29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:08 AM WIB

Kolaborasi 7 Pelukis Bali Tularkan VArtCINE 1 ke Imperial Klub Golf, Usung Art Therapy

DENPASAR Art Therapy merupakan suatu metode untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam perkembangan fisik, emosi, kondisi mental, dan perilaku. Metode ini dapat membantu mereka dalam mengekspresikan perasaan, meningkatkan keterampilan perilaku, dan membantu menyelesaikan masalah komunikasi. Anak akan mengalami pengalaman yang berkaitan dengan bentuk, warna, tekstur untuk mempertajam indra visual dan perabanya; mengenalkan anak pada aktivitas yang tepat, menenangkan jiwa, dan bermakna.

Inilah yang melatarbelakangi pameran lukisan bertajuk “VArtCINE 1”: Love Leads Dream- Art Meet Charity Inspiring Collaboration Without Boundaries di Imperial Klub Golf, Tangerang, Banten, Minggu, 23 Oktober 2022. Dibuka Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, VArtCINE 1 akan menampilkan 70 karya pelukis yang tak asing dalam khasanah seni rupa Bali, yakni Nyoman Sujana Kenyem, Dollar Astawa, Wayan Suastama, Kabul Ketut Suasana, dan Ni Wayan S Handoko. Pameran ini menawarkan kejutan luar biasa karena juga memboyong seorang dokter yang kini menjabat sebagai Direktur RSU Puri Raharja, dr. Gede Bagus Darmayasa, MM., M.Repro dan Raissa Alyaa Rizqi, seorang anak berkebutuhan khusus.

“Kami seniman pelukis bersama dr. Bagus Dharmayasa yang juga perduli terhadap anak anak yang beranugerah khusus, mengajak mereka untuk sukses dan membimbing mereka untuk menciptakan karya dan kreasi, menggali talenta melalui guratan lukisan. Hal ini memiliki nilai luhur sangat tinggi.

Di sisi lain, dapat memberikan edukasi kepada orang tua yang memiliki anak yang beranugerah khusus agar dapat memberikan wadah untuk menciptakan kreativitas. Selain memecahkan stigma masyarakat terhadap anak-anak yang beranugerah khusus, membuka pandangan masyarakat bahwa pada dasarnya semua anak itu sama bisa berkarya dan berprestasi,” ucap Nyoman Sujana Kenyem dihubungi melalui pesan Whatsapp, Senin (10/10) malam.

Layak disimak, Raisa Alyaa Rizqi ungkap Sujana Kenyem adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang mereka bina dan dampingi perkembangannya. “Beranjak dari perjalanan kami untuk menyelenggarakan pameran lukisan bersama, kami akan mengolaborasikan karya seni lukisan Raissa dengan karya seni kami. Semoga event ini membawa nilai positif bagi masyarakat luas serta anak-anak yang dianugerahkan khusus sekaligus dapat menggali potensi-potensi yang terpendam sebagai ajang kreativitas seni dan budaya,” harapnya.

Tentang konsep VArtCINE 1, pelukis yang berkarya selama 24 jam nonstop untuk merayakan pergantian usia dari 48 ke 49 tahun pada Kamis (9/9/2021) pagi hingga Jumat (10/9/2021) di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud, Gianyar itu menjawab keberanian berkarya dan kepedulian kepada sesama. Konsep ini dilandasi pemikiran dan kemauan yang kuat serta ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa penyandang berkebutuhan memiliki keberanian untuk berkarya dan mengukir prestasi.

“Keberanian dan kemampuan ini sangat tidak terlepas dari peran para orang tua mereka yang paham bagaimana mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Dukungan dari orang-orang di sekitarnya yang dengan tulus dan penuh cinta kasih membimbing mereka untuk mencapai suatu kemajuan yang luar biasa adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh mereka anak-anak berkebutuhan khusus,” tandasnya. (ken/rid)

DENPASAR Art Therapy merupakan suatu metode untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam perkembangan fisik, emosi, kondisi mental, dan perilaku. Metode ini dapat membantu mereka dalam mengekspresikan perasaan, meningkatkan keterampilan perilaku, dan membantu menyelesaikan masalah komunikasi. Anak akan mengalami pengalaman yang berkaitan dengan bentuk, warna, tekstur untuk mempertajam indra visual dan perabanya; mengenalkan anak pada aktivitas yang tepat, menenangkan jiwa, dan bermakna.

Inilah yang melatarbelakangi pameran lukisan bertajuk “VArtCINE 1”: Love Leads Dream- Art Meet Charity Inspiring Collaboration Without Boundaries di Imperial Klub Golf, Tangerang, Banten, Minggu, 23 Oktober 2022. Dibuka Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, VArtCINE 1 akan menampilkan 70 karya pelukis yang tak asing dalam khasanah seni rupa Bali, yakni Nyoman Sujana Kenyem, Dollar Astawa, Wayan Suastama, Kabul Ketut Suasana, dan Ni Wayan S Handoko. Pameran ini menawarkan kejutan luar biasa karena juga memboyong seorang dokter yang kini menjabat sebagai Direktur RSU Puri Raharja, dr. Gede Bagus Darmayasa, MM., M.Repro dan Raissa Alyaa Rizqi, seorang anak berkebutuhan khusus.

“Kami seniman pelukis bersama dr. Bagus Dharmayasa yang juga perduli terhadap anak anak yang beranugerah khusus, mengajak mereka untuk sukses dan membimbing mereka untuk menciptakan karya dan kreasi, menggali talenta melalui guratan lukisan. Hal ini memiliki nilai luhur sangat tinggi.

Di sisi lain, dapat memberikan edukasi kepada orang tua yang memiliki anak yang beranugerah khusus agar dapat memberikan wadah untuk menciptakan kreativitas. Selain memecahkan stigma masyarakat terhadap anak-anak yang beranugerah khusus, membuka pandangan masyarakat bahwa pada dasarnya semua anak itu sama bisa berkarya dan berprestasi,” ucap Nyoman Sujana Kenyem dihubungi melalui pesan Whatsapp, Senin (10/10) malam.

Layak disimak, Raisa Alyaa Rizqi ungkap Sujana Kenyem adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang mereka bina dan dampingi perkembangannya. “Beranjak dari perjalanan kami untuk menyelenggarakan pameran lukisan bersama, kami akan mengolaborasikan karya seni lukisan Raissa dengan karya seni kami. Semoga event ini membawa nilai positif bagi masyarakat luas serta anak-anak yang dianugerahkan khusus sekaligus dapat menggali potensi-potensi yang terpendam sebagai ajang kreativitas seni dan budaya,” harapnya.

Tentang konsep VArtCINE 1, pelukis yang berkarya selama 24 jam nonstop untuk merayakan pergantian usia dari 48 ke 49 tahun pada Kamis (9/9/2021) pagi hingga Jumat (10/9/2021) di Komaneka Fine Art Gallery, Ubud, Gianyar itu menjawab keberanian berkarya dan kepedulian kepada sesama. Konsep ini dilandasi pemikiran dan kemauan yang kuat serta ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa penyandang berkebutuhan memiliki keberanian untuk berkarya dan mengukir prestasi.

“Keberanian dan kemampuan ini sangat tidak terlepas dari peran para orang tua mereka yang paham bagaimana mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Dukungan dari orang-orang di sekitarnya yang dengan tulus dan penuh cinta kasih membimbing mereka untuk mencapai suatu kemajuan yang luar biasa adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh mereka anak-anak berkebutuhan khusus,” tandasnya. (ken/rid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/