33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:31 PM WIB

Ary Kencana Kritik Etika Meng-cover Lagu

DENPASAR – Jagad Musik Pop Bali terus  menggeliat, begitu pandemi mulai mereda. Di sisi lain muncul  persoalan yang kini masih menjadi pergunjingan. Problem  itu adalah  urusan meng-cover atau membawakan karya milik orang lain.

Nah, repotnya cover meng-cover ini acapkali  tanpa izin atau untuk kebutuhan komersial.  Ary Kencana, salah satu legenda musik Bali yang masih aktif berkarya hingga kini pun merasakan bagaimana karyanya banyak di- cover oleh musisi lain. Dan, kadang tak memperhatikan etika. Terlebih, tujuan si peng-cover adalah untuk komersial.

“Kalau lagu saya dicover hanya untuk hiburan pribadi, silakan. Tapi kalau digunakan untuk kebutuhan komersial, maka harus ada pembicaraan dengan pemilik karya, begitu etikanya,” kata Ary Kencana saat dihubungi radarbali.id pada Senin (26/9/2022).

Apalagi, lanjut Ary Kencana, karya itu dibawakan  tujuannya untuk komersial. Nah, jika memang tujuannya untuk komersial, maka seharusnya ada sistem sharing. Sekaligus, Ary Kencana pun membantah tudingan, dimana Ary Kencana akan marah bila lagunya dipakai orang lain hanya untuk hiburan.

Ary Kencana sendiri kembali menegaskan, dirinya justru senang jika lagu-lagunya dibawakan oleh masyarakat dalam acara-acara saat kumpul bersama. Sebab, tujuannya adalah untuk hiburan, bukan untuk komersial.

Artinya tidak masalah jika lagu Ary Kencana di- cover?“Masalah cover  meng-cover yang dilakukan oleh orang lain, itu kalau lagu baru yang baru keluar langsung di- cover, itu nggak setuju. Karena bisa menurunkan penyanyi aslinya. Tapi kalau lagu lama yang di –cover, saya setuju,” jawabnya.

Namun ironisnya, Ary Kencana sering sekali Ary Kencana mengeluarkan lagu baru, tetapi belum sebulan, sudah banyak yang meng-cover lagu tersebut. Mirisnya, si peng-cover lagunya yang lebih naik daun.

“Mungkin karena si tukang cover ini lebih tahu teknologi digital, medsos hingga tiktok. Otomatis, di Tiktok, yang dipakai itu audio cover, jadi orang lebih tahu yang meng-cover yang punya lagu. Ini juga kesannya seolah-olah Ary Kencana tidak bisa membawakan dengan baik,” pungkasnya. (ara)

DENPASAR – Jagad Musik Pop Bali terus  menggeliat, begitu pandemi mulai mereda. Di sisi lain muncul  persoalan yang kini masih menjadi pergunjingan. Problem  itu adalah  urusan meng-cover atau membawakan karya milik orang lain.

Nah, repotnya cover meng-cover ini acapkali  tanpa izin atau untuk kebutuhan komersial.  Ary Kencana, salah satu legenda musik Bali yang masih aktif berkarya hingga kini pun merasakan bagaimana karyanya banyak di- cover oleh musisi lain. Dan, kadang tak memperhatikan etika. Terlebih, tujuan si peng-cover adalah untuk komersial.

“Kalau lagu saya dicover hanya untuk hiburan pribadi, silakan. Tapi kalau digunakan untuk kebutuhan komersial, maka harus ada pembicaraan dengan pemilik karya, begitu etikanya,” kata Ary Kencana saat dihubungi radarbali.id pada Senin (26/9/2022).

Apalagi, lanjut Ary Kencana, karya itu dibawakan  tujuannya untuk komersial. Nah, jika memang tujuannya untuk komersial, maka seharusnya ada sistem sharing. Sekaligus, Ary Kencana pun membantah tudingan, dimana Ary Kencana akan marah bila lagunya dipakai orang lain hanya untuk hiburan.

Ary Kencana sendiri kembali menegaskan, dirinya justru senang jika lagu-lagunya dibawakan oleh masyarakat dalam acara-acara saat kumpul bersama. Sebab, tujuannya adalah untuk hiburan, bukan untuk komersial.

Artinya tidak masalah jika lagu Ary Kencana di- cover?“Masalah cover  meng-cover yang dilakukan oleh orang lain, itu kalau lagu baru yang baru keluar langsung di- cover, itu nggak setuju. Karena bisa menurunkan penyanyi aslinya. Tapi kalau lagu lama yang di –cover, saya setuju,” jawabnya.

Namun ironisnya, Ary Kencana sering sekali Ary Kencana mengeluarkan lagu baru, tetapi belum sebulan, sudah banyak yang meng-cover lagu tersebut. Mirisnya, si peng-cover lagunya yang lebih naik daun.

“Mungkin karena si tukang cover ini lebih tahu teknologi digital, medsos hingga tiktok. Otomatis, di Tiktok, yang dipakai itu audio cover, jadi orang lebih tahu yang meng-cover yang punya lagu. Ini juga kesannya seolah-olah Ary Kencana tidak bisa membawakan dengan baik,” pungkasnya. (ara)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/