26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:54 AM WIB

Rilis Video Klip Puisi Semanis Kurma, Ini Impian Besar Sukma Uma

DENPASAR – Sukma Uma, seorang guru SMA di Bali tak henti berkreativitas. Di tengah pandemi dan sulitnya bertatap muka,

Uma – begitu panggilannya tetap bisa menggarap puisi, berteater dan menggarap video klip  pembacaan berjudul Semanis Kurma. 

Uma baru saja meluncurkan Video Clip Art pembacaan Puisi (Musical Poetry Video) yang berjudul Semanis Kurma, diambil dari judul bukuyang sama karya Sukma Uma. 

Sukma didukung oleh Ferry sebagai lawan main di video tersebut. Dalam penggarapan video kali ini, Sukma menggandeng rumah produksi Eavipictures.

Skenario ditulis oleh Juan Azmi. Penyutradaraan diserahkan kepadaTantri Kusuma, dan Naurah sebagai pimpinan produksi.  

Pemilik nama asli Ni Putu Sri Sukmawati,  seorang guru tetap dan mengajar Seni dan Budaya di SMAN 1 Kuta Selatan.

Sebagai seorang guru, Sukma juga mengikuti program literasi yaituG2M2, dan saat ini telah meliris dua buku yaitu Semanis Kurma dan Tubuhmu Bulan Merah.

Kedua buku ini adalah kumpulan puisi karya Sukma yang dikerjakan dalam waktu yang berdekatan. 

Sukma menyebut dalam pembinaan kepada siswa saat ini sedang merancang buku ke-3 yang akan berkolaborasi dengan dua siswi teaternya yaitu Naurah dan Evi.

”Menulis ituadalah candu,” kata Sukma, sebab dapat menyebabkan ketagihan. Hal ini pula yang ditularkan kepada siswa – siswinya di masa pandemi ini.

Tetap kreatif dimasa pandemi tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Kegiatan menulis inimendapat dukungan dari kepala sekolah SMAN 1 Kuta Selatan, Dra . Luh Made SriYuniati, M.Pd.

Melalui program guru literasi terkait video dan acara peluncuran karya Sukma kali ini, Sukma didukung penuh oleh Ratu Resto.

Menurut Tantri Kusuma, selaku owner, karya seni setiap manusia patut diapresiasi dan difasilitasi untuk bertumbuh.

Tidak memandang ras, kelas, agama danpengkotak – kotakan ciptaan manusia lainnya yang menghambat manusia untuk tumbuh lebih berkualitas dari sebelumnya.

”Dalam pemikiran saya pribadi, karyaseni merupakan kebebasan rasa.  Siapapun bebas berekspresi sesuai rasa dan kemampuannya.

Seorang Sukma Uma yang saya kenal secara pribadi adalah salah satu dari sekian banyak seniman di Bali yangbelum terfasilitasi dengan baik untuk melebarkan sayapnya serta bertumbuh didunia seni menulis puisi,” kata Tantri Kusuma. 

”Sebagai manusia yang tidak pakar dalam bidang seni yang digeluti Sukma Uma namun mencintai bidang yang sama adalah tugas saya dan Ratu team untuk memfasilitasi apa yang

menjadi cita – cita seorang Sukma Umaagar terealisasi dengan baik. Sukma Uma, saatnya keluar dari kepompong danterbang bebas dengan keindahanmu menjadi kupu-kupu,” tambah Tantri Kusuma. 

Dalam  membina teater di sekolah,Sukma juga beberapa kali mewakili Bali ke tingkat nasional, seperti JamboreSastra 2016 di Kota Solo, Jambore Sastra di Jawa Timur 2018 di Kota Malang dan pernah mendapat predikat ”Sutradara Terbaik”.

Pernah pula membawa Teater Bisma pentas di acara Rayni Day di kota Banjar Baru Kalimantan Selatan, tahun 2018. 

“Besar harapan saya, semoga kegiatan saya ini bisamemicu gairah kreativitas yang terpendam pada seniman – seniman dan pelaku -pelaku sastra yang selama ini diam, supaya muncul kembali,” pungkasnya.

