27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:18 AM WIB

Lari Ekstrim Tambora Challenge 2018 Resmi Dimulai

SUMBAWA– Meski sempat diwarnai hujan deras saat pelepasan peserta lari Tambora Challenge, lomba lari ultra marathon Tambora Challenge 2018 yang mengambil start dari

Pototano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan finish di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, resmi digelar mulai dari tanggal 4 April hingga 7 April 2018 mendatang.

Kegiatan Tambora Challenge 2018 ini akan mengajak  47 peserta lari untuk berkompetisi melintasi wilayah Pulau Sumbawa pada lintasan lari sepanjang 320 Kilomoter.

Dengan jarak tempuh 320 km setara dengan jarak Yogyakarta ke Surabaya atau lebih dari tujuh kali jarak lomba lari full marathon tersebut, peserta dituntut untuk tidak sekadar memiliki kondisi fisik yang prima dan bermental baja.

Namun juga harus cerdas mengatur strategi dalam berlari untuk melewati cuaca panas terik di siang hari dan terhindar dari hipotermia karena cuaca yang sangat dingin di malam hari. 

Pelepasan peserta lari Tambora Challenge 2018 ini dilakukan Bupati KSB, HW Musyafirin didampingi Wakil Bupati KSB, Fud Syaiffudin, serta Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Husnanindiaty Nurdin.

Bupati KSB, HW Musyafirin, mengapresiasi dengan diselenggarakannya lomba lari Tambora Challenge 2018,  yang merupakan salah satu dari rangkaian even Pesona Tambora 2018 tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini memiliki dampak yang positif bagi KSB pada khususnya, terutama terhadap sektor pariwisata.

“Yang pasti dengan kegiatan ini, jika setiap tahunnya bisa dilaksanakan dampaknya akan semakin banyak orang mengenal KSB dan tentunya berkunjungan wisatawan ke daerah ini mengalami peningkatan,” kata  HW Musyafirin, disela acara pelepasan peserta lari Tambora Challenge 2018, di Pototano KSB, Rabu (04/03) kemarin.

Musyafirin berharap ditahun depan even Tambora Challenge ini bisa diselenggakan dengan lebih baik.

“Kami berharap ditahun depan (2019), pelaksanaannya dimulai dari Kabupaten Dompu dan berakhir di KSB, sebab kami akan persiapkan even ini lebih meriah dengan festival-festival yang akan kami gelar,” ucapnya.

Sementara itu salah satu peserta lari Tambora Challenge 2018, Gatot Sudaryono, 56 tahun, asal Jakarta mengaku termotivasi mengikuti Tambora Challege ini dalam rangka penggalangan dana sosial, untuk Yayasan Jantung Indonesia.

Sebuah yayasan di Jakarta yang melakukan advokasi kepada penderita jantung orang dewasa, sekaligus melakukan operasi bagi anak-anak yang lahir dengan cacat jantung bawaan dari keluarga yang tidak mampu.

“Jadi dengan seizin panitia penyelenggara, saya ceritakan lari saya ini keberbagai pihak, dan pihak-pihak tersebut melakukan donasi ke kitabisa.com,”paparnya. (dan)

 

SUMBAWA– Meski sempat diwarnai hujan deras saat pelepasan peserta lari Tambora Challenge, lomba lari ultra marathon Tambora Challenge 2018 yang mengambil start dari

Pototano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan finish di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, resmi digelar mulai dari tanggal 4 April hingga 7 April 2018 mendatang.

Kegiatan Tambora Challenge 2018 ini akan mengajak  47 peserta lari untuk berkompetisi melintasi wilayah Pulau Sumbawa pada lintasan lari sepanjang 320 Kilomoter.

Dengan jarak tempuh 320 km setara dengan jarak Yogyakarta ke Surabaya atau lebih dari tujuh kali jarak lomba lari full marathon tersebut, peserta dituntut untuk tidak sekadar memiliki kondisi fisik yang prima dan bermental baja.

Namun juga harus cerdas mengatur strategi dalam berlari untuk melewati cuaca panas terik di siang hari dan terhindar dari hipotermia karena cuaca yang sangat dingin di malam hari. 

Pelepasan peserta lari Tambora Challenge 2018 ini dilakukan Bupati KSB, HW Musyafirin didampingi Wakil Bupati KSB, Fud Syaiffudin, serta Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Husnanindiaty Nurdin.

Bupati KSB, HW Musyafirin, mengapresiasi dengan diselenggarakannya lomba lari Tambora Challenge 2018,  yang merupakan salah satu dari rangkaian even Pesona Tambora 2018 tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini memiliki dampak yang positif bagi KSB pada khususnya, terutama terhadap sektor pariwisata.

“Yang pasti dengan kegiatan ini, jika setiap tahunnya bisa dilaksanakan dampaknya akan semakin banyak orang mengenal KSB dan tentunya berkunjungan wisatawan ke daerah ini mengalami peningkatan,” kata  HW Musyafirin, disela acara pelepasan peserta lari Tambora Challenge 2018, di Pototano KSB, Rabu (04/03) kemarin.

Musyafirin berharap ditahun depan even Tambora Challenge ini bisa diselenggakan dengan lebih baik.

“Kami berharap ditahun depan (2019), pelaksanaannya dimulai dari Kabupaten Dompu dan berakhir di KSB, sebab kami akan persiapkan even ini lebih meriah dengan festival-festival yang akan kami gelar,” ucapnya.

Sementara itu salah satu peserta lari Tambora Challenge 2018, Gatot Sudaryono, 56 tahun, asal Jakarta mengaku termotivasi mengikuti Tambora Challege ini dalam rangka penggalangan dana sosial, untuk Yayasan Jantung Indonesia.

Sebuah yayasan di Jakarta yang melakukan advokasi kepada penderita jantung orang dewasa, sekaligus melakukan operasi bagi anak-anak yang lahir dengan cacat jantung bawaan dari keluarga yang tidak mampu.

“Jadi dengan seizin panitia penyelenggara, saya ceritakan lari saya ini keberbagai pihak, dan pihak-pihak tersebut melakukan donasi ke kitabisa.com,”paparnya. (dan)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/