LOMBOK – Ajang lari ektrim lintas alam Rinjani 100, resmi dimulai di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu dini hari (5/5).
Even Rinjani 100 merupakan sport tourism yang sangat menantang karena lintasan larinya berada di Gunung Rinjani, dan even Rinjani 100 tahun 2018 ini terasa spesial karena belum lama ini Gunung Rinjani telah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark.
Pelepasan peserta lari Rinjani 100 ini dihadiri oleh Bupati KLU Dr H Najmul Akhyar SH MH, Sekretaris Daerah KLU Drs H Suardi MH, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Muhammad SPd, Komandan Kapal Dr Soeharso, Letkol (L) Fred, juga Mayor (L) Yudah, dan unsur Muspika Kecamatan Bayan, KLU.
Bupati KLU, Najmul Akhyar mengatakan dengan digelarnya Rinjani 100 ini, Lombok Utara mendapatkan keberkahan luar biasa kedatangan tamu peserta lari Rinjani 100, dengan jumlah peserta 1500 orang.
“Selain peserta lari Rinjani 100, ada pula tamu angkatan laut se-Asia Pasifik dengan jumlah 5000 orang dari 36 negara. Semoga ini pertanda baik dalam pengembangan pariwisata KLU ke depan,” kata Najmul, saat melepas peserta lari Rinjani 100.
Ia menambahkan, Pemda KLU berterima kasih kepada semua panitia. Hampir tiap tahun Lombok Utara dijadikan tempat start dari kegiatan lari Rinjani 100 seperti pada tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, terjadi peningkatan yang luar biasa pada tahun 2018 ini dengan peserta berjumlah 1500 orang, perwakilan dari 37 negara. Tentu ini hal yang luar biasa,” ucapnya.
Gelaran even Rinjani 100 tahun 2018 ini diikuti oleh 37 negara. Diantaranya, Brunei Darussalam, Malaysia, Jepang, juga tuan rumah Indonesia yang jumlah peserta paling banyak. Hadir pula juara bertahan Rinjani 100 KM pada tahun 2017 yakni Pandi Ahmad dan juara kedua Zulfadli. (dan)