29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:30 AM WIB

Bangkit Dari Tidur Panjang, The Prison Rilis Klip Baru Ain’t Never Go

SINGARAJA – Sempat vakum selama 6 tahun terakhir, band asal Buleleng, The Prison kembali bangkit. Mereka langsung melepas sebuah video klip di kanal YouTube, dua pekan lalu.

Karya baru itu menunjukkan bahwa band ini belum mati. The Prison sebenarnya cukup dikenal dalam skena band bawah tanah di Bali.

Maklum saja, personilnya yang terdiri dari Antok Hui (vokal/gitar), Didik (lead gitar), Hendra (drum), dan Gus Julik (bass) cukup lama berkecimpung di dunia underground.

Band ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2011 lalu. Kuintet ini banyak berkiblat pada genre musik punk rock.

Namun, mereka lebih suka menyebut bahwa mereka bermain pada aliran music cowboy punk. Aliran ini notabene dikenal sub genre punk rock yang berkembang di daratan Amerika Serikat pada tahun 1980-an silam.

Sempat berkibar pada tahun 2011 hingga 2014, The Prison akhirnya vakum. Personil lama mereka, yakni Icux, Mang Adi, dan Firman, tak lagi aktif karena kesibukan pribadi.

Pada 2020, pentolan The Prison, Didik, akhirnya bertemu dengan beberapa kawan lain yang memiliki idealisme musik yang sama.

“Kami akhirnya berkarya kembali. Tetap dengan nafas idealisme bermusik The Prison yang dulu. Ide-ide tentan perlawanan dan ketidakadilan yang masih saja terjadi sampai saat ini, masih menjadi nafas dalam karya-karya kami,” ungkap Didik.

Tepat dua pekan lalu, The Prison merilis lagu baru yang berjudul Ain’t Never Go. Dirilisnya lagu ini juga diikuti dengan dilepasnya video klip pada kanal YouTube mereka.

Video klip yang mereka unggah memiliki durasi 4 menit dan 44 detik. Ini sekaligus menjadi klip pertama yang mereka produksi selama 9 tahun berkarya.

Didik menuturkan, lagu Ain’t Never Go ditulis oleh sang vokalis Antok Hui. Sementara aransemen, digarap secara keroyokan oleh para personil.

Menurut Antok Hui, single itu sebenarnya menceritakan sepasang kekasih yang selama ini mengedepankan ego masing-masing.

Akhirnya waktu yang mereka jalani bersama terbuang sia-sia. Hingga pada akhirnya mereka saling melepas ego satu sama lain, atas nama kekuatan cinta dan kasih sayang.

“Kami mengawali come back ini dengan karya yang puitis dan romantis. Tanpa menghilangkan unsur kritis yang kami lihat

dalam sebuah hubungan percintaan. Kami harap ini menjadi awal yang baik bagi The Prison untuk berkarya kembali,” tutur Antok.

Setelah melepas video klip, saat ini The Prison masih disibukkan dengan beberapa karya lain. Mereka masih menggarap beberapa lagu di dapur rekaman.

Rencananya pada awal 2021 nanti, mereka akan melepas sebuah mini album yang dapat dinikmati para pecinta musik punk di Bali pada khususnya. 

SINGARAJA – Sempat vakum selama 6 tahun terakhir, band asal Buleleng, The Prison kembali bangkit. Mereka langsung melepas sebuah video klip di kanal YouTube, dua pekan lalu.

Karya baru itu menunjukkan bahwa band ini belum mati. The Prison sebenarnya cukup dikenal dalam skena band bawah tanah di Bali.

Maklum saja, personilnya yang terdiri dari Antok Hui (vokal/gitar), Didik (lead gitar), Hendra (drum), dan Gus Julik (bass) cukup lama berkecimpung di dunia underground.

Band ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2011 lalu. Kuintet ini banyak berkiblat pada genre musik punk rock.

Namun, mereka lebih suka menyebut bahwa mereka bermain pada aliran music cowboy punk. Aliran ini notabene dikenal sub genre punk rock yang berkembang di daratan Amerika Serikat pada tahun 1980-an silam.

Sempat berkibar pada tahun 2011 hingga 2014, The Prison akhirnya vakum. Personil lama mereka, yakni Icux, Mang Adi, dan Firman, tak lagi aktif karena kesibukan pribadi.

Pada 2020, pentolan The Prison, Didik, akhirnya bertemu dengan beberapa kawan lain yang memiliki idealisme musik yang sama.

“Kami akhirnya berkarya kembali. Tetap dengan nafas idealisme bermusik The Prison yang dulu. Ide-ide tentan perlawanan dan ketidakadilan yang masih saja terjadi sampai saat ini, masih menjadi nafas dalam karya-karya kami,” ungkap Didik.

Tepat dua pekan lalu, The Prison merilis lagu baru yang berjudul Ain’t Never Go. Dirilisnya lagu ini juga diikuti dengan dilepasnya video klip pada kanal YouTube mereka.

Video klip yang mereka unggah memiliki durasi 4 menit dan 44 detik. Ini sekaligus menjadi klip pertama yang mereka produksi selama 9 tahun berkarya.

Didik menuturkan, lagu Ain’t Never Go ditulis oleh sang vokalis Antok Hui. Sementara aransemen, digarap secara keroyokan oleh para personil.

Menurut Antok Hui, single itu sebenarnya menceritakan sepasang kekasih yang selama ini mengedepankan ego masing-masing.

Akhirnya waktu yang mereka jalani bersama terbuang sia-sia. Hingga pada akhirnya mereka saling melepas ego satu sama lain, atas nama kekuatan cinta dan kasih sayang.

“Kami mengawali come back ini dengan karya yang puitis dan romantis. Tanpa menghilangkan unsur kritis yang kami lihat

dalam sebuah hubungan percintaan. Kami harap ini menjadi awal yang baik bagi The Prison untuk berkarya kembali,” tutur Antok.

Setelah melepas video klip, saat ini The Prison masih disibukkan dengan beberapa karya lain. Mereka masih menggarap beberapa lagu di dapur rekaman.

Rencananya pada awal 2021 nanti, mereka akan melepas sebuah mini album yang dapat dinikmati para pecinta musik punk di Bali pada khususnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/