30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 21:42 PM WIB

Mendikbud Lantik Prof Kun Adnyana Sebagai Rektor ISI 

DENPASAR, Radar Bali – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim melantik Prof. Dr.  Wayan   Kun   Adnyana   sebagai   Rektor   Institut   Seni   Indonesia   (ISI) Denpasar periode 2021-2025, Senin (22/3) di Plaza Insan Prestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Kementerian dan Kebudayaan RI, Jakarta. Mendikbud Nadiem mengharapkan Rektor yang baru dilantik, segera bekerja untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.  Unggul   di   sini   termasuk   meningkatkan sumber daya manusia dan daya saing global. 

Prof   Kun   Adnyana,   dihubungi   setelah   acara   pelantikan   menyatakan kesanggupan dalam menjawab  harapan Mendikbud  tersebut.  “Visi  Mas Menteri, sebagaimana   diproyeksikan   sebagai   renstra   Kemendikbud,   dan termanifestasi dalam   Perjanjian   Kinerja   dengan   Rektor,   telah   tegas menandaskan indikator   kinerja   utama   yang   mesti   dijawab   oleh   Rektor bersama seluruh pemangku kepentingan ISI Denpasar, yakni soal daya saing perguruan tinggi.   Orientasinya,   selain  tentang   akses,   mutu,   dan   relevansi, yang terpenting adalah peningkatan daya saing global. Kami menegakkan visi ISI Denpasar ke  depan  sebagai pusat unggulan, yang sejalan dengan  visi pemerintah Provinsi Bali, yakni dalam dimensi budaya sebagai Bali Padma Bhuwana (Bali sebagai Pusat Peradaban Dunia), dengan branding Global-Bali Arts and Creativity Hub (G-BACH),” terang mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.

Prof Kun menambahkan, ISI Denpasar yang merupakan perguruan tinggi seni satu-satunya di Bali, bahkan di Indonesia tengah, memiliki peran penting dan strategis. “Selain   mengimplementasikan  Merdeka  Belajar-Kampus  Merdeka untuk mencapai   pembelajar   yang   mandiri,   kritis,   dan   kreatif,   juga   secara efektif akan   dilakukan   upaya   sistematis   dalam   mewujudkan   lembaga pendidikan tinggi kreatif ini berdaya saing global. Posisi Bali sebagai lokus sangat menguntungkan dan berkah. Bali telah memiliki ekosistem kreatif, dan sejarah kehidupan  seni   yang   panjang,  juga   telah   menjadi   ruang  campuan kompetisi global seni budaya. Bali juga sebuah  brand  yang dikagumi dunia,sehingga upaya menjadikan ISI Denpasar sebagai Hub Internasional dalam dialog, sinergi,   dan   kolaborasi   seni   budaya   tingkat   dunia   optimis   dapat terwujud, ” imbuhnya. 

Guru Besar sejarah seni ini mengurai, bahwa terkait mutu pendidikan, ia akan menggandeng seluas-luasnya   maestro   seni   dan   kalangan   profesional, termasuk profesor internasional  sebagai dosen tamu  berkolaborasi dengan dosen ISI Denpasar di semua Program Studi. “Termasuk mengarusutamakan Merdeka Belajar-Kampus   Merdeka   sebagai   arena   riset/cipta   karya   seni melalui projek   independen,   pengajaran   di   satuan   pendidikan   terpencil,kerjasama   strategis   dunia   usaha/industri,   dan   pengabdian   masyarakat tematik. Upaya  daya  saing dirancang  dengan   jejaring  lembaga pendidikan tinggi dan medan seni/kreatif dunia (arts and creative world),” terang Prof Kun.

Sementara   Rektor   ISI   Denpasar   periode   2017-2021,   Prof   Dr   Gede   AryaSugiartha  berkeyakinan, bahwa Prof Kun dapat membawa ISI Denpasar ke depan  ke   persaingan   global,   termasuk   meningkatkan  prestasi  yang   sudah tercapai selama ini.   “Melihat   kinerja   dalam   memimpin   Dinas   Kebudayaan Provinsi Bali   selama   hampir   dua   tahun,   yang   penuh   dengan   kreativitaspenyelenggaraan   program   dan   kegiatan   seni   budaya,   walau   pada   situasipandemi, pihaknya sangat berkeyakinan bahwa Prof Kun juga akan berhasil memimpin kampus   kebanggaan   Krama   Bali   ini.   Kepercayaan   sivitas akademika yang tinggi, termasuk jaringan yang sangat luas, menjadi modal dalam melanjutkan  estapet kepemimpinan  ISI   Denpasar  untuk  terus   maju.Termasuk mewujudkan visi Kemendikbud dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” terang Rektor ISI dua periode tersebut, yang juga hadir pada pelantikan Rektor terpilih di Jakarta.

