29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:12 AM WIB

Satelit Masih Terganggu, BI Pastikan Data Nasabah Aman

RadarBali.com – Gangguan satelit Telkom 1 yang mengakibatkan ribuan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik perbankan di Indonesia tidak bisa melayani transaksi, menjalar hingga ke Bali.

Bank Indonesia Perwakilan Bali mencatat, gangguan transaksi di mesin ATM mencapai ratusan. Data tersebut dirilis setelah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali melakukan pendataan jumlah gangguan mesin ATM di seluruh Bali.

Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana mengungkapkan, akibat gangguan satelit Telkom-1 sejak Jumat (25/8) lalu, 11 persen dari jumlah total 3.061 mesin ATM Perbankan yang ada di Bali mengalami gangguan.

Jika di kalkulasi, diperkirakan sebanyak 337 unit mesin ATM lumpuh tidak bisa melayani transaksi.

“Dengan kondisi ini, masyarakat tidak perlu panik, data nasabah dan dana nasabah aman. Upaya perbaikan terus dilakukan. Bahkan, beberapa sudah ada yang berfungsi kembali,” paparnya.

Bank Indonesia sendiri akan melakukan berbagai langkah antisipasi. Beberapa bank akan segera melakukan langkah contingency plan atau mencari alternatif untuk meminimalisir dampak dari insiden ini.

Sehingga pelayanan perbankan kepada masyarakat bisa berjalan seperti biasa. “Sementara koneksi dialihkan dari satelit Telkom 1 ke satelit Telkom S3 atau satelit lainnya,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa pak Cik ini memastikan, transaksi tarik tunai dan transfer dana tetap dapat dilakukan.

Apabila masyarakat menemukan ATM bank yang offline, masyarakat dapat melakukan tarik tunai dan transfer dana melalui ATM bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.

“Dengan kejadian ini, perbankan yang terkena gangguan atas insiden ini membebaskan biaya tarik tunai dari ATM Bank lain,” paparnya.

BI Bali pun terus memantau perkembangan pemulihan gangguan dengan berkoordinasi dengan kantor pusat BI dan perbankan yang ada di wilayah kerja KPw BI Provinsi Bali.

Estimasi perbaikan diperkirakan memakan waktu lima hingga 25 hari kerja untuk bank yang terkena dampak cukup signifikan.

“Kami selaku otoritas memastikan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” pungkasnya. 

RadarBali.com – Gangguan satelit Telkom 1 yang mengakibatkan ribuan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik perbankan di Indonesia tidak bisa melayani transaksi, menjalar hingga ke Bali.

Bank Indonesia Perwakilan Bali mencatat, gangguan transaksi di mesin ATM mencapai ratusan. Data tersebut dirilis setelah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali melakukan pendataan jumlah gangguan mesin ATM di seluruh Bali.

Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana mengungkapkan, akibat gangguan satelit Telkom-1 sejak Jumat (25/8) lalu, 11 persen dari jumlah total 3.061 mesin ATM Perbankan yang ada di Bali mengalami gangguan.

Jika di kalkulasi, diperkirakan sebanyak 337 unit mesin ATM lumpuh tidak bisa melayani transaksi.

“Dengan kondisi ini, masyarakat tidak perlu panik, data nasabah dan dana nasabah aman. Upaya perbaikan terus dilakukan. Bahkan, beberapa sudah ada yang berfungsi kembali,” paparnya.

Bank Indonesia sendiri akan melakukan berbagai langkah antisipasi. Beberapa bank akan segera melakukan langkah contingency plan atau mencari alternatif untuk meminimalisir dampak dari insiden ini.

Sehingga pelayanan perbankan kepada masyarakat bisa berjalan seperti biasa. “Sementara koneksi dialihkan dari satelit Telkom 1 ke satelit Telkom S3 atau satelit lainnya,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa pak Cik ini memastikan, transaksi tarik tunai dan transfer dana tetap dapat dilakukan.

Apabila masyarakat menemukan ATM bank yang offline, masyarakat dapat melakukan tarik tunai dan transfer dana melalui ATM bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.

“Dengan kejadian ini, perbankan yang terkena gangguan atas insiden ini membebaskan biaya tarik tunai dari ATM Bank lain,” paparnya.

BI Bali pun terus memantau perkembangan pemulihan gangguan dengan berkoordinasi dengan kantor pusat BI dan perbankan yang ada di wilayah kerja KPw BI Provinsi Bali.

Estimasi perbaikan diperkirakan memakan waktu lima hingga 25 hari kerja untuk bank yang terkena dampak cukup signifikan.

“Kami selaku otoritas memastikan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/