27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:10 AM WIB

Tempatkan 30 Persen Perempuan di OPD

TABANAN – Minggu kemarin (21/4), Bangsa Indonesia memeringati Hari Kartini. Sebagai pahlawan nasional, khususnya dalam perjuangan emansipasi wanita, spirit Kartini menginspirasi Kartini- Kartini masa kini.

Begitu halnya dengan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan. Menurutnya, sosok Raden Ajeng (RA) Kartini, sebagai perempuan hebat di zamannya.

Berjuang dalam belenggu kebebasan dan keterbatasan. ’’Perempuan yang cerdas, dan punya rasa peduli terhadap kemajuan kaumnya. Karena kebodohan lah, penyebab dari segala kemunduran,’’ kata Eka, kemarin.

Secara pribadi, Bupati perempuan pertama di Bali ini pun meneladani spirit Kartini. Yakni, spirit perjuangan yang tidak pernah surut, dan selalu berani mencoba tanpa menengok ke belakang.

’’Dan spirit mengangkat kaumku. Apabila Kita sudah di baris depan, harusnya Kita harus menengok kaum Kita dan mengangkat derajatnya,’’ ungkap peraih penghargaan International Women’s Day dari DPR RI ini.

Dalam pemerintahannya, Eka membuat program kesehatan untuk kaum perempuan. Yakni, Program Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau pemeriksaan dan pengobatan kanker serviks.

’’Karena prinsipnya, kalau perempuan sehat, maka keluarga pun sehat. Dan, perempuan dapat berkontribusi terhadap pembangunan,’’ jelasnya optimistis.

Kemudian Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun istimewa. Sebab, hampir 70 persen digerakkan perempuan.

’’Sekarang sudah ada 90 BUMDes, yang menyerap hampir 8.000 tenaga kerja perempuan,’’ bebernya bangga.

Masing- masing BUMDes membawahi minimal 3-4 UMKM, yang anggota masing-masing UMKM-nya, minimal 20 orang.

Saat ini, terus dilakukan pembinaan UMKM di desa-desa, untuk merekrut anak muda. Bupati mengajak pihak swasta turut membina UMKM melalui program corporate social responsibility (CSR).

Langkah lain, Bupati Eka Wiryastuti, menempatkan 30 persen perempuan dalam organisasi perangkat daerah (OPD).

Yang istimewa, selain Bupati, Tabanan kini memiliki pemimpin-pemimpin perempuan. Seperti Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tabanan Ni Wayan Sinaryati,

Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Tabanan Made Sukereni, SH, MH, Wakapolres Tabanan Kompol Rahmawati,

Wakil Ketua DPRD Tabanan (Wakil Ketua I DPRD Tabanan Ni Made Meliani, Wakil Ketua II Ni Nengah Sri Labantari), hingga Camat Penebel IGN Supartiwi.

Bukan hanya itu. Kata Eka, program bank sampah juga menyerap tenaga kerja perempuan. Beberapa tenaga kerja kebersihan yang direkrut, mayoritas perempuan.

’’Kami juga punya Program Bedah Warung. Yang sampai sekarang sudah ada 300 warung yang dijalankan kaum ibu,’’ jelas Eka.

Lebih lanjut, terhadap kaum milenial Bupati berpesan; harus ingat sejarah RA Kartini, jangan ngoyo atau patah semangat, remaja jangan individualistis, harus punya jiwa sosial.

Selain itu, juga punya semangat membangun dan peduli terhadap kemajuan bangsa. ’’Yang masih up date dari perjuangan Kartini, adalah pikiran positif dari kaum perempuan

untuk mengejar cita-citanya. Mereka sekarang mau belajar dan berkompetisi di segala bidang. Termasuk dunia politik,’’ jelasnya. (rba/djo)

 

 

TABANAN – Minggu kemarin (21/4), Bangsa Indonesia memeringati Hari Kartini. Sebagai pahlawan nasional, khususnya dalam perjuangan emansipasi wanita, spirit Kartini menginspirasi Kartini- Kartini masa kini.

Begitu halnya dengan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan. Menurutnya, sosok Raden Ajeng (RA) Kartini, sebagai perempuan hebat di zamannya.

Berjuang dalam belenggu kebebasan dan keterbatasan. ’’Perempuan yang cerdas, dan punya rasa peduli terhadap kemajuan kaumnya. Karena kebodohan lah, penyebab dari segala kemunduran,’’ kata Eka, kemarin.

Secara pribadi, Bupati perempuan pertama di Bali ini pun meneladani spirit Kartini. Yakni, spirit perjuangan yang tidak pernah surut, dan selalu berani mencoba tanpa menengok ke belakang.

’’Dan spirit mengangkat kaumku. Apabila Kita sudah di baris depan, harusnya Kita harus menengok kaum Kita dan mengangkat derajatnya,’’ ungkap peraih penghargaan International Women’s Day dari DPR RI ini.

Dalam pemerintahannya, Eka membuat program kesehatan untuk kaum perempuan. Yakni, Program Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau pemeriksaan dan pengobatan kanker serviks.

’’Karena prinsipnya, kalau perempuan sehat, maka keluarga pun sehat. Dan, perempuan dapat berkontribusi terhadap pembangunan,’’ jelasnya optimistis.

Kemudian Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun istimewa. Sebab, hampir 70 persen digerakkan perempuan.

’’Sekarang sudah ada 90 BUMDes, yang menyerap hampir 8.000 tenaga kerja perempuan,’’ bebernya bangga.

Masing- masing BUMDes membawahi minimal 3-4 UMKM, yang anggota masing-masing UMKM-nya, minimal 20 orang.

Saat ini, terus dilakukan pembinaan UMKM di desa-desa, untuk merekrut anak muda. Bupati mengajak pihak swasta turut membina UMKM melalui program corporate social responsibility (CSR).

Langkah lain, Bupati Eka Wiryastuti, menempatkan 30 persen perempuan dalam organisasi perangkat daerah (OPD).

Yang istimewa, selain Bupati, Tabanan kini memiliki pemimpin-pemimpin perempuan. Seperti Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tabanan Ni Wayan Sinaryati,

Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Tabanan Made Sukereni, SH, MH, Wakapolres Tabanan Kompol Rahmawati,

Wakil Ketua DPRD Tabanan (Wakil Ketua I DPRD Tabanan Ni Made Meliani, Wakil Ketua II Ni Nengah Sri Labantari), hingga Camat Penebel IGN Supartiwi.

Bukan hanya itu. Kata Eka, program bank sampah juga menyerap tenaga kerja perempuan. Beberapa tenaga kerja kebersihan yang direkrut, mayoritas perempuan.

’’Kami juga punya Program Bedah Warung. Yang sampai sekarang sudah ada 300 warung yang dijalankan kaum ibu,’’ jelas Eka.

Lebih lanjut, terhadap kaum milenial Bupati berpesan; harus ingat sejarah RA Kartini, jangan ngoyo atau patah semangat, remaja jangan individualistis, harus punya jiwa sosial.

Selain itu, juga punya semangat membangun dan peduli terhadap kemajuan bangsa. ’’Yang masih up date dari perjuangan Kartini, adalah pikiran positif dari kaum perempuan

untuk mengejar cita-citanya. Mereka sekarang mau belajar dan berkompetisi di segala bidang. Termasuk dunia politik,’’ jelasnya. (rba/djo)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/