33 C
Jakarta
21 September 2024, 13:15 PM WIB

Puluhan Seniman Ikuti Kontes Mural IN Bali, Tandai Bangkitnya Pariwisata

DENPASAR, radarbali.id- Puluhan seniman dari berbagai daerah mengikuti kontes mural yang diselenggarakan oleh INSIGHTID dengan tema Mural IN Bali yang berlangsung sejak 25 April hingga akhir Mei 2022 di Kopi Joglo, Jalan Sedap Malam Denpasar.

Kontes mural digelar lantaran seni melukis ini juga banyak peminatnya sehingga kegiatan dengan tagar #yanglagiIN di Bali digelar.

Penyelenggara acara kontes Mural IN Bali, Fransiscus Stevy, mengatakan Mural In Bali yang diadakan oleh INSIGHTID ini digelar untuk mendorong kebangkitan pariwisata Bali usai pandemi Covid-19.

Saat ini geliat pariwisata di Pulau Dewata sudah kembali normal.

Harapannya, Bali bisa segera kembali bangkit dengan berbagai kegiatan yang mendukung pariwisata, salah satunya lewat kontes Mural IN Bali ini.

Hasil karya seni mural para seniman ini dapat dilihat oleh masyarakat sekitar serta wisatawan secara langsung di Kopi Joglo, Jalan Sedap Malam Denpasar.

Karya yang dipamerkan ini adalah hasil kreasi para seniman terpilih yang memenangkan kontes Mural IN Bali tersebut.

“Mural adalah salah satu karya seni yang lagi In #yanglagiIN di Bali. Ada lima karya terpilih yang kami pamerkan sampai seminggu ke depan. Kami menggelar acara ini dengan menggandeng salah satu komunitas mural terbesar di Bali yakni komunitas Djamur,” katanya pada Senin (6/6).

Panitia acara Mural In Bali, Made Manggala Diapramana, mengatakan acara ini berlangsung lebih dari satu bulan. Awalnya panitia membuka kompetisi secara online. Dari sana ada puluhan seniman yang mendaftar terhitung sejak 25 April hingga 15 Mei 2022.

“Peserta yang mendaftar kemudian mengupload karya mereka di media sosial, setelah diunggah kemudian kami kurasi menjadi 12 besar,” jelasnya.

Dewan juri yang terdiri dari seniman ternama Bali seperti Apel Hendrawan, Gennetik dari komunitas Djamur, serta Dwimabim, seorang seniman mural Bali kemudian memilih lima karya terbaik.

“Peserta lima besar ini kemudian kami minta untuk menuangkan ide-idenya dan membuat mural secara langsung di media triplek yang sudah disiapkan. Tim juri melihat secara langsung para peserta mengeksekusi karyanya,” imbuhnya.

Dari lima besar ini kemudian diambil dua pemenang, yakni best of the best serta runner up. Sebagai pemenangnya adalah karya dengan judul Ngiring Melali oleh Wiwana. Kemudian runner up adalah karya yang berjudul Bali Menari Kembali oleh Krishna Argamayasa.

“Untuk peserta yang masuk 12 besar sebelumnya kami juga beri hadiah, untuk lima besar masing-masing mendapatkan Rp1 juta, kemudian best of the best Rp2,5 juta, runner up Rp1,5 juta. Saat acara kemarin di lokasi acara juga ada art market, serta sejumlah industri kreatif lainnya yang ikut meramaikan acara ini,” ungkapnya.

Selain sebagai pertanda bangkitnya Bali pasca pandemi, kontes mural ini juga digelar untuk memberikan ruang khusus kepada para muralis atau para seniman mural untuk berkarya.

Selama ini kata dia mural hanya dijadikan sebagai acara pelengkap saja saat ada acara-acara besar. Kini pihaknya ingin memberikan ruang dengan menempatkan mural sebagai acara utama. (rba/mar/ken)






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

DENPASAR, radarbali.id- Puluhan seniman dari berbagai daerah mengikuti kontes mural yang diselenggarakan oleh INSIGHTID dengan tema Mural IN Bali yang berlangsung sejak 25 April hingga akhir Mei 2022 di Kopi Joglo, Jalan Sedap Malam Denpasar.

Kontes mural digelar lantaran seni melukis ini juga banyak peminatnya sehingga kegiatan dengan tagar #yanglagiIN di Bali digelar.

Penyelenggara acara kontes Mural IN Bali, Fransiscus Stevy, mengatakan Mural In Bali yang diadakan oleh INSIGHTID ini digelar untuk mendorong kebangkitan pariwisata Bali usai pandemi Covid-19.

Saat ini geliat pariwisata di Pulau Dewata sudah kembali normal.

Harapannya, Bali bisa segera kembali bangkit dengan berbagai kegiatan yang mendukung pariwisata, salah satunya lewat kontes Mural IN Bali ini.

Hasil karya seni mural para seniman ini dapat dilihat oleh masyarakat sekitar serta wisatawan secara langsung di Kopi Joglo, Jalan Sedap Malam Denpasar.

Karya yang dipamerkan ini adalah hasil kreasi para seniman terpilih yang memenangkan kontes Mural IN Bali tersebut.

“Mural adalah salah satu karya seni yang lagi In #yanglagiIN di Bali. Ada lima karya terpilih yang kami pamerkan sampai seminggu ke depan. Kami menggelar acara ini dengan menggandeng salah satu komunitas mural terbesar di Bali yakni komunitas Djamur,” katanya pada Senin (6/6).

Panitia acara Mural In Bali, Made Manggala Diapramana, mengatakan acara ini berlangsung lebih dari satu bulan. Awalnya panitia membuka kompetisi secara online. Dari sana ada puluhan seniman yang mendaftar terhitung sejak 25 April hingga 15 Mei 2022.

“Peserta yang mendaftar kemudian mengupload karya mereka di media sosial, setelah diunggah kemudian kami kurasi menjadi 12 besar,” jelasnya.

Dewan juri yang terdiri dari seniman ternama Bali seperti Apel Hendrawan, Gennetik dari komunitas Djamur, serta Dwimabim, seorang seniman mural Bali kemudian memilih lima karya terbaik.

“Peserta lima besar ini kemudian kami minta untuk menuangkan ide-idenya dan membuat mural secara langsung di media triplek yang sudah disiapkan. Tim juri melihat secara langsung para peserta mengeksekusi karyanya,” imbuhnya.

Dari lima besar ini kemudian diambil dua pemenang, yakni best of the best serta runner up. Sebagai pemenangnya adalah karya dengan judul Ngiring Melali oleh Wiwana. Kemudian runner up adalah karya yang berjudul Bali Menari Kembali oleh Krishna Argamayasa.

“Untuk peserta yang masuk 12 besar sebelumnya kami juga beri hadiah, untuk lima besar masing-masing mendapatkan Rp1 juta, kemudian best of the best Rp2,5 juta, runner up Rp1,5 juta. Saat acara kemarin di lokasi acara juga ada art market, serta sejumlah industri kreatif lainnya yang ikut meramaikan acara ini,” ungkapnya.

Selain sebagai pertanda bangkitnya Bali pasca pandemi, kontes mural ini juga digelar untuk memberikan ruang khusus kepada para muralis atau para seniman mural untuk berkarya.

Selama ini kata dia mural hanya dijadikan sebagai acara pelengkap saja saat ada acara-acara besar. Kini pihaknya ingin memberikan ruang dengan menempatkan mural sebagai acara utama. (rba/mar/ken)






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/