DENPASAR – Pihak Management La Favela, Seminyak, Kuta, Badung bernama Yusnita akhirnya angkat bicara terkait aksi penganiayaan
yang melibatkan oknum polisi jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) berpangkal Iptu berinisial AN yang bertugas di Polresta Denpasar.
Wanita asal Ambon, Maluku, ini dengan tegas menyatakan tidak ada aksi penganiayaan di klub malam La Favela.
“Ya perlu diklarifikasi bahwa sebenarnya tidak ada pertikaian yang berujung penganiayaan,” papar Yusniata.
Menurutnya, foto dan video yang diperoleh awak media itu hanya sebatas