27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:05 AM WIB

Cata Odata, Cara Memandang Kehidupan Melalui Mata Perempuan

DENPASAR – Lima orang seniman yang menamai diri mereka Cata Odata menggelar pameran lukisan secara bersama.

Kelima seniman ini yakni Anas Etan, Awan Yozeffani, Djunaidi Kenyut, IBK Sindhu Putra, dan Imam Sucahyo.

Pameran yang digelar di Artotel Galery Sanur ini akan berlangsung 15 April 2018 mendatang. Secara keseluruhan pameran The Enigma ini menampilkan lukisan dari para seniman yang nota bene adalah laki-laki.

Lewat lukisan, mereka berusaha membagikan pengalaman visual mereka mengenai pertemuan, obrolan dan koneksi dengan wanita yang menginspirasi mereka, yang juga menjadi bagian dari realitas sosial di tempat mereka tinggal.

“Bagi kami, karya-karya yang kami pajang di sini adalah pengingat akan putri, pasangan, saudara perempuan, ibu, teman, hingga kekasih kami,” Anas Etan.

Tema pameran yang lebih banyak mengangkat tentang gender ini menarik perhatian banyak pengunjung. 

Beberapa pengunjung yang sempat ditemui dilokasi pameran pun mengaku sangat antusias dan menikmati berbagai jenis lukisan yang berjejer rapih di dinding pameran.

“Pameran ini sarat akan pesan moral. Dan ini sangat bagus untuk orang-orang yang menyukai seni lukis,” aku salah seorang pengunjung.

 “Pameran ini juga menggambarkan jika perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata,” tambahnya. 

Cata Odata sendiri merupakan sebuah rumah seni yang terletak di kawasan Ubud. Rumah seni ini mengelola galeri yang menampilkan seniman lokal, workshop kreatif dan diskusi.

Cata Odata berfokus di Jawa Timur dan Bali. Cata Odata memperluas misi mereka dalam bertukar ilmu dari berbagai disiplin dan budaya dengan cara bekerjasama dengan seniman-seniman lokal maupun internasional. 

DENPASAR – Lima orang seniman yang menamai diri mereka Cata Odata menggelar pameran lukisan secara bersama.

Kelima seniman ini yakni Anas Etan, Awan Yozeffani, Djunaidi Kenyut, IBK Sindhu Putra, dan Imam Sucahyo.

Pameran yang digelar di Artotel Galery Sanur ini akan berlangsung 15 April 2018 mendatang. Secara keseluruhan pameran The Enigma ini menampilkan lukisan dari para seniman yang nota bene adalah laki-laki.

Lewat lukisan, mereka berusaha membagikan pengalaman visual mereka mengenai pertemuan, obrolan dan koneksi dengan wanita yang menginspirasi mereka, yang juga menjadi bagian dari realitas sosial di tempat mereka tinggal.

“Bagi kami, karya-karya yang kami pajang di sini adalah pengingat akan putri, pasangan, saudara perempuan, ibu, teman, hingga kekasih kami,” Anas Etan.

Tema pameran yang lebih banyak mengangkat tentang gender ini menarik perhatian banyak pengunjung. 

Beberapa pengunjung yang sempat ditemui dilokasi pameran pun mengaku sangat antusias dan menikmati berbagai jenis lukisan yang berjejer rapih di dinding pameran.

“Pameran ini sarat akan pesan moral. Dan ini sangat bagus untuk orang-orang yang menyukai seni lukis,” aku salah seorang pengunjung.

 “Pameran ini juga menggambarkan jika perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata,” tambahnya. 

Cata Odata sendiri merupakan sebuah rumah seni yang terletak di kawasan Ubud. Rumah seni ini mengelola galeri yang menampilkan seniman lokal, workshop kreatif dan diskusi.

Cata Odata berfokus di Jawa Timur dan Bali. Cata Odata memperluas misi mereka dalam bertukar ilmu dari berbagai disiplin dan budaya dengan cara bekerjasama dengan seniman-seniman lokal maupun internasional. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/