26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 2:54 AM WIB

Kampanyekan Imunisasi Measles dan Rubella (MR)

DENPASAR – Dinas Kesehatan Provinsi Bali menggalang kampanye dan introduksi Measles dan Rubella (MR), guna mendukung eliminasi campak dan pengendalian khusus congenital rubella syndrome (CSR) yakni penyakit menular seperti campak pada anak di tahun 2020. 

Selama dua bulan dari Agustus – September 2018 ini pelaksanaan akan digelar secara merata dengan jangkauan anak usia mendekati 9 bulan dan 18 bulan. Sementara introduksi MR akan dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2018 mendatang, dan pelaksanaan ini tidak lain meminimalisir mudahnya penularan yang berpotensi wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Measles atau yang disebut campak merupakan penyakit yang mudah menular melalui batuk dan bersin yang disebabkan oleh virus, dan komplikasi penyakit campak dianggap berbahaya karena menyebabkan kematian dan untuk mengantisipasi hal tersebut dimulai dengan melakukan imunisasi campak pada anak usia 18-24 bulan dengan tujuan memperpanjang kekebalan tubuh.

Sementara rubella merupakan penyakit menular yang memiliki gejala serupa dengan campak, tetapi kemerahan pada kulit lebih ringan. Dapat menyerang usia anak-anak maupun dewasa, dan dianggap berbahaya karena dapat masuk melalui plasenta sehingga menginfeksi janin pada kandungan dan mengakibatkan abortus atau kelainan pada bayi sepertu kelainan jantung, mata, pendengaran, dan syaraf.

“Pemberian imunisasi campak bersamaan dengan rubella menjadi sangat efisien, dan organisasi kesehatan dunia atau WHO juga sangat merekomendasi pemberian imunisasi campak dan rubella ini secara bersamaan,” papar Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Dengan pertimbangan tersebut dilakukan kampanye dan introduksi imunisasi MR di Bali, dengan pemberian imunisasi secara massal MR. Sedangkan introduksi imunisasi MR yakni pelaksanaan imunisasi MR terintegrasi dengan program imunisasi rutin pada anak.

Kampanye dan introduksi MR ini memiliki tujuan khusus yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat terhadap campak dan rubella, memutuskan penularan virus, menurunkan angka kesakitan dance menurunkan kejadian CSR pada bayi baru lahir. Sasarannya pun pada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun tanpa melihat status imunisasi, riwayat campak dan rubella sebelumnya minimal empat minggu.

Kampanye MR dilaksanakam diseluruh Bali melalui 120 Puskesmas diseluruh kabupaten dan kota. Pelaksanaan kampanye yang berlangsung selama dya bulan dari bulan Agustus – September sudah termasuk sweeping, untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan imunisasi karena sakit atau tidak datang saat pelaksanaan di pos imunisasi

DENPASAR – Dinas Kesehatan Provinsi Bali menggalang kampanye dan introduksi Measles dan Rubella (MR), guna mendukung eliminasi campak dan pengendalian khusus congenital rubella syndrome (CSR) yakni penyakit menular seperti campak pada anak di tahun 2020. 

Selama dua bulan dari Agustus – September 2018 ini pelaksanaan akan digelar secara merata dengan jangkauan anak usia mendekati 9 bulan dan 18 bulan. Sementara introduksi MR akan dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2018 mendatang, dan pelaksanaan ini tidak lain meminimalisir mudahnya penularan yang berpotensi wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Measles atau yang disebut campak merupakan penyakit yang mudah menular melalui batuk dan bersin yang disebabkan oleh virus, dan komplikasi penyakit campak dianggap berbahaya karena menyebabkan kematian dan untuk mengantisipasi hal tersebut dimulai dengan melakukan imunisasi campak pada anak usia 18-24 bulan dengan tujuan memperpanjang kekebalan tubuh.

Sementara rubella merupakan penyakit menular yang memiliki gejala serupa dengan campak, tetapi kemerahan pada kulit lebih ringan. Dapat menyerang usia anak-anak maupun dewasa, dan dianggap berbahaya karena dapat masuk melalui plasenta sehingga menginfeksi janin pada kandungan dan mengakibatkan abortus atau kelainan pada bayi sepertu kelainan jantung, mata, pendengaran, dan syaraf.

“Pemberian imunisasi campak bersamaan dengan rubella menjadi sangat efisien, dan organisasi kesehatan dunia atau WHO juga sangat merekomendasi pemberian imunisasi campak dan rubella ini secara bersamaan,” papar Ketut Suarjaya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Dengan pertimbangan tersebut dilakukan kampanye dan introduksi imunisasi MR di Bali, dengan pemberian imunisasi secara massal MR. Sedangkan introduksi imunisasi MR yakni pelaksanaan imunisasi MR terintegrasi dengan program imunisasi rutin pada anak.

Kampanye dan introduksi MR ini memiliki tujuan khusus yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat terhadap campak dan rubella, memutuskan penularan virus, menurunkan angka kesakitan dance menurunkan kejadian CSR pada bayi baru lahir. Sasarannya pun pada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun tanpa melihat status imunisasi, riwayat campak dan rubella sebelumnya minimal empat minggu.

Kampanye MR dilaksanakam diseluruh Bali melalui 120 Puskesmas diseluruh kabupaten dan kota. Pelaksanaan kampanye yang berlangsung selama dya bulan dari bulan Agustus – September sudah termasuk sweeping, untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan imunisasi karena sakit atau tidak datang saat pelaksanaan di pos imunisasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/