27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:20 AM WIB

Sadis! Tak Mau Membelikan Nasi, Suami Hajar Istri Hingga Babak Belur

BANGLI – Dipicu masalah sepele karena sang istri menolak membelikan nasi, seorang suami tega aniaya istrinya sendiri hingga babak belur.

 

Seperti yang dialami Ni Nyoman Sri Ayu, 26. Ibu muda yang tinggal di Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani dihajar suaminya sendiri Kadek Muliawan.

 

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, dikonfirmasi terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mengatakan, hingga korban menjadikorban KDRT berawal ketika korban meminta izin kepada suaminya untuk menengok kakaknya yang melahirkan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Gianyar.

 

Sri Ayu menengok kakaknya pada Sabtu lalu (30/3) pukul 11.00, sekalian mengiap bersama kakaknya.

 

“Keesokan harinya Minggu (31/3), korban pulang ke rumah (ke Kintamani, red) pukul 12.00 dan mendapati suaminya (pelaku) sedang tidur dan kemudian oleh suami korban disuruh untuk membeli nasi,” ujarnya.

 

Karena korban merasa lelah baru tiba dari perjalanan jauh, maka korban memohon untuk menunggu sebentar.

 

“Sontak, suami korban langsung marah dan langsung menendang korban di bagian kepala. Sehingga korban terbentur ke tembok,” jelasnya.

 

 

Bahkan tak hanya menendang, pelaku memukul korban secara beruntun mengenai mata dan mulut korban.

BANGLI – Dipicu masalah sepele karena sang istri menolak membelikan nasi, seorang suami tega aniaya istrinya sendiri hingga babak belur.

 

Seperti yang dialami Ni Nyoman Sri Ayu, 26. Ibu muda yang tinggal di Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani dihajar suaminya sendiri Kadek Muliawan.

 

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, dikonfirmasi terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mengatakan, hingga korban menjadikorban KDRT berawal ketika korban meminta izin kepada suaminya untuk menengok kakaknya yang melahirkan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Gianyar.

 

Sri Ayu menengok kakaknya pada Sabtu lalu (30/3) pukul 11.00, sekalian mengiap bersama kakaknya.

 

“Keesokan harinya Minggu (31/3), korban pulang ke rumah (ke Kintamani, red) pukul 12.00 dan mendapati suaminya (pelaku) sedang tidur dan kemudian oleh suami korban disuruh untuk membeli nasi,” ujarnya.

 

Karena korban merasa lelah baru tiba dari perjalanan jauh, maka korban memohon untuk menunggu sebentar.

 

“Sontak, suami korban langsung marah dan langsung menendang korban di bagian kepala. Sehingga korban terbentur ke tembok,” jelasnya.

 

 

Bahkan tak hanya menendang, pelaku memukul korban secara beruntun mengenai mata dan mulut korban.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/