29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:36 AM WIB

Joni Agung Kampanye Pelestarian Penyu

RadarBali.com – Penyanyi yang malang melintang di dunia reggae, Joni Agung makin intens menyuarakan soal lingkungan.

Kali ini Joni Agung mengajak masyarakat untuk melestarikan penyu, salah satu hewan laut yang dilindungi. Kampanye pelestarian penyu itu ia lakukan di Pantai Penimbangan, Rabu (23/8) sore.

Joni Agung kemarin sengaja datang ke Singaraja. Ia dijadwalkan manggung di Pesta Rakyat Buleleng yang digelar serangkaian HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72.

Selain manggung, Joni Agung juga datang ke Pantai Penimbangan untuk menyaksikan proses pelestarian penyu yang digagas masyarakat Desa Baktiseraga.

Selain Joni Agung adapula kelompok bondres Rare Kual yang ikut mendampingi. Usai melihat dari dekat lokasi pelestarian penyu, Joni Agung didaulat melepas 25 ekor tukik jenis lekang, yang menetas di lokasi pelestarian.

“Kebetulan saja kami konser di sini dan dilibatkan dalam pelepasan penyu. Sekarang sudah banyak yang peduli dengan penyu. Seperti di tempat saya di Sanur juga sudah berlangsung,” katanya.

Joni mendorong agar semua pihak turut terlibat dalam pelestarian penyu, karena keberadaannya yang semakin terancam. Selain itu masyarakat juga harus solid dan diedukasi soal penyu.

“Solidaritas masyarakat dan dukungan semua pihak, itu yang perlu,” tegasnya. Sementara Ketua Save Penyu Pantai Penimbangan, Putu Dedy Yastika mengatakan, dukungan dari berbagai pihak membuat kelompok semakin bersemangat melakukan pelestarian.

Meski hingga kini belum mendapat izin konservasi, namun warga tetap melakukan upaya-upaya pelestarian demi keberadaan penyu.

“Niat kami baik dan tulus, syukurnya didukung oleh semua pihak. Dukungan dari rekan-rekan artis Bali, membuat kami semakin semangat melakukan langkah-langkah pelestarian,” katanya.

Uniknya saat melakukan pemasangan tiang untuk layar LCD di wilayah pantai, kelompok pelestari penyu kembali menemukan sebuah sarang baru. Sarang itu ditemukan secara tidak sengaja.

Total ada 83 telur yang ada dalam sarang itu. Tiga telur diantaranya rusak, dalam proses penggalian. Telur-telur itu langsung dibawa ke bak pelestarian.

RadarBali.com – Penyanyi yang malang melintang di dunia reggae, Joni Agung makin intens menyuarakan soal lingkungan.

Kali ini Joni Agung mengajak masyarakat untuk melestarikan penyu, salah satu hewan laut yang dilindungi. Kampanye pelestarian penyu itu ia lakukan di Pantai Penimbangan, Rabu (23/8) sore.

Joni Agung kemarin sengaja datang ke Singaraja. Ia dijadwalkan manggung di Pesta Rakyat Buleleng yang digelar serangkaian HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72.

Selain manggung, Joni Agung juga datang ke Pantai Penimbangan untuk menyaksikan proses pelestarian penyu yang digagas masyarakat Desa Baktiseraga.

Selain Joni Agung adapula kelompok bondres Rare Kual yang ikut mendampingi. Usai melihat dari dekat lokasi pelestarian penyu, Joni Agung didaulat melepas 25 ekor tukik jenis lekang, yang menetas di lokasi pelestarian.

“Kebetulan saja kami konser di sini dan dilibatkan dalam pelepasan penyu. Sekarang sudah banyak yang peduli dengan penyu. Seperti di tempat saya di Sanur juga sudah berlangsung,” katanya.

Joni mendorong agar semua pihak turut terlibat dalam pelestarian penyu, karena keberadaannya yang semakin terancam. Selain itu masyarakat juga harus solid dan diedukasi soal penyu.

“Solidaritas masyarakat dan dukungan semua pihak, itu yang perlu,” tegasnya. Sementara Ketua Save Penyu Pantai Penimbangan, Putu Dedy Yastika mengatakan, dukungan dari berbagai pihak membuat kelompok semakin bersemangat melakukan pelestarian.

Meski hingga kini belum mendapat izin konservasi, namun warga tetap melakukan upaya-upaya pelestarian demi keberadaan penyu.

“Niat kami baik dan tulus, syukurnya didukung oleh semua pihak. Dukungan dari rekan-rekan artis Bali, membuat kami semakin semangat melakukan langkah-langkah pelestarian,” katanya.

Uniknya saat melakukan pemasangan tiang untuk layar LCD di wilayah pantai, kelompok pelestari penyu kembali menemukan sebuah sarang baru. Sarang itu ditemukan secara tidak sengaja.

Total ada 83 telur yang ada dalam sarang itu. Tiga telur diantaranya rusak, dalam proses penggalian. Telur-telur itu langsung dibawa ke bak pelestarian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/