RadarBali.com – Selain sibuk sebagai keyboardis BIP, Indra Chandra Setiadi atau akrab dikenal sebagai Indra Qadarsih dikenal sebagai sound engineer papan atas tanah air.
Pria kelahiran 1 April 1971 ini juga dikenal sebagai sosok berpengaruh yang membuat nama Slank dikenal hingga kini.
Sayang, 1996 Indra Qadarsih memutuskan hengkang saat Slank tengah menggarap album ke enam bertajuk Sedih.
Namun, pasca resign, nama Indra Qadarsih justru melejit sebagai seorang sound engineer. Indra sendiri bisa disebut sebagai salah satu sosok dibalik terciptanya nama Slank, plesetan dari kata “Slengean”.
Beruntung Jawa Pos Radar Bali berkesempatan mewawancarai Indra Qadarsih saat tampil di sebuah acara di Kuta.
Menurut Indra, satu hal yang membuat nama Slank populer sejak era 90-an adalah dari nama itu sendiri.
Selain para personel rajin berkarya dan memiliki attitude positif, nama yang gampang diingat membuat Slank bisa berkibar seperti sekarang.
“Nama untuk sebuah band itu sangat penting. Semakin mudah diingat, semakin bagus. Jangan memilih nama yang susah untuk diingat. Tapi, jangan lupakan juga kualitas karyanya,” ujar Indra Q.
Kata dia, salah satu trik pemilihan nama yang bisa memudahkan orang untuk mengingat sebuah band adalah bisa dipelesetkan.
“Paling tidak, nama yang dipilih juga bisa diplesetin. Seperti Slank, dari kata slengean dan BIP yang juga diplesetin jadi Band Ini Paten,” tambahnya.
Nama yang bisa diplesetkan tersebut tanda gimmick, sesuatu yang spesial dari band itu. Selain berbagi tips pemilihan nama, Indra Q juga membagikan beberapa tips untuk band-band yang ingin menghasilkan rekaman dengan kualitas yang bagus.
Menurutnya, untuk menghasilkan rekaman yang bagus, band atau penyanyi harus memiliki studio rekaman yang berkualitas.
“Cari studio rekaman yang mulai dari mic hingga soundnya bagus. Pasti hasilnya akan lebih bagus,” ujarnya.
“Jangan berharap rekaman seadanya dan berharap nanti mixingnya akan bagus. Bukan seperti itu. Semuanya harus dikerjakan secara serius sejak awal rekaman hingga akhir,” tandasnya.