DENPASAR, Radar Bali-Agen BRILink tampaknya sudah menjadi pilihan usaha utama di masyarakat. Selain karena sudah dikenal luas, menjadi Agen BRIlink bisa disambi tanpa harus mengesampingkan usaha utama.
Seperti yang dilakukan oleh Anom Adi Parwita, pemilik usaha Kios Sari di Jalan Imam Bonjol Denpasar yang nyambi menjadi agen BRILink sejak tahun 2016. Berawal dari tawaran petugas BRI, Anom memantapkan diri untuk mencoba menjadi Agen BRILink yang saat itu belum banyak diketahui masyarakat.
“Saat itu modal awal saya Rp1 Juta. Sambil jualan, saya tawarkan jasa transfer, beli pulsa, atau token listrik kepada Customer yang belanja kios saya. Saya jelaskan juga kalau lewat Agen BRILink, customer tidak perlu antre, jadi transaksinya bisa lebih cepat,” kenangnya.
Anom tak menyangka, Agen BRILink Kios Sari miliknya cepat dikenal oleh masyarakat. “Customer saya tidak hanya seputaran Imam Bonjol, tapi juga dari daerah lain. Mereka datang transaksi sekalian belanja. Rata-rata saya bisa melayani 100 transaksi per hari. Paling banyak pernah 150 transaksi. Yang paling sering transaksi transfer” Ujar Anom.
Anom tak menampik jika keputusannya menjadi Agen BRILink sangat membantunya secara finansial. Dari usaha nyambinya ini, Anom bisa meraup jutaan Rupiah dalam satu bulan. “Kuncinya itu pelayanan yang utama. Bagaimana kita membangun suasana kekeluargaan dengan customer, sehingga customer merasa nyaman dan datang lagi untuk transaksi dan belanja. Tempat/ lokasi yang strategis juga berpengaruh, dan jangan lupa sematkan map biar orang mudah mencari lokasi kita,”terang Anom.
Regional CEO BRI Denpasar, Rudy Andimono mengatakan, BRI Regional Office Denpasar senantiasa mendorong inklusi dan literasi keuangan, salah satunya dengan pengembangan Agen BRILink di wilayah Bali, NTB, dan NTT. Sampai dengan Agustus 2022, terdapat 28.150 Agen BRILink dengan volume transaksi sebesar Rp41 triliun. (mar/han)