DENPASAR – Seiring peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) gelar kampanye simpatik dan jalan sehat.
Mengusung tema; Suarakan Aksi, Cegah Adiksi Rokok pada Remaja. Even yang dihadiri pompinan OPD Bali, rektor Unud, pimpinan kampus atau sekolah kesehatan, dan pimpinan organisasi profesi kesehatan ini, dihelat di Podium Bali Bebas Bicara, Lapangan Selatan Niti Mandala Renon, Minggu tadi (20/5).
Seremonial kampanye simpatik ini, diawali pelepasan balon. Lantas, dilanjutkan jalan sehat dan senam pagi bersama.
Klimaksnya, orasi Kepala Diskes Bali Ketut Suarjaya. Dalam orasinya, ia menyampaikan bahwa, merokok dapat membahayakan kesehatan. Banyak penyakit yang kian meningkat penderitanya, akibat rokok.
“Kami hadir di sini untuk mengingatkan bahaya rokok bagi kesehatan. Kita harus hidup sehat. Maka dari itu, Kita upayakan pola sehat dengan cara sering memeriksakan kesehatan Kita. Bagi yang merokok, harus segera berhenti merokok. Yang belum merokok, jangan sampai mencoba rokok. Karena senyawa yang ada pada rokok sangat berbahaya,” tegasnya.
Sebagai upaya mewujudkan kesehatan, Suarjaya juga berpesan, agar masyarakat lebih sering melakukan aktivitas fisik. Juga makan makanan sehat, istirahat cukup, dan belajar mengendalikan stres.
“Sekali lagi, Kita harus bersama-sama menuju hidup yang lebih sehat. Mari Kita menjaga hidup agar terus sehat,” ajaknya.
Suarjaya berharap lewat kegiatan ini, seluruh remaja peduli kesehatan. Mulai siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum mengetahui dan sadar akan bahaya rokok. Juga pentingnya Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Selain kampanye simpatik, sebelumnya juga dilakukan berbagai aktivitas yang menjadi rangkaian peringatan HTTS. Di antaranya; lomba video bahaya rokok, kampanye bandara sehat, penandaan KTR, dan sosialisasi bahaya rokok di sekolah. Tak ketinggalan, sosialisasi di media TV dan radio, seminar, dan lainnya.
Seluruh kegiatan ini, jelasnya, merupakan upaya Diskes Bali menciptakan kesehatan masyarakat. “Sekarang ini, Kita memang harus banyak berubah untuk menciptakan kesehatan. Maka dari itu, program pembangunan kesehatan sekarang ini, diarahkan menuju pada paradigma sehat. Yaitu, bagaimana cara menjaga orang sehat agar tetap sehat,” bebernya.
Untuk itulah, tambahnya, kegiatan semacam ini menjadi salah satu upaya Diskes Provinsi Bali mewujudkan paradigma sehat tersebut. (djo)