27.8 C
Jakarta
14 Desember 2024, 3:52 AM WIB

Gangguan Ginjal Misterius, Waspadai Anak Susah Buang Air Kecil

DENPASAR –  Gangguan ginjal akut misterius ini harus diwaspadai. Pasalnya, tidak hanya ginjal yang diserang namun juga organ lain.Ini disampaikan Unit Kerja Nefrologi RS Prof. Ngoerah Denpasar, dr. I Gusti Ayu Nilawati Sp.Ak (MARS)  bahwa gangguan ginjal ini multi organ.

Ini karena dari 17 pasien yang diterima RS Prof Ngoerah  kondisi pasiennya tidak hanya pada ginjal tapi  organ lain juga  melemah seperti otak, hati , jantung dan juga ada pendarahan. “Tetapi organ lain juga yang kena, batang otak kalau cuma ginjal terkena kalau cuci darah selesai ini karena multi organ terkena.  Tenyata nendang sini nendang sana. Ada pendarahan dan jantung,” ucapnya.

Dr. Nila didampingi Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali, dr. Sanjaya Putra mengatakan bahwa dari pasien yang dirawat tidak ada yang sampai terus menerus cuci darah atau gagal ginjal kronis. Satu anak yang dirawat saat ini juga fungsi ginjal sudah membaik dan laju fitrasi glomerulus sudah meningkat.

“Sebelumnya penurunan sampai 79 persen kami berikan obat terus membaik sehingga tidak perlu dilakukan cuci darah,”ucapnya.  Saat ini pasien gagal ginjal akut misterius ini dirawat di ruang Cempaka, RS Prof. Ngoerah, Denpasar.

Bahkan, dari 17 pasien tersebut ada dua pasien rujukan dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Nila karena RS Prof Ngoerah adalah rumah sakit rujukan di Indonesia Timur. Katanya, pasien yang lain juga berasal dari rujukan rumah sakit lain sebelum dibawah ke RS Prof. Ngoerah. “Kebanyakan rumah sakit di Denpasar. Pokoknya sebelumnya dari rumah sakit lain juga,” tegasnya.

 

Seperti diketahui, kasus gagal  ginjal akut (acute kidney injury)  misterius juga menyerang anak-anak di Bali.  Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali mencatat ada 17 orang terkena gangguan ginjal  misterius  dan 11 orang yang meninggal  yang  dirawat di RS Prof. Ngoerah.

Rata-rata yang terkena gagal ginjal misterius   didominasi balita. Dokter belum mengetahui penyebabnya  sampai saat ini. Gejala gangguan ginjal akut misterius ini diare, ada gangguan   napas,   jarang kencing bahkan  tidak kencing sama sekali.  (ni kadek novi febriani/radar bali) 

 

 

DENPASAR –  Gangguan ginjal akut misterius ini harus diwaspadai. Pasalnya, tidak hanya ginjal yang diserang namun juga organ lain.Ini disampaikan Unit Kerja Nefrologi RS Prof. Ngoerah Denpasar, dr. I Gusti Ayu Nilawati Sp.Ak (MARS)  bahwa gangguan ginjal ini multi organ.

Ini karena dari 17 pasien yang diterima RS Prof Ngoerah  kondisi pasiennya tidak hanya pada ginjal tapi  organ lain juga  melemah seperti otak, hati , jantung dan juga ada pendarahan. “Tetapi organ lain juga yang kena, batang otak kalau cuma ginjal terkena kalau cuci darah selesai ini karena multi organ terkena.  Tenyata nendang sini nendang sana. Ada pendarahan dan jantung,” ucapnya.

Dr. Nila didampingi Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali, dr. Sanjaya Putra mengatakan bahwa dari pasien yang dirawat tidak ada yang sampai terus menerus cuci darah atau gagal ginjal kronis. Satu anak yang dirawat saat ini juga fungsi ginjal sudah membaik dan laju fitrasi glomerulus sudah meningkat.

“Sebelumnya penurunan sampai 79 persen kami berikan obat terus membaik sehingga tidak perlu dilakukan cuci darah,”ucapnya.  Saat ini pasien gagal ginjal akut misterius ini dirawat di ruang Cempaka, RS Prof. Ngoerah, Denpasar.

Bahkan, dari 17 pasien tersebut ada dua pasien rujukan dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Nila karena RS Prof Ngoerah adalah rumah sakit rujukan di Indonesia Timur. Katanya, pasien yang lain juga berasal dari rujukan rumah sakit lain sebelum dibawah ke RS Prof. Ngoerah. “Kebanyakan rumah sakit di Denpasar. Pokoknya sebelumnya dari rumah sakit lain juga,” tegasnya.

 

Seperti diketahui, kasus gagal  ginjal akut (acute kidney injury)  misterius juga menyerang anak-anak di Bali.  Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali mencatat ada 17 orang terkena gangguan ginjal  misterius  dan 11 orang yang meninggal  yang  dirawat di RS Prof. Ngoerah.

Rata-rata yang terkena gagal ginjal misterius   didominasi balita. Dokter belum mengetahui penyebabnya  sampai saat ini. Gejala gangguan ginjal akut misterius ini diare, ada gangguan   napas,   jarang kencing bahkan  tidak kencing sama sekali.  (ni kadek novi febriani/radar bali) 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/