DENPASAR – Sukma Uma, seorang guru SMA di Bali tak henti berkreativitas. Di tengah pandemi dan sulitnya bertatap muka,

Uma – begitu panggilannya tetap bisa menggarap puisi, berteater dan menggarap video klip  pembacaan berjudul Semanis Kurma. 

Uma baru saja meluncurkan Video Clip Art pembacaan Puisi (Musical Poetry Video) yang berjudul Semanis Kurma, diambil dari judul bukuyang sama karya Sukma Uma. 

Sukma didukung oleh Ferry sebagai lawan main di video tersebut. Dalam penggarapan video kali ini, Sukma menggandeng rumah produksi Eavipictures.

Skenario ditulis oleh Juan Azmi. Penyutradaraan diserahkan kepadaTantri Kusuma, dan Naurah sebagai pimpinan produksi.  

Pemilik nama asli Ni Putu Sri Sukmawati,  seorang guru tetap dan mengajar Seni dan Budaya di SMAN 1 Kuta Selatan.

Sebagai seorang guru, Sukma juga mengikuti program literasi yaituG2M2, dan saat ini telah meliris dua buku yaitu Semanis Kurma dan Tubuhmu Bulan Merah.

Kedua buku ini adalah kumpulan puisi karya Sukma yang dikerjakan dalam waktu yang berdekatan. 

Sukma menyebut dalam pembinaan kepada siswa saat ini sedang merancang buku ke-3 yang akan berkolaborasi dengan dua siswi teaternya yaitu Naurah dan Evi.

”Menulis ituadalah candu,” kata Sukma, sebab dapat menyebabkan ketagihan. Hal ini pula yang ditularkan kepada siswa – siswinya di masa pandemi ini.

Tetap kreatif dimasa pandemi tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Kegiatan menulis inimendapat dukungan dari kepala sekolah SMAN 1 Kuta Selatan, Dra . Luh Made SriYuniati, M.Pd.

Melalui program guru literasi terkait video dan acara peluncuran karya Sukma kali ini, Sukma didukung penuh oleh Ratu Resto.

Menurut Tantri Kusuma, selaku owner, karya seni setiap manusia patut diapresiasi dan difasilitasi untuk bertumbuh.

Tidak memandang ras, kelas, agama danpengkotak – kotakan ciptaan manusia lainnya yang menghambat manusia untuk tumbuh lebih berkualitas dari sebelumnya.

”Dalam pemikiran saya pribadi, karyaseni merupakan kebebasan rasa.  Siapapun bebas berekspresi sesuai rasa dan kemampuannya.

Seorang Sukma Uma yang saya kenal secara pribadi adalah salah satu dari sekian banyak seniman di Bali yangbelum terfasilitasi dengan baik untuk melebarkan sayapnya serta bertumbuh didunia seni menulis puisi,” kata Tantri Kusuma. 

”Sebagai manusia yang tidak pakar dalam bidang seni yang digeluti Sukma Uma namun mencintai bidang yang sama adalah tugas saya dan Ratu team untuk memfasilitasi apa yang

menjadi cita – cita seorang Sukma Umaagar terealisasi dengan baik. Sukma Uma, saatnya keluar dari kepompong danterbang bebas dengan keindahanmu menjadi kupu-kupu,” tambah Tantri Kusuma. 

Dalam  membina teater di sekolah,Sukma juga beberapa kali mewakili Bali ke tingkat nasional, seperti JamboreSastra 2016 di Kota Solo, Jambore Sastra di Jawa Timur 2018 di Kota Malang dan pernah mendapat predikat ”Sutradara Terbaik”.

Pernah pula membawa Teater Bisma pentas di acara Rayni Day di kota Banjar Baru Kalimantan Selatan, tahun 2018. 

“Besar harapan saya, semoga kegiatan saya ini bisamemicu gairah kreativitas yang terpendam pada seniman – seniman dan pelaku -pelaku sastra yang selama ini diam, supaya muncul kembali,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/