26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:22 AM WIB

Cerita Dibalik Foto Masih Beraktivitas, Cermin Hidup Laki-laki Bali

RadarBali.com – Foto berjudul Masih Beraktivitas bidikan fotografer Bali, Wayan Sukarma ini menjadi viral di media sosial.

Setelah diunggah Senin (27/11) pukul 08.21, foto berlatarbelakang Gunung Agung yang dibidik dari Desa Tukad Abu, Karangasem ini menjadi buah bibir dan dikomentari tak hanya oleh masyarakat lokal, melainkan juga asing.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Sukarma menyebut jarak Tukad Abu dengan Gunung Agung hanya sekitar 2-3 km.

“Bapak itu mengungsi. Namun setiap pagi kembali datang ke rumahnya untuk nyemuh siap (menjemur ayam). Dia tahu malam sebelumnya (Minggu, 26/11) nyala api tampak di puncak Gunung Agung,” ungkapnya.

Dr. I Wayan Artika, dosen Universitas Pendidikan Ganesha menilai foto Masih Beraktivitas sangat menyentuh.

“Ada satu foto lagi. Jika tak salah orang dibonceng sambil bawa godel dengan sangat mesra. Sangat menyentuh. Foto ini bagi saya sungguh luar biasa, kepasrahan sebagai jalan hidup bebotoh yang sulit dimengerti,” ucapnya.

Menurut Artika, bagi pria dalam foto bersama ayam aduan itu jauh lebih memikat hati ketimbang ancaman dan bencana.

“Inikah kenikmatan bebotoh pada harapan atau obsesi kemenangan walau tak bisa direncanakan karena semua selesai di arena?” ungkap Artika.

Termasuk cara bebotoh menjalani hidup. Seperti jadwal tajen, sportivitas kuno di arena itu atas mediasi ayam jago.

Ditanyai apakah foto yang disuguhkan menyinggung persoalan salah atau benar dalam situasi bencana, Artika menjawab fotografer berurusan dengan realitas, tapi ia tidak selamanya menangkap realitas.

“Dalam foto ini realitas bencana tak berarti apa- apa. Yang hadir di foto ini kenikmatan hidup laki-laki Bali, kenikmatan kuno, gaya hidup kuno,” imbuhnya.

Ditambahkan, fotografer punya hak bebas atas karyanya. Bukan soal benar dan salah. Tapi soal mengapa objek ini menarik hatinya. 

RadarBali.com – Foto berjudul Masih Beraktivitas bidikan fotografer Bali, Wayan Sukarma ini menjadi viral di media sosial.

Setelah diunggah Senin (27/11) pukul 08.21, foto berlatarbelakang Gunung Agung yang dibidik dari Desa Tukad Abu, Karangasem ini menjadi buah bibir dan dikomentari tak hanya oleh masyarakat lokal, melainkan juga asing.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Sukarma menyebut jarak Tukad Abu dengan Gunung Agung hanya sekitar 2-3 km.

“Bapak itu mengungsi. Namun setiap pagi kembali datang ke rumahnya untuk nyemuh siap (menjemur ayam). Dia tahu malam sebelumnya (Minggu, 26/11) nyala api tampak di puncak Gunung Agung,” ungkapnya.

Dr. I Wayan Artika, dosen Universitas Pendidikan Ganesha menilai foto Masih Beraktivitas sangat menyentuh.

“Ada satu foto lagi. Jika tak salah orang dibonceng sambil bawa godel dengan sangat mesra. Sangat menyentuh. Foto ini bagi saya sungguh luar biasa, kepasrahan sebagai jalan hidup bebotoh yang sulit dimengerti,” ucapnya.

Menurut Artika, bagi pria dalam foto bersama ayam aduan itu jauh lebih memikat hati ketimbang ancaman dan bencana.

“Inikah kenikmatan bebotoh pada harapan atau obsesi kemenangan walau tak bisa direncanakan karena semua selesai di arena?” ungkap Artika.

Termasuk cara bebotoh menjalani hidup. Seperti jadwal tajen, sportivitas kuno di arena itu atas mediasi ayam jago.

Ditanyai apakah foto yang disuguhkan menyinggung persoalan salah atau benar dalam situasi bencana, Artika menjawab fotografer berurusan dengan realitas, tapi ia tidak selamanya menangkap realitas.

“Dalam foto ini realitas bencana tak berarti apa- apa. Yang hadir di foto ini kenikmatan hidup laki-laki Bali, kenikmatan kuno, gaya hidup kuno,” imbuhnya.

Ditambahkan, fotografer punya hak bebas atas karyanya. Bukan soal benar dan salah. Tapi soal mengapa objek ini menarik hatinya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/