NEGARA – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri upacara mulang pekelem serta tabur bunga di Labuan Lalang Kabupaten Buleleng, untuk mengenang jasa 53 prajurit yang gugur di Laut Utara Bali, Kamis ( 29/4).
Acara yang turut dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu tampak juga hadir Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjutak, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra serta Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana.
Sebelum tabur bunga, acara diawali pelaksanaan persembahyangan bersama sekaligus mendoakan prajurit yang telah gugur. Upacara ini dipuput sulinggih Ida Pandita Dukuh Tri Buda Nata Geni Nanda dari Griya Gede Bajra Sidi Berombong Desa Celukan Bawang Buleleng. Persembahyangan juga diikuti tokoh dari lintas agama.
Sementara dalam prosesi mulang pekelem dan tabur bunga, menggunakan perahu boat menuju ketengah perairan. Banten pekelem menggunakan sarana caru kambing, ayam hitam dan bebek. Tampak hadir bersama jajaran pejabat dalam tabur bunga beberapa perwakilan dari keluarga korban. Secara filosofis melalui banten pakelem bentuk persembahan kepada sang hyang baruna sehingga diharapkan musibah serupa tidak terulang kembali.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, upacara tabur bunga sebagai penghormatan kepada jasa para pahlawan yang telah gugur. Khususnya bagi para prajurit awak KRI Nanggala yang gugur saat menjalankan tugas.
“Hari ini kita Bersama-sama Bapak Gubernur serta jajaran lainnya melaksanakan tabur bunga dan upacara mulang pekelem. Ini bentuk penghormatan akan jasa para prajurit yang gugur bertugas. Sekaligus untuk meneladani nilai nilai patriotisme serta membangkitkan dan mempertebal sifat kepahlawanan,” kata Bupati asal Desa Kaliakah ini usai prosesi upacara.
Bupati juga mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia prihatin serta mendoakan kepada keluarga ditinggalkan bisa tabah serta berharap tidak terulang lagi musibah yang sama.
Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam saat latihan di kedalaman 838 meter perairan Bali. Sebanyak 53 orang dinyatakan gugur saat bertugas.