sektor pariwisata.

Rencananya pemerintah juga akan mengembangkan industri pengolahan dan kemasan. Sehingga pertanian sebagai industri hulu, dapat bergerak lebih baik dengan keberadaan industri pengolahan di hilir.

“Ini untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat atau presiden dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi,” tukas Bupati Agus.

SINGARAJA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menganjurkan agar Pemerintah Kabupaten Buleleng fokus mengembangkan sektor pertanian dan perikanan.

Sektor ini terbukti tahan banting pada masa pandemi. Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Buleleng.

Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 21,2 persen pada tahun 2019. Sementara pada tahun 2020 kontribusi sektor ini meningkat menjadi 22,28 persen.

Sementara sektor penyedia akomodasi, makan, dan minum yang identik dengan jasa pariwisata dan restoran, mengalami penurunan tajam.

Pada 2019, sektor ini berkontribusi sebesar 18,68 persen. Namun pada 2020 turun menjadi 14,83 persen

Direktur Humas OJK, Darmansyah mengatakan, potensi ekonomi di Buleleng berbeda dengan daerah lain di Bali.

Sebagian besar daerah di Bali menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi. Sementara Buleleng menjadikan pertanian sebagai tulang punggung.

Darmansyah sendiri sempat melihat dari dekat perkembangan sektor perikanan di Buleleng. Salah satunya keberadaan Keramba Jaring Apung untuk komoditas lobster yang ada di Desa Sumberkima.

Lokasi ini menjadi satu-satunya lokasi pembesaran lobster yang ada di Bali Utara. Ia pun mendorong agar pemerintah terus mengeksplorasi peluang-peluang di sektor pertanian dan perikanan.

“Ini sesuai dengan konsep sustainability finance. Jadi ekonomi harus memerhatikan kondisi dan menjaga lingkungan,” kata Darmansyah.

Rencananya dalam waktu dekat pihaknya bersama OJK Kantor Regional VIII Bali Nusa Tenggara akan melakukan kunjungan khusus ke Kabupaten Buleleng.

“Kami ingin menggali lagi masukan-masukan yang ada. Sehingga bisa dikembangkan ke daerah lain. Untuk percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, selama ini potensi Buleleng memang berada di sektor pariwisata.

Rencananya pemerintah juga akan mengembangkan industri pengolahan dan kemasan. Sehingga pertanian sebagai industri hulu, dapat bergerak lebih baik dengan keberadaan industri pengolahan di hilir.

“Ini untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat atau presiden dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi,” tukas Bupati Agus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/