RadarBali.com – Dinas Pariwisata Buleleng memutuskan menunda pelaksanaan Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) 2017.
Semula BBDF akan dilaksanakan di Desa Bondalem pada 24-28 Oktober mendatang. Alasannya status Gunung Agung meningkat menjadi awas.
Keputusan menunda BBDF itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna, Rabu (4/10).
Sutrisna menyatakan, meningkatnya status Gunung Agung menjadi awas, menjadi pertimbangan utama BBDF ditunda.
Dispar Buleleng menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Bali, dan pimpinan daerah.
“Hasilnya, pelaksanaan BBDF 2017 yang akan dilaksanakan di BOndalem tanggal 24-28 Oktober, kita nyatakan ditunda,” kata Sutrisna.
Secara teknis, Desa Bondalem memang cukup dekat dengan Gunung Agung.Meski tidak masuk dalam kawasan rawan bencana, tapi ada banyak pengungsi yang kini bermukim di Desa Bondalem.
Tetap menyelenggarakan BBDF, dikhawatirkan berdampak pada kondisi psikis pengungsi, khususnya di Desa Bondalem.
Selain itu Dispar Buleleng juga mempertimbangkan para penyelam yang akan hadir pada acara tersebut.
Mengingat festival itu adalah festival bahari yang melibatkan penyelam, maka kondisi keselamatan serta psikis para penyelam juga harus dipertimbangkan.
Sedangkan anggaran pelaksanaan BBDF 2017 sebesar Rp 628 juta akan dialihkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Sebagian dana BBDF, sebesar Rp 200 juta, akan tetap digunakan Dispar Buleleng. Sementara Rp 428 sisanya, akan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan.
“Nanti yang Rp 200 juta, kami gunakan untuk promosi. Rp 80 juta kami gunakan untuk mendukung Pemuteran Bay Festival.
Sisanya kami gunakan untuk kegiatan promosi di Surabaya, Batam, dan Jakarta, serta penyambutan kapal pesiar Genting Cruise bulan Desember,” demikian Sutrisna