31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:50 AM WIB

Siap Tiru Orkestra PAJ

DENPASAR – Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) mempersembahkan Indonesian Tour 2018 dengan mengunjungi 6 kota besar di Indonesia. Di antaranya; Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surakarta, Banyuwangi, dan terakhir di Denpasar, dari 20 Mei – 2 Juni lalu. 

Steinhaus Orchester Besigheim mempersembahkan 12 musik menggunakan alat musik tiup, di Gedung Chandra Metu Prodi Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dengan dampingan konduktor SMD Roland Haug. 

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar M.Hum mengatakan, orkestra alat tiup sangat fleksibel dibawa ke mana-mana, tanpa banyak menggunakan sound system. Pihaknya berterimakasih kepada Jongky Goei yang sudah mengoordinir tour orkestra ini di Indonesia. 

Sebagai tempat terakhir, Bali mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Diakuinya, ISI sendiri sedang meningkatkan musik barat dan memperkuat keyakinan untuk semakin meningkatkan kualitas prodi musik, guna membuat orkestra serupa. 

“Bahkan (ISI Denpasar, Red) bisa lebih bagus, karena integrasinya keunikan. Seperti; karawitan dan musik barat. Kami masih terus berjuang untuk alat musiknya juga,” jelasnya. 

Jongky Goei, warga Indonesia yang menetap di Stuttgart, sebagai musisi dan juga koordinator kegiatan, mengatakan, Denpasar merupakan kota terakhir dari 6 kota yang berkesempatan menikmati sajian musik kelas dunia dari Steinhaus Orchester Besigheim.

“Ke depannya, khususnya anak-anak muda mulai belajar alat-alat musik tiup. Pemain alat-alat tiup masih jarang sekali. Sementara, perannya sangat dibutuhkan di dalam orkestra,” ujarnya. 

Pihaknya juga berharap akan memberikan dampak positif bagi pengetahuan dan pengenalan budaya antarnegara. 

“Saya harap di masa depan, saya juga bisa bawa Indonesia keluar untuk pertukaran budaya, dan di Bali sendiri banyak seniman yang bagus untuk dipromosikan budayanya dengan cara profesional,” pungkasnya. 

DENPASAR – Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) mempersembahkan Indonesian Tour 2018 dengan mengunjungi 6 kota besar di Indonesia. Di antaranya; Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surakarta, Banyuwangi, dan terakhir di Denpasar, dari 20 Mei – 2 Juni lalu. 

Steinhaus Orchester Besigheim mempersembahkan 12 musik menggunakan alat musik tiup, di Gedung Chandra Metu Prodi Musik Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dengan dampingan konduktor SMD Roland Haug. 

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar M.Hum mengatakan, orkestra alat tiup sangat fleksibel dibawa ke mana-mana, tanpa banyak menggunakan sound system. Pihaknya berterimakasih kepada Jongky Goei yang sudah mengoordinir tour orkestra ini di Indonesia. 

Sebagai tempat terakhir, Bali mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Diakuinya, ISI sendiri sedang meningkatkan musik barat dan memperkuat keyakinan untuk semakin meningkatkan kualitas prodi musik, guna membuat orkestra serupa. 

“Bahkan (ISI Denpasar, Red) bisa lebih bagus, karena integrasinya keunikan. Seperti; karawitan dan musik barat. Kami masih terus berjuang untuk alat musiknya juga,” jelasnya. 

Jongky Goei, warga Indonesia yang menetap di Stuttgart, sebagai musisi dan juga koordinator kegiatan, mengatakan, Denpasar merupakan kota terakhir dari 6 kota yang berkesempatan menikmati sajian musik kelas dunia dari Steinhaus Orchester Besigheim.

“Ke depannya, khususnya anak-anak muda mulai belajar alat-alat musik tiup. Pemain alat-alat tiup masih jarang sekali. Sementara, perannya sangat dibutuhkan di dalam orkestra,” ujarnya. 

Pihaknya juga berharap akan memberikan dampak positif bagi pengetahuan dan pengenalan budaya antarnegara. 

“Saya harap di masa depan, saya juga bisa bawa Indonesia keluar untuk pertukaran budaya, dan di Bali sendiri banyak seniman yang bagus untuk dipromosikan budayanya dengan cara profesional,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/