Sebagaimana   diberitakan   sebelumnya,   Prof   Kun   pada   Selasa   (9/2)   lalu  memenangkan pemilihan Rektor ISI Denpasar dengan suara mayoritas, yakni 27 suara dari 29 suara Senat dan Mendikbud. Dua calon rektor lainnya, Prof Dr Nyoman Artayasa dan Dr Ketut Sariada masing-masing meraih satu suara.

Anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar, Drs Tjokorda Gde Putra Sukawati menyampaikan selamat  atas   telah   dilantiknya   Prof   Kun   sebagai   Rektor. Ketua Yayasan Ratna Warta ini menyampaikan, ini momentum bersejarah,seorang   pemimpin   muda   terpilih   dengan   hampir   aklamasi,   tentu   memiliki fondasi dukungan   yang   sangat   besar   dalam   mewujudkan   kemajuan   ISI Denpasar ke depan.

“Visi yang disampaikan yakni menjadikan lembaga seni budaya sebagai global hub bidang kreativitas, kami bersama seluruh DewanPenyantun pasti akan mendukung, dan membangun sinergi yang produktif.Bagaimana pun, kalau ISI Denpasar maju, seni budaya Bali juga maju, dandiplomasi seni budaya Bangsa Indonesia otomatis terwadahi”.

Hadir   dalam   pelantikan,   selain   Rektor   periode   2017-2021   Prof   Arya,   juga Wakil Rektor bidang umum dan keuangan Dr I Gusti Ngurah Seramasara, Sekretaris Senat ISI Denpasar Dr Nih Luh Sustiawati, Wakil Ketua  PanitiaPemilihan   Dr   Komang   Arba Wirawan,   Sekretaris   Panitia   Dr   Ni   KadekArshiniwati, dan Kepala Biro Umum dan Keuangan ISI Denpasar Drs I Made Raka   Mahendra.   Dari   Kemendikbud,   mendampingi   Menteri,   hadir   DirekturJenderal   Pendidikan   Tinggi   Prof   Dr   Nizam,   Kepala   Biro   KepegawaianKemendikbud Dyah Ismayanti, dan jajaran.

DENPASAR, Radar Bali – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim melantik Prof. Dr.  Wayan   Kun   Adnyana   sebagai   Rektor   Institut   Seni   Indonesia   (ISI) Denpasar periode 2021-2025, Senin (22/3) di Plaza Insan Prestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Kementerian dan Kebudayaan RI, Jakarta. Mendikbud Nadiem mengharapkan Rektor yang baru dilantik, segera bekerja untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.  Unggul   di   sini   termasuk   meningkatkan sumber daya manusia dan daya saing global. 

Prof   Kun   Adnyana,   dihubungi   setelah   acara   pelantikan   menyatakan kesanggupan dalam menjawab  harapan Mendikbud  tersebut.  “Visi  Mas Menteri, sebagaimana   diproyeksikan   sebagai   renstra   Kemendikbud,   dan termanifestasi dalam   Perjanjian   Kinerja   dengan   Rektor,   telah   tegas menandaskan indikator   kinerja   utama   yang   mesti   dijawab   oleh   Rektor bersama seluruh pemangku kepentingan ISI Denpasar, yakni soal daya saing perguruan tinggi.   Orientasinya,   selain  tentang   akses,   mutu,   dan   relevansi, yang terpenting adalah peningkatan daya saing global. Kami menegakkan visi ISI Denpasar ke  depan  sebagai pusat unggulan, yang sejalan dengan  visi pemerintah Provinsi Bali, yakni dalam dimensi budaya sebagai Bali Padma Bhuwana (Bali sebagai Pusat Peradaban Dunia), dengan branding Global-Bali Arts and Creativity Hub (G-BACH),” terang mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.

Prof Kun menambahkan, ISI Denpasar yang merupakan perguruan tinggi seni satu-satunya di Bali, bahkan di Indonesia tengah, memiliki peran penting dan strategis. “Selain   mengimplementasikan  Merdeka  Belajar-Kampus  Merdeka untuk mencapai   pembelajar   yang   mandiri,   kritis,   dan   kreatif,   juga   secara efektif akan   dilakukan   upaya   sistematis   dalam   mewujudkan   lembaga pendidikan tinggi kreatif ini berdaya saing global. Posisi Bali sebagai lokus sangat menguntungkan dan berkah. Bali telah memiliki ekosistem kreatif, dan sejarah kehidupan  seni   yang   panjang,  juga   telah   menjadi   ruang  campuan kompetisi global seni budaya. Bali juga sebuah  brand  yang dikagumi dunia,sehingga upaya menjadikan ISI Denpasar sebagai Hub Internasional dalam dialog, sinergi,   dan   kolaborasi   seni   budaya   tingkat   dunia   optimis   dapat terwujud, ” imbuhnya. 

