30.3 C
Jakarta
14 September 2024, 10:38 AM WIB

UMKM Tak Sulit Masuk Bisnis Ritel

DENPASAR- Branch Manager Alfamart Bali Kristanto Inwahyudi menegaskan tidak ada istilah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sulit masuk bisnis ritel.

Namun tentunya harus konsisten dalam mutu atau kualitas di samping mengantongi izin berupa PIRT, yakni nomor izin yang harus dicantumkan dalam kemasan produk olahan makanan yang diedarkan kepada masyarakat.

PIRT, tandasnya, wajib diurus pelaku UKKM dan di sisi lain pemerintah harus memberi kemudahan dalam perizinannya.

“Kalau masuk ke ritel itu syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain mutu produk harus benar-benar terjaga. Kita (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, red) hanya retailing.

Jadi yang kita benar-benar cek adalah mutu produknya, kelengkapan perizinan, lebel halal. Bila itu terpenuhi kita akan memberikan kemudahan,” ucapnya.

Kristanto Inwahyudi menilai semangat pelaku UMKM di Indonesia sejauh ini belum maksimal diwadahi oleh pemerintah.

Akibatnya, fakta riil di lapangan menunjukkan aktivitas para pelaku usaha UMKM ini tidak terarah; relatif liar. “Kita tentu tidak berharap pengusaha besar mengaku UMKM.

Pemerintah daerah seharusnya dengan jelas bisa menunjukkan UMKM resmi yang ada di wilayahnya,” tegas pria yang akrab disapa Pak Kris tersebut.

Khusus Bali, Kristanto menyebut produk UMKM yang masuk ritel Alfamart antara lain beras, dupa, dan kacang-kacangan.

Pada even yang dihelat di Colony Creative Hub Rooftop Plaza Renon, Denpasar itu, selain unsur pimpinan Alfamart Branch Bali, hadir juga Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Bali I Gusti Putu Ardita dan Direktur Jawa Pos Radar Bali Justin Maurits Herman.

“Ini bentuk even yang sangat kongkret sebagai wujud kepedulian bersama antara Alfamart Branch Bali dengan Jawa Pos Radar Bali untuk masyarakat Bali.

Even semacam ini harus terus dipertahankan ke depannya,” sebut Gusti Putu Ardita, Pemred Jawa Pos Radar Bali. (rba)

DENPASAR- Branch Manager Alfamart Bali Kristanto Inwahyudi menegaskan tidak ada istilah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sulit masuk bisnis ritel.

Namun tentunya harus konsisten dalam mutu atau kualitas di samping mengantongi izin berupa PIRT, yakni nomor izin yang harus dicantumkan dalam kemasan produk olahan makanan yang diedarkan kepada masyarakat.

PIRT, tandasnya, wajib diurus pelaku UKKM dan di sisi lain pemerintah harus memberi kemudahan dalam perizinannya.

“Kalau masuk ke ritel itu syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain mutu produk harus benar-benar terjaga. Kita (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, red) hanya retailing.

Jadi yang kita benar-benar cek adalah mutu produknya, kelengkapan perizinan, lebel halal. Bila itu terpenuhi kita akan memberikan kemudahan,” ucapnya.

Kristanto Inwahyudi menilai semangat pelaku UMKM di Indonesia sejauh ini belum maksimal diwadahi oleh pemerintah.

Akibatnya, fakta riil di lapangan menunjukkan aktivitas para pelaku usaha UMKM ini tidak terarah; relatif liar. “Kita tentu tidak berharap pengusaha besar mengaku UMKM.

Pemerintah daerah seharusnya dengan jelas bisa menunjukkan UMKM resmi yang ada di wilayahnya,” tegas pria yang akrab disapa Pak Kris tersebut.

Khusus Bali, Kristanto menyebut produk UMKM yang masuk ritel Alfamart antara lain beras, dupa, dan kacang-kacangan.

Pada even yang dihelat di Colony Creative Hub Rooftop Plaza Renon, Denpasar itu, selain unsur pimpinan Alfamart Branch Bali, hadir juga Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Bali I Gusti Putu Ardita dan Direktur Jawa Pos Radar Bali Justin Maurits Herman.

“Ini bentuk even yang sangat kongkret sebagai wujud kepedulian bersama antara Alfamart Branch Bali dengan Jawa Pos Radar Bali untuk masyarakat Bali.

Even semacam ini harus terus dipertahankan ke depannya,” sebut Gusti Putu Ardita, Pemred Jawa Pos Radar Bali. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/