26.5 C
Jakarta
23 November 2024, 18:03 PM WIB

Jelang Hari Raya Galungan, Kadisperpan Badung Pastikan Stok Babi Aman

MANGUPURA – Menjelang Hari Raya Galungan, persediaan daging babi di Kabupaten Badung dilaporkan cukup.

Hal itu dingkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpan) Badung I Wayan Wijana. Data yang dimiliki Disperpan, jumlah babi siap potong ada sekitar 5.000 ekor.

 Sedangkan kebutuhan babi yang dipotong saat hari raya Galungan enam bulan lalu tercatat sekitar 1.784 ekor.

“Jadi, stok babi untuk hari raya Galungan yang akan datang (pertengahan September) masih cukup,” tegas Wijana.

Menurut Wijana, kematian babi massal beberapa waktu lalu berpengaruh pada populasi babi di Badung. Ribuan babi mulai indukan dan anakan tiba-tiba mati.

Pemerintah melalui dinas terkait pun sempat hingga melakukan uji lab guna mengetahui penyebab kematian babi.

Di Badung sempat ada rencana membuat kuburan khusus babi, guna memfasilitasi peternak dan warga yang terganjal lahan dan biaya penguburan.

“Sekarang ini warga dan peternak belum berani memelihara babi kembali. Belum semua peternak berani memasukan bibit atau restocking,” bebernya.

Kendati demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan babi masih aman. Hal itu berdasar data dan hasil koordinasi dengan Gabungan Usaha Petrenak Babi Indonesia (GUPBI) Bali.

Terkait perkembangan kasus kematian babi di Badung, Wijana saat ini tak ada lagi laporan yang diterima pihaknya.

Hal itu, menurutnya, tak lepas daru pemahaman masyarakat dan peternak terkait pencegahan wabah virus.

“Peternak sudah semakin meningkat pemahamannya terkait upaya mencegah penyebaran wabah ASF kemarin,” imbuh mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu. 

MANGUPURA – Menjelang Hari Raya Galungan, persediaan daging babi di Kabupaten Badung dilaporkan cukup.

Hal itu dingkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpan) Badung I Wayan Wijana. Data yang dimiliki Disperpan, jumlah babi siap potong ada sekitar 5.000 ekor.

 Sedangkan kebutuhan babi yang dipotong saat hari raya Galungan enam bulan lalu tercatat sekitar 1.784 ekor.

“Jadi, stok babi untuk hari raya Galungan yang akan datang (pertengahan September) masih cukup,” tegas Wijana.

Menurut Wijana, kematian babi massal beberapa waktu lalu berpengaruh pada populasi babi di Badung. Ribuan babi mulai indukan dan anakan tiba-tiba mati.

Pemerintah melalui dinas terkait pun sempat hingga melakukan uji lab guna mengetahui penyebab kematian babi.

Di Badung sempat ada rencana membuat kuburan khusus babi, guna memfasilitasi peternak dan warga yang terganjal lahan dan biaya penguburan.

“Sekarang ini warga dan peternak belum berani memelihara babi kembali. Belum semua peternak berani memasukan bibit atau restocking,” bebernya.

Kendati demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan babi masih aman. Hal itu berdasar data dan hasil koordinasi dengan Gabungan Usaha Petrenak Babi Indonesia (GUPBI) Bali.

Terkait perkembangan kasus kematian babi di Badung, Wijana saat ini tak ada lagi laporan yang diterima pihaknya.

Hal itu, menurutnya, tak lepas daru pemahaman masyarakat dan peternak terkait pencegahan wabah virus.

“Peternak sudah semakin meningkat pemahamannya terkait upaya mencegah penyebaran wabah ASF kemarin,” imbuh mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/