Guru Besar sejarah seni ini mengurai, bahwa terkait mutu pendidikan, ia akan menggandeng seluas-luasnya   maestro   seni   dan   kalangan   profesional, termasuk profesor internasional  sebagai dosen tamu  berkolaborasi dengan dosen ISI Denpasar di semua Program Studi. “Termasuk mengarusutamakan Merdeka Belajar-Kampus   Merdeka   sebagai   arena   riset/cipta   karya   seni melalui projek   independen,   pengajaran   di   satuan   pendidikan   terpencil,kerjasama   strategis   dunia   usaha/industri,   dan   pengabdian   masyarakat tematik. Upaya  daya  saing dirancang  dengan   jejaring  lembaga pendidikan tinggi dan medan seni/kreatif dunia (arts and creative world),” terang Prof Kun.

Sementara   Rektor   ISI   Denpasar   periode   2017-2021,   Prof   Dr   Gede   AryaSugiartha  berkeyakinan, bahwa Prof Kun dapat membawa ISI Denpasar ke depan  ke   persaingan   global,   termasuk   meningkatkan  prestasi  yang   sudah tercapai selama ini.   “Melihat   kinerja   dalam   memimpin   Dinas   Kebudayaan Provinsi Bali   selama   hampir   dua   tahun,   yang   penuh   dengan   kreativitaspenyelenggaraan   program   dan   kegiatan   seni   budaya,   walau   pada   situasipandemi, pihaknya sangat berkeyakinan bahwa Prof Kun juga akan berhasil memimpin kampus   kebanggaan   Krama   Bali   ini.   Kepercayaan   sivitas akademika yang tinggi, termasuk jaringan yang sangat luas, menjadi modal dalam melanjutkan  estapet kepemimpinan  ISI   Denpasar  untuk  terus   maju.Termasuk mewujudkan visi Kemendikbud dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” terang Rektor ISI dua periode tersebut, yang juga hadir pada pelantikan Rektor terpilih di Jakarta.

Sebagaimana   diberitakan   sebelumnya,   Prof   Kun   pada   Selasa   (9/2)   lalu  memenangkan pemilihan Rektor ISI Denpasar dengan suara mayoritas, yakni 27 suara dari 29 suara Senat dan Mendikbud. Dua calon rektor lainnya, Prof Dr Nyoman Artayasa dan Dr Ketut Sariada masing-masing meraih satu suara.

Anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar, Drs Tjokorda Gde Putra Sukawati menyampaikan selamat  atas   telah   dilantiknya   Prof   Kun   sebagai   Rektor. Ketua Yayasan Ratna Warta ini menyampaikan, ini momentum bersejarah,seorang   pemimpin   muda   terpilih   dengan   hampir   aklamasi,   tentu   memiliki fondasi dukungan   yang   sangat   besar   dalam   mewujudkan   kemajuan   ISI Denpasar ke depan.

“Visi yang disampaikan yakni menjadikan lembaga seni budaya sebagai global hub bidang kreativitas, kami bersama seluruh DewanPenyantun pasti akan mendukung, dan membangun sinergi yang produktif.Bagaimana pun, kalau ISI Denpasar maju, seni budaya Bali juga maju, dandiplomasi seni budaya Bangsa Indonesia otomatis terwadahi”.

Hadir   dalam   pelantikan,   selain   Rektor   periode   2017-2021   Prof   Arya,   juga Wakil Rektor bidang umum dan keuangan Dr I Gusti Ngurah Seramasara, Sekretaris Senat ISI Denpasar Dr Nih Luh Sustiawati, Wakil Ketua  PanitiaPemilihan   Dr   Komang   Arba Wirawan,   Sekretaris   Panitia   Dr   Ni   KadekArshiniwati, dan Kepala Biro Umum dan Keuangan ISI Denpasar Drs I Made Raka   Mahendra.   Dari   Kemendikbud,   mendampingi   Menteri,   hadir   DirekturJenderal   Pendidikan   Tinggi   Prof   Dr   Nizam,   Kepala   Biro   KepegawaianKemendikbud Dyah Ismayanti, dan jajaran.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/