28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:30 AM WIB

Pasar Jadi Cluster Covid-19, Ini Langkah Disperindag Cegah Penularan

DENPASAR – Tak dapat dipungkiri, Denpasar masih menjadi nomor urut 1 penyumbang angka Covid 19 di Bali. Penyebarannya menurut data mayoritas dari pasar.

Untuk mengantisipasi penularan Covid -19, terutama transmisi lokal di cluster pasar rakyat, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar 

melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar terus melakukan pemantauan, pengawasan dan monitoring terhadap Pasar Rakyat  yang ada di Kota Denpasar.

Pemantauan, pengawasan dan monitoring di Pasar Rakyat harus dilakukan karena penyebaran virus Covid 19 sudah menimpa beberapa pedagang di pasar rakyat. 

Menurut Kadisperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, pemantauan ini sebagai salah satu cara mengecek ketaatan dan kepatuhan pada pengelola pasar, pedagang pasar dan pengunjung pasar mengenai protokol kesehatan.

Menurutnya, dari hasil pemantauan yang dilakukan, sampai saat ini para pengelola pasar, pedagang maupun pengunjung telah memiliki kesadaran mengikuti protokol kesehatan.

Semua itu bisa dilakukan, karena masyarakat sudah semakin sadar dan mengetahui bahwa cluster penyebaran Covid-19 berada dan terjadi di pasar.

“Jadi, kesadarannya telah tumbuh dalam dirinya sendiri bahkan face shield yang kami berikan telah dipergunakan oleh para pedagang,” ungkap Sri Utari.

Tidak hanya itu, Sri Utari mengaku pengelola pasar rakyat yang ada di Kota Denpasar juga telah mulai menggarap atau memasang pembatas plastik di pasar sehingga ada pembatas antara pedagang dan pembeli.

Tindakan itu juga sebagai salah satu upaya mereka dalam mencegah penyebaran Covid-19 antara pertemuan pedagang dan pembeli. 

Sampai saat ini sudah ada beberapa pasar rakyat yang sudah memasang  pembatas plastik seperti Pasar Kerta Waringin Sari, Pasar Penatih, Pasar Sindu dan beberapa pasar lainnya.

Sedangkan untuk pasar yang dikelola Perusahaan Daerah telah semuanya memasang pembatas plastik dan mengikuti protokol kesehatan.

Untuk meyakinkan pasar rakyat aman untuk dikunjungi oleh masyarakat, pihaknya berharap pengelola pasar membuat video minimal 5 menit terkait langkah-langkah atau upaya  yang telah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. 

Sehingga masyarakat tidak ada rasa was-was ketika  ingin ke pasar. Selain itu, bagi pengelola pasar rakyat tetap memberikan imbauan melalui pengeras 

suara kepada pedagang maupun pengunjung yang merasa tidak enak badan atau sakit agar tidak ke pasar dulu sampai kondisinya membaik. 

Dengan terus melakukan pemantauan, pengawasan dan monitoring di pasar rakyat Sri Utari mengharapkan mereka semua mengikuti protokol kesehatan yang telah diberikan. 

Dengan demikian minimal bisa mencegah penyebaran covid 19 di Kota Denpasar 

DENPASAR – Tak dapat dipungkiri, Denpasar masih menjadi nomor urut 1 penyumbang angka Covid 19 di Bali. Penyebarannya menurut data mayoritas dari pasar.

Untuk mengantisipasi penularan Covid -19, terutama transmisi lokal di cluster pasar rakyat, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar 

melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar terus melakukan pemantauan, pengawasan dan monitoring terhadap Pasar Rakyat  yang ada di Kota Denpasar.

Pemantauan, pengawasan dan monitoring di Pasar Rakyat harus dilakukan karena penyebaran virus Covid 19 sudah menimpa beberapa pedagang di pasar rakyat. 

Menurut Kadisperindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, pemantauan ini sebagai salah satu cara mengecek ketaatan dan kepatuhan pada pengelola pasar, pedagang pasar dan pengunjung pasar mengenai protokol kesehatan.

Menurutnya, dari hasil pemantauan yang dilakukan, sampai saat ini para pengelola pasar, pedagang maupun pengunjung telah memiliki kesadaran mengikuti protokol kesehatan.

Semua itu bisa dilakukan, karena masyarakat sudah semakin sadar dan mengetahui bahwa cluster penyebaran Covid-19 berada dan terjadi di pasar.

“Jadi, kesadarannya telah tumbuh dalam dirinya sendiri bahkan face shield yang kami berikan telah dipergunakan oleh para pedagang,” ungkap Sri Utari.

Tidak hanya itu, Sri Utari mengaku pengelola pasar rakyat yang ada di Kota Denpasar juga telah mulai menggarap atau memasang pembatas plastik di pasar sehingga ada pembatas antara pedagang dan pembeli.

Tindakan itu juga sebagai salah satu upaya mereka dalam mencegah penyebaran Covid-19 antara pertemuan pedagang dan pembeli. 

Sampai saat ini sudah ada beberapa pasar rakyat yang sudah memasang  pembatas plastik seperti Pasar Kerta Waringin Sari, Pasar Penatih, Pasar Sindu dan beberapa pasar lainnya.

Sedangkan untuk pasar yang dikelola Perusahaan Daerah telah semuanya memasang pembatas plastik dan mengikuti protokol kesehatan.

Untuk meyakinkan pasar rakyat aman untuk dikunjungi oleh masyarakat, pihaknya berharap pengelola pasar membuat video minimal 5 menit terkait langkah-langkah atau upaya  yang telah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. 

Sehingga masyarakat tidak ada rasa was-was ketika  ingin ke pasar. Selain itu, bagi pengelola pasar rakyat tetap memberikan imbauan melalui pengeras 

suara kepada pedagang maupun pengunjung yang merasa tidak enak badan atau sakit agar tidak ke pasar dulu sampai kondisinya membaik. 

Dengan terus melakukan pemantauan, pengawasan dan monitoring di pasar rakyat Sri Utari mengharapkan mereka semua mengikuti protokol kesehatan yang telah diberikan. 

Dengan demikian minimal bisa mencegah penyebaran covid 19 di Kota Denpasar 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/