29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:03 AM WIB

Yuk, Belajar Jadi Wartawan Film

RadarBali.com – LAB Menulis “Ayo Belajar Jadi Wartawan Film” dilanjutkan lagi nih! Buat kalian yang sudah mengikuti pelatihan pada hari pertama kemarin, pastinya ngga mau ketinggalan hari kedua dong. Masih bertempat di Akubank, pelatihan hari kedua digelar pada Minggu (9/7) kemarin.

Lab Menulis dimulai pukul 13.00 Wita. Pada hari kedua langsung diawali dengan mengulas beberapa hasil tulisan peserta pada hari pertama. Selanjutnya peserta diberikan materi tentang programming film pendek. Materi tersebut dibawakan oleh Fransiska Prihadi, selaku Program Director Minikino. Dalam materinya, ia menjelaskan apa itu programming, dan apa saja tugas dari seorang programmer film pendek. Fransiska juga menjelaskan tentang salah satu program film pendek garapan Minikino yang bekerja sama dengan Jönköping Kulturkommun, Swedia. Program tersebut diberi tema “My Life My Dreams”.

Dalam program ini terkumpul delapan film pendek dari Swedia dan juga Denpasar, Bali. Kemudian peserta diajak menonton kedelapan film tersebut. Para peserta pun terlihat menikmati karya film pendek yang dibuat oleh sineas-sineas muda dari dua negara tersebut. Namun, tentu saja, setelah menonton mereka diminta untuk menulis ulasan terkait film tersebut. Nah, ada yang berbeda dibandingkan praktek ulasan pada hari pertama. Sebab peserta harus mengulas satu program utuh yang berisi delapan film sekaligus. Wahh…

Semua tulisan yang sudah terkumpul selanjutnya dikoreksi satu persatu oleh Ayu Diah Cempaka, sebagai salah satu pemateri. Ia juga memberikan tips dan saran terhadap tiap tulisan yang dikoreksinya. Setelah sesi koreksi yang memakan lumayan banyak waktu, peserta diajak berkenalan dengan 3rd Minikino Film Week yang akan digelar Oktober mendatang.

Albert Farrell, salah satu peserta pelatihan, merasa bahwa acara ini sangat menarik. Ia pun mengaku banyak mendapat hal baru dari pelatihan ini.“Dulunya saya ngga ngerti gimana cara ngulas film dan apa saja yang perlu diperhatikan. Tapi, setelah ikut Lab Menulis ini saya mulai lancar menulis review,” ungkapnya saat ditemui setelah Lab Menulis berakhir.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Minikino Edo Wulia mengakui pihaknya baru pertama kali menggelar acara seperti ini. “Jadi kami tidak punya perbandingan apakah acara ini terbilang sukses atau tidak,” ujarnya. Namun, ia menjadikan hasil tulisan para peserta sebagai tolak ukur. “Ketika saya melihat tulisan para peserta pada hari kedua ini, saya bisa bilang pelatihan ini sukses. Karena kualitas tulisan para peserta mengalami lonjakan tajam dibanding hari pertama,” ujarnya dengan senyum.

Lalu apakah workshop semacam ini berhenti sampai disini saja? Edo berharap bisa menggelar acara seperti ini kembali dengan beberapa perbaikan. “Ngga harus menunggu tahun depan, kalau bisa di tahun ini, tapi ya kita lihat situasi dan kondisi,” tandasnya. (nia/fid)  

RadarBali.com – LAB Menulis “Ayo Belajar Jadi Wartawan Film” dilanjutkan lagi nih! Buat kalian yang sudah mengikuti pelatihan pada hari pertama kemarin, pastinya ngga mau ketinggalan hari kedua dong. Masih bertempat di Akubank, pelatihan hari kedua digelar pada Minggu (9/7) kemarin.

Lab Menulis dimulai pukul 13.00 Wita. Pada hari kedua langsung diawali dengan mengulas beberapa hasil tulisan peserta pada hari pertama. Selanjutnya peserta diberikan materi tentang programming film pendek. Materi tersebut dibawakan oleh Fransiska Prihadi, selaku Program Director Minikino. Dalam materinya, ia menjelaskan apa itu programming, dan apa saja tugas dari seorang programmer film pendek. Fransiska juga menjelaskan tentang salah satu program film pendek garapan Minikino yang bekerja sama dengan Jönköping Kulturkommun, Swedia. Program tersebut diberi tema “My Life My Dreams”.

Dalam program ini terkumpul delapan film pendek dari Swedia dan juga Denpasar, Bali. Kemudian peserta diajak menonton kedelapan film tersebut. Para peserta pun terlihat menikmati karya film pendek yang dibuat oleh sineas-sineas muda dari dua negara tersebut. Namun, tentu saja, setelah menonton mereka diminta untuk menulis ulasan terkait film tersebut. Nah, ada yang berbeda dibandingkan praktek ulasan pada hari pertama. Sebab peserta harus mengulas satu program utuh yang berisi delapan film sekaligus. Wahh…

Semua tulisan yang sudah terkumpul selanjutnya dikoreksi satu persatu oleh Ayu Diah Cempaka, sebagai salah satu pemateri. Ia juga memberikan tips dan saran terhadap tiap tulisan yang dikoreksinya. Setelah sesi koreksi yang memakan lumayan banyak waktu, peserta diajak berkenalan dengan 3rd Minikino Film Week yang akan digelar Oktober mendatang.

Albert Farrell, salah satu peserta pelatihan, merasa bahwa acara ini sangat menarik. Ia pun mengaku banyak mendapat hal baru dari pelatihan ini.“Dulunya saya ngga ngerti gimana cara ngulas film dan apa saja yang perlu diperhatikan. Tapi, setelah ikut Lab Menulis ini saya mulai lancar menulis review,” ungkapnya saat ditemui setelah Lab Menulis berakhir.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Minikino Edo Wulia mengakui pihaknya baru pertama kali menggelar acara seperti ini. “Jadi kami tidak punya perbandingan apakah acara ini terbilang sukses atau tidak,” ujarnya. Namun, ia menjadikan hasil tulisan para peserta sebagai tolak ukur. “Ketika saya melihat tulisan para peserta pada hari kedua ini, saya bisa bilang pelatihan ini sukses. Karena kualitas tulisan para peserta mengalami lonjakan tajam dibanding hari pertama,” ujarnya dengan senyum.

Lalu apakah workshop semacam ini berhenti sampai disini saja? Edo berharap bisa menggelar acara seperti ini kembali dengan beberapa perbaikan. “Ngga harus menunggu tahun depan, kalau bisa di tahun ini, tapi ya kita lihat situasi dan kondisi,” tandasnya. (nia/fid)  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/