RadarBali.com – Pementasan Wayang Kulit Joblar ABG disajikan oleh Sanggar Lingga Acala dari desa Tumbakbayuh, Mengwi, Badung.
Pementasan ini digelar di Panggung Madya Mandala, Taman Budaya, Denpasar, Selasa malam (11/7). Ini merupakan rangkaian perhelatan Bali Mandara Mahalango 2017 ini pun disaksikan langsung oleh ratusan penonton.
Ratusan penonton Wayang Kulit Joblar ABG ini tampak duduk menyebar di seputaran depan panggung Madya Mandala. Sebagian duduk di kursi depan panggung.
Sebagian lagi memilih duduk di depan Ardha Candra hingga memenuhi tangga kedua sisi masuk ke Ardha Candra. Pementasan wayang Kulit ini mengangkat lakon, “Tualen Jadi Raja”.
Sang dalang, I Ketut Muada mengatakan, pengangkatan lakon ini sebagai cerita terinspirasi dari kisah Jokowi jadi presiden.
Dimana dalam kisah ini Tualen yang akhirnya menjadi seorang raja mampu memimpin dengan bijak. Tualen menampilkan kesederhanaan seperti rakyat biasa.
Hal ini pun membuatnya disenangi oleh para raja dan dewa serta masyarakat. “Alasan saya yang utama adalah realitas Jokowi (Presiden Joko Widodo, red) jadi presiden. Kemudian, realita di Bali seperti ini banyak,” katanya usai pertunjukan.
Menurut Muada, alasan lainnya, yakni sebagaimana kisah Jokowi yang mampu menjadi presiden dari kesederhanaan, saat ini pula, banyak anak pedesaan yang ulet dan kerja keras dan mampu menjadi pemimpin dalam hal apa saja dari kerja keras tersebut.
“Dari kesederhanaan dan kerja keras tersebut, bila dia mau, Itu dapat berfungsi di bidang politik dan bidang-bidang lainnya juga,” imbuhnya.
Dirinya pun berharap, agar pemerintah terus memberikan dukungannya di bidang seni dan budaya. “Saya berharap apa yang pemerintah sudah laksanakan ini (di bidang seni-budaya, Red) dapat diteruskan sesuai aspirasi masyarakat Bali sendiri, dan pemimpinnya pun harus berkualitas,” tandasnya.