DENPASAR– Pada 2009 lalu, Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar memiliki dua program studi (prodi); D-IV Keperawatan Gawat Darurat dan D-III Keperawatan.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menristek Dikti pada 2018, bertambah prodi Profesi Ners. Penyelenggaraan prodi Ners harus sesuai kurikulum yang menjadi sumber dalam melakukan pembelajaran. Baik pembelajaran teori, pembelajaran laboratorium, maupun praktik klinik.
Agar dapat mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang baik, Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar gelar Workshop Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Program Studi Ners selama tiga hari, mulai Senin (13/8) hingga Rabu besok (15/8).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Poltekkes Denpasar, Ketua DPW PPM Provinsi Bali, Pembantu Direktur Poltekkes Denpasar, Kasubag ADAK, Ketua Unit Penjaminan Mutu Poltekkes Denpasar, Ketua Jurusan di lingkungan Poltekkes Denpasar, Sekretaris Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar, Dosen di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar, dan para stakeholder dari rumah sakit (RS) negeri dan swasta, Puskesmas, user, Organisasi Profesi PPNI dan Alumni Keperawatan D-IV Keperawatan.
Ketua Jurusan Keperawatan V.M. Endang Sri Purwadmi Rahayu, S.Kp., M.Pd mengatakan, secara umum penyelenggaraan workshop bertujuan menyusun Kurikulum Prodi Ners. Juga agar pengembangan prodi Profesi Ners dan pelaksanaan program pendidikan profesi dari sarajana terapan lebih dipahami, serta terumuskan visi dan misi prodi Profesi Ners.
Ia juga menambahkan, peserta workshop berjumlah 50 orang. Di antaranya, dari dosen Jurusan Keperawatan sebanyak 32 orang, Tenaga Kependidikan 5 orang, Alumni D-IV Keperawatan sebanyak 2 orang, Organisasi Profesi (PPNI) sebanyak 2 orang, Clinical Intructur sebanyak 4 orang dan User sebanyak 3 orang.
Direktur Poltekkes Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP., MPH. berharap, melalui workshop tersebut Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar, khususnya Prodi Profesi Ners dapat lebih unggul dan memiliki manfaat bagi masyarakat luas. ’’Lewat kegiatan ini, kami akan lebih mendengarkan kira-kira kebutuhan perawat, khususnya Profesi Ners ini ke depannya seperti apa. Saat ini kami punya unggulan. Yaitu, Keperawatan Bencana,” bebernya.
Melihat kondisi alam seperti saat ini, tentu saja peran lulusan Ners sangat diperlukan. Terutama di Bali yang merupakan salah satu pusat pariwisata.
’’Semoga kami dapat mencetak lulusan memiliki kompetensi yang diharapkan bisa membantu masyarakat dan bangsa ini untuk lebih mengatasi permasalahan bencana,” harapnya. (tir/djo)