28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:04 AM WIB

Sinetron Kun Fayakun Kutip Aksara Sakral, Netizen Bali Geram, Bilang…

DENPASAR – Masyarakat Bali sejak dua hari terakhir dibuat heboh dengan penayangan sinetron Kun Fayakun di Antv.

Tepatnya di episode 47. Di sinetron tersebut diceritakan seorang pemuda sedang dirajah oleh iblis dan setan.

Tapi, tulisan yang digunakan untuk rajahan itu tulisan aksara, entah aksara Jawa atau aksara Bali yang memiliki banyak kesamaan.

Spontan penggunaan aksara yang tidak tepat itu mengundang protes. Salah satunya datang dari pemilik akun Raden Bambang Ekalawiya.

“Menurut saya ini mengarah ke aksara yang sering kita gunakan, atau mungkin mengarah ke bacaan Om Swastyastu….yang sangat disucikan di Hindu,” ujar Ekalawiya di akun facebooknya.

“Masalahnya adalah di film ini jelas sekali aksara ini diceritakan ditulis oleh iblis…seolah2 aksara ini adalah aksara iblis…

mohon pencerahan bagi yang sangat tahu tentang aksara ini…pandangan saya aksara ini sangat mirip dengan aksara Bali,” katanya lagi.

Setelah diposting di akun facebook, spontan muncul respons dari netizen. “ANTV yang berani menayangkan itu hrs dituntut, ga punya badan sensos ya.!,” kata akun Gung Peng.

“Intinya, itu film pembodohan tidak layang ditayangkan, kalo mau naik ringking bukan dgn cara sperti itu,” beber akun Rama Spilner.

“Wahh ini orang mau mempropokasi ya.. jgn mudah tersinggung ya.. karna kitta gk seperti mereka sedikit aja nyeggol sudah di klaim penistaan..,” ungkap akun Komang AriAsih.

Namun, banyak yang bijak menanggapi persoalan ini.  “Jangan diributkan, itu hanya huruf, yg bisa dipakai siapa saja, contoh : SETAN (baca) apakah orang” yg memakai huruf latin

penyembah setan ? Begitu pula huruf bali, jawa, sanskerta, arab dll, diciptakan sebagai lambang bahasa yg universal, jadi jgn dipermasalahkan,” kata akun June Juniarta.

DENPASAR – Masyarakat Bali sejak dua hari terakhir dibuat heboh dengan penayangan sinetron Kun Fayakun di Antv.

Tepatnya di episode 47. Di sinetron tersebut diceritakan seorang pemuda sedang dirajah oleh iblis dan setan.

Tapi, tulisan yang digunakan untuk rajahan itu tulisan aksara, entah aksara Jawa atau aksara Bali yang memiliki banyak kesamaan.

Spontan penggunaan aksara yang tidak tepat itu mengundang protes. Salah satunya datang dari pemilik akun Raden Bambang Ekalawiya.

“Menurut saya ini mengarah ke aksara yang sering kita gunakan, atau mungkin mengarah ke bacaan Om Swastyastu….yang sangat disucikan di Hindu,” ujar Ekalawiya di akun facebooknya.

“Masalahnya adalah di film ini jelas sekali aksara ini diceritakan ditulis oleh iblis…seolah2 aksara ini adalah aksara iblis…

mohon pencerahan bagi yang sangat tahu tentang aksara ini…pandangan saya aksara ini sangat mirip dengan aksara Bali,” katanya lagi.

Setelah diposting di akun facebook, spontan muncul respons dari netizen. “ANTV yang berani menayangkan itu hrs dituntut, ga punya badan sensos ya.!,” kata akun Gung Peng.

“Intinya, itu film pembodohan tidak layang ditayangkan, kalo mau naik ringking bukan dgn cara sperti itu,” beber akun Rama Spilner.

“Wahh ini orang mau mempropokasi ya.. jgn mudah tersinggung ya.. karna kitta gk seperti mereka sedikit aja nyeggol sudah di klaim penistaan..,” ungkap akun Komang AriAsih.

Namun, banyak yang bijak menanggapi persoalan ini.  “Jangan diributkan, itu hanya huruf, yg bisa dipakai siapa saja, contoh : SETAN (baca) apakah orang” yg memakai huruf latin

penyembah setan ? Begitu pula huruf bali, jawa, sanskerta, arab dll, diciptakan sebagai lambang bahasa yg universal, jadi jgn dipermasalahkan,” kata akun June Juniarta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/