31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:33 AM WIB

Berlayar di Bali, Kapal Pesiar Mewah Hasil Korupsi Disegel Mabes Polri

DENPASAR – Kapal pesiar mewah Equanimity disegel tim gabungan Bareskrim Mabes Polri, Badan Investigasi Utama  Departemen Kehakiman Amerika Serikat

atau Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Pol Air Polda Bali kemarin saat berlabuh di tengah laut perairan Benoa, Nusa Dua, Badung.

Diketahui, kapal dengan berbagai fasilitas mewah ini dibeli pelaku asal Malaysia, Jho Low. Nah, dia dinilai terbukti menggunakan uang hasil korupsi.

Ini sebagaimana diputuskan pengadilan di Amerika Serikat, beberapa hari lalu. Dia terbukti sebagai pelaku pidana tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kombes Daniel Tahimonang Silitonga, wakil direktur Tipideksus Bareskrim Polri, didampingi Kombes Jamaludin,

Kasubdit TPPU (Tipideksus) Bareskrim Mabes Polri, menyatakan, penyegelan dilakukan berdasar koordinasi pemerintahan Amerika Serikat bersama Mabes Polri.

Dari hasil koordinasi diketahui, kapal pesiar itu berada di Indonesia. Tepatnya di Bali. Kapal Equanimity, super yacht mewah memiliki dimensi panjang 91 meter, berkapasitas 28 penumpang dan 33 kru.

“Kapal ini diproduksi oleh Oceanco asal Belanda dan dikirim kepada pemesannya pada tahun 2014 lalu,” tuturnya.
Usai koordinasi  dengan FBI, Mabes Polri langsung datang ke Bali sambil berkoordinasi dengan Kepolisian setempat, Pol Air Polda Bali.

Juga syahbandar untuk melakukan penyegelan. “Kami berkoordinasi dengan Syahbandar dan Polair Polda Bali untuk mengetahui keberadaan kapal yang memiliki fasilitas spa,

salon kecantikan, gym, sauna, kolam renang dan kamar mandi bergaya mediterania. Ternyata benar ada di Bali,” Perwira asal Medan ini.

Dengan difasilitasi kapal syahbandar dan 3 unit kapal milik Pol Air, Tim dari Mabes dan FBI berjumlah 7 orang, didampingi anggota pol air berjumlah 14 orang dan Syahbandar 8 orang, langsung berangkat ke tengah laut (TKP) sekitar pukul 13.30.

Saat tiba, tim FBI dan Mabes langsung dipindahkan ke Kapal dengan bendera negara persemakmuran Inggris menggunakan kapal kecil milik Pol Air Polda Bali.

Dari kejauhan, kapal tersebut tampak ada beberapa penumpang dan ada sejumlah ABK. Di sana, tim tersebut sempat melakukan mediasi lalu masuk ke dalam kapal mewah itu.

Berjam-jam tim melakukan pengembangan. Karena waktu sudah larut malam, akhirnya penyelidikan dihentikan sementara, pukul 20.00.

“Kami akan lanjutkan besok lagi. Kapal nanti akan dibawa ke pelabuhan Polair,” tuturnya. 

DENPASAR – Kapal pesiar mewah Equanimity disegel tim gabungan Bareskrim Mabes Polri, Badan Investigasi Utama  Departemen Kehakiman Amerika Serikat

atau Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Pol Air Polda Bali kemarin saat berlabuh di tengah laut perairan Benoa, Nusa Dua, Badung.

Diketahui, kapal dengan berbagai fasilitas mewah ini dibeli pelaku asal Malaysia, Jho Low. Nah, dia dinilai terbukti menggunakan uang hasil korupsi.

Ini sebagaimana diputuskan pengadilan di Amerika Serikat, beberapa hari lalu. Dia terbukti sebagai pelaku pidana tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kombes Daniel Tahimonang Silitonga, wakil direktur Tipideksus Bareskrim Polri, didampingi Kombes Jamaludin,

Kasubdit TPPU (Tipideksus) Bareskrim Mabes Polri, menyatakan, penyegelan dilakukan berdasar koordinasi pemerintahan Amerika Serikat bersama Mabes Polri.

Dari hasil koordinasi diketahui, kapal pesiar itu berada di Indonesia. Tepatnya di Bali. Kapal Equanimity, super yacht mewah memiliki dimensi panjang 91 meter, berkapasitas 28 penumpang dan 33 kru.

“Kapal ini diproduksi oleh Oceanco asal Belanda dan dikirim kepada pemesannya pada tahun 2014 lalu,” tuturnya.
Usai koordinasi  dengan FBI, Mabes Polri langsung datang ke Bali sambil berkoordinasi dengan Kepolisian setempat, Pol Air Polda Bali.

Juga syahbandar untuk melakukan penyegelan. “Kami berkoordinasi dengan Syahbandar dan Polair Polda Bali untuk mengetahui keberadaan kapal yang memiliki fasilitas spa,

salon kecantikan, gym, sauna, kolam renang dan kamar mandi bergaya mediterania. Ternyata benar ada di Bali,” Perwira asal Medan ini.

Dengan difasilitasi kapal syahbandar dan 3 unit kapal milik Pol Air, Tim dari Mabes dan FBI berjumlah 7 orang, didampingi anggota pol air berjumlah 14 orang dan Syahbandar 8 orang, langsung berangkat ke tengah laut (TKP) sekitar pukul 13.30.

Saat tiba, tim FBI dan Mabes langsung dipindahkan ke Kapal dengan bendera negara persemakmuran Inggris menggunakan kapal kecil milik Pol Air Polda Bali.

Dari kejauhan, kapal tersebut tampak ada beberapa penumpang dan ada sejumlah ABK. Di sana, tim tersebut sempat melakukan mediasi lalu masuk ke dalam kapal mewah itu.

Berjam-jam tim melakukan pengembangan. Karena waktu sudah larut malam, akhirnya penyelidikan dihentikan sementara, pukul 20.00.

“Kami akan lanjutkan besok lagi. Kapal nanti akan dibawa ke pelabuhan Polair,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/