29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:54 AM WIB

Crazy Horse Rilis Rock ‘N Love, Diedarkan Hingga ke Australia

RadarBali.com – Tua-tua Keladi—semakin tua semakin jadi. Itulah ungkapan yang pas buat Band Crazy Horse. Band lawas asli Bali ini sudah mengarungi perjalanan 30 tahun di jagat hiburan.

Beranggotakan Bardy, Benny, Gus Abi, Dewa Wijana, dan Gus Joni ini kembali merilis album keduanya yang bertajuk Rock ‘N Love.

Album perdannya rilis di akhir 2016 lalu berjudul, Thank You. Meski produktif di usia tua, salah satu band legend Bali ini terus menghasilkan karya-karya yang sejatinya terbilang cukup terlambat untuk usia band yang sudah mencapai seperempat abad ini.

Menurut Benny (vokal) album ini menjadi bukti kecintaan mereka terhadap musik, dan juga bukti konsisten mereka dalam meramaikan musik Bali.

Hal ini berbanding lurus dengan usia para personel yang rata-rata sudah menginjak usia 40 tahun ke atas.

Menurut dia, cinta ini dibuktikan Crazy Horses kedalam album kedua ini. ” Rock ‘N Love ini mengekspresikan cinta kami kepada musik rock, juga kepada Tuhan, alam, dan juga keluarga,” katanya kepada awak  dalam sesi jumpa pers di Arena Pub and Bar Sanur.

Lebih jauh, pria berambut gondrong ini mengungkap jika pengerjaan album kedua ini hanya memakan waktu kurang lebih 2 bulan.

Penggarapan yang dikerjakan dalam kurun waktu yang cukup singkat itu dilakukan di tengah jadwal manggung yang kian padat.

“Pengerjaan album ini cukup singkat, karena materi lagunya sudah kami persiapkan sudah sejak lama,” ungkapnya.

Berisikan 12 lagu, album yang sebagian besar lagunya ditulis oleh Benny ini terbilang cukup komplit. Tidak hanya satu genre saja, album ini berisikan beragam genre seperti rock, blues, pop, hingga reggae.

Tidak hanya itu, lirik lagi dalam album ini juga memiliki tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Bali dan Indonesia. “Kami sisipkan lirik dan nada-nada romantis juga di dalam album ini.

Tujuannya agar album ini bisa lebih bisa diterima oleh semua kalangan pencinta musik,” tambah Benny.

Tidak ada target khusus, album ini sebagai pembuktian band yang berkarya sejak era 80-an ini dalam bahwa mereka masih konsisten di rel industri musik.

Selain di pasarkan lewat media sosial dan toko musik digital, album kedua ini juga dicetak dalam format CD sebanyak 500 keping.

Tidak hanya memenuhi permintaan dari para penggemar lokal dan nasional, album ini juga akan diedarkan hingga ke Australia.

“Permintaannya tidak hanya di Indonesia saja, kami juga mendapatkan permintaan dari beberapa penggemar kami di Australia. Nanti kalau jumlahnya kurang, kami akan mencetak lagi untuk memenuhi permintaan para semeton Crazy Horses,” imbuhnya.

Untuk membuktikan totalitasnya, tiga lagu dalam album ini akan dipilih untuk dibuatkan video klipnya. “Tiga lagu ini masing-masing berjudul Damai Indonesiaku, L O V E, dan I am Sorry,” tandasnya.

Album Rock ‘N Love ini pun diharapkan bisa mengualang kesuksesan album perdana. Dimana album perdana berhasil terjual ludes dengan jumlah 1000 keping. 

RadarBali.com – Tua-tua Keladi—semakin tua semakin jadi. Itulah ungkapan yang pas buat Band Crazy Horse. Band lawas asli Bali ini sudah mengarungi perjalanan 30 tahun di jagat hiburan.

Beranggotakan Bardy, Benny, Gus Abi, Dewa Wijana, dan Gus Joni ini kembali merilis album keduanya yang bertajuk Rock ‘N Love.

Album perdannya rilis di akhir 2016 lalu berjudul, Thank You. Meski produktif di usia tua, salah satu band legend Bali ini terus menghasilkan karya-karya yang sejatinya terbilang cukup terlambat untuk usia band yang sudah mencapai seperempat abad ini.

Menurut Benny (vokal) album ini menjadi bukti kecintaan mereka terhadap musik, dan juga bukti konsisten mereka dalam meramaikan musik Bali.

Hal ini berbanding lurus dengan usia para personel yang rata-rata sudah menginjak usia 40 tahun ke atas.

Menurut dia, cinta ini dibuktikan Crazy Horses kedalam album kedua ini. ” Rock ‘N Love ini mengekspresikan cinta kami kepada musik rock, juga kepada Tuhan, alam, dan juga keluarga,” katanya kepada awak  dalam sesi jumpa pers di Arena Pub and Bar Sanur.

Lebih jauh, pria berambut gondrong ini mengungkap jika pengerjaan album kedua ini hanya memakan waktu kurang lebih 2 bulan.

Penggarapan yang dikerjakan dalam kurun waktu yang cukup singkat itu dilakukan di tengah jadwal manggung yang kian padat.

“Pengerjaan album ini cukup singkat, karena materi lagunya sudah kami persiapkan sudah sejak lama,” ungkapnya.

Berisikan 12 lagu, album yang sebagian besar lagunya ditulis oleh Benny ini terbilang cukup komplit. Tidak hanya satu genre saja, album ini berisikan beragam genre seperti rock, blues, pop, hingga reggae.

Tidak hanya itu, lirik lagi dalam album ini juga memiliki tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Bali dan Indonesia. “Kami sisipkan lirik dan nada-nada romantis juga di dalam album ini.

Tujuannya agar album ini bisa lebih bisa diterima oleh semua kalangan pencinta musik,” tambah Benny.

Tidak ada target khusus, album ini sebagai pembuktian band yang berkarya sejak era 80-an ini dalam bahwa mereka masih konsisten di rel industri musik.

Selain di pasarkan lewat media sosial dan toko musik digital, album kedua ini juga dicetak dalam format CD sebanyak 500 keping.

Tidak hanya memenuhi permintaan dari para penggemar lokal dan nasional, album ini juga akan diedarkan hingga ke Australia.

“Permintaannya tidak hanya di Indonesia saja, kami juga mendapatkan permintaan dari beberapa penggemar kami di Australia. Nanti kalau jumlahnya kurang, kami akan mencetak lagi untuk memenuhi permintaan para semeton Crazy Horses,” imbuhnya.

Untuk membuktikan totalitasnya, tiga lagu dalam album ini akan dipilih untuk dibuatkan video klipnya. “Tiga lagu ini masing-masing berjudul Damai Indonesiaku, L O V E, dan I am Sorry,” tandasnya.

Album Rock ‘N Love ini pun diharapkan bisa mengualang kesuksesan album perdana. Dimana album perdana berhasil terjual ludes dengan jumlah 1000 keping. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/