32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:55 PM WIB

Salip Truk, Oleng, Sekeluarga Digilas Roda Nissan Hingga Hancur Lebur

TABANAN – Kecelakaan maut terjadi di jalur nasional Gilimanuk-Denpasar, persisnya di depan Pura Puseh Berembeng, Banjar/Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan sekitar Pukul 17.00 Senin (1/1).

Menurut informasi dari kepolisian, peristiwa lakalantas yang di jalur setan itu bermula ketika Djamhuri, 34, yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy bernopol P 4341 V,

dengan membonceng Nur Khasanah, 36, dan anak keduanya, Danis, yang baru berusia empat tahun, melaju dari arah Gilimanuk.

Sesampainya di tempat kejadian perkara, warga Dusun Lerek, Desa Gombeng Sari RT 3 RW 1, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini mencoba menyalip dari sebelah kiri

sebuah truk Nissan Qwistar nopol DR 8791 AF yang dikemudikan Mansur, 58, asal Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Karena sisi kiri sedikit sempit, sepeda motor yang dikendarai Djamhuri sampai melewati bahu jalan. Namun, Djamhuri terus mengegas sepeda motornya hingga berhasil mendahului truk.

Namun, ketika akan masuk kembali ke badan jalan, sepeda motor oleng hingga terjatuh di depan truk. Seketika, ban kiri depan dan belakang melindas ketiganya.

Dan seketika, Djamhuri, Nunung dan Danis tewas. Djamhuri terlindas di bagian perut hingga selangkangan dan lutut. Nunung terlindas di bagian wajah dan perut hingga hancur.

“Anaknya hancur di bagian kepala,” kata dr Dendra Purana, dokter jaga RS Tabanan yang memeriksa ketiga mayat.

Ketiga korban ini sebetulnya tidak bekerja di Bali. Mereka datang ke Bali untuk menjemput Dafatar Rayhan Maulana, 7.

Dafa yang baru kelas 1 SD ini sudah seminggu di Bali menghabiskan waktu libur sekolah di rumah kos Samsul, 38, adik ipar Nunung, di depan SMK Triatmajaya, Delod Peken, Tabanan.

“Rencananya mau jemput Dafa. Karena Selasa sudah masuk sekolah,” kata Samsul. Menurut Samsul, sebetulnya ia mau mengantarkan Dafa pulang ke Banyuwangi.

Namun, Djamhuri ngotot menjemput. Maka, disarankan agar menjemput menumpang naik bus saja. “Tapi tetap naik motor,” aku kondektur Bus Manis, ini.

Kasatlantas Polres Tabanan AKP Ni Kadek Citra Dewi Suparwati menjelaskan, sopir truk sudah dibawa ke Polres Tabanan untuk dimintai keterangan.

Pihaknya belum bisa memastikan siapa yang salah dalam kecelakaan maut ini.

TABANAN – Kecelakaan maut terjadi di jalur nasional Gilimanuk-Denpasar, persisnya di depan Pura Puseh Berembeng, Banjar/Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan sekitar Pukul 17.00 Senin (1/1).

Menurut informasi dari kepolisian, peristiwa lakalantas yang di jalur setan itu bermula ketika Djamhuri, 34, yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy bernopol P 4341 V,

dengan membonceng Nur Khasanah, 36, dan anak keduanya, Danis, yang baru berusia empat tahun, melaju dari arah Gilimanuk.

Sesampainya di tempat kejadian perkara, warga Dusun Lerek, Desa Gombeng Sari RT 3 RW 1, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini mencoba menyalip dari sebelah kiri

sebuah truk Nissan Qwistar nopol DR 8791 AF yang dikemudikan Mansur, 58, asal Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Karena sisi kiri sedikit sempit, sepeda motor yang dikendarai Djamhuri sampai melewati bahu jalan. Namun, Djamhuri terus mengegas sepeda motornya hingga berhasil mendahului truk.

Namun, ketika akan masuk kembali ke badan jalan, sepeda motor oleng hingga terjatuh di depan truk. Seketika, ban kiri depan dan belakang melindas ketiganya.

Dan seketika, Djamhuri, Nunung dan Danis tewas. Djamhuri terlindas di bagian perut hingga selangkangan dan lutut. Nunung terlindas di bagian wajah dan perut hingga hancur.

“Anaknya hancur di bagian kepala,” kata dr Dendra Purana, dokter jaga RS Tabanan yang memeriksa ketiga mayat.

Ketiga korban ini sebetulnya tidak bekerja di Bali. Mereka datang ke Bali untuk menjemput Dafatar Rayhan Maulana, 7.

Dafa yang baru kelas 1 SD ini sudah seminggu di Bali menghabiskan waktu libur sekolah di rumah kos Samsul, 38, adik ipar Nunung, di depan SMK Triatmajaya, Delod Peken, Tabanan.

“Rencananya mau jemput Dafa. Karena Selasa sudah masuk sekolah,” kata Samsul. Menurut Samsul, sebetulnya ia mau mengantarkan Dafa pulang ke Banyuwangi.

Namun, Djamhuri ngotot menjemput. Maka, disarankan agar menjemput menumpang naik bus saja. “Tapi tetap naik motor,” aku kondektur Bus Manis, ini.

Kasatlantas Polres Tabanan AKP Ni Kadek Citra Dewi Suparwati menjelaskan, sopir truk sudah dibawa ke Polres Tabanan untuk dimintai keterangan.

Pihaknya belum bisa memastikan siapa yang salah dalam kecelakaan maut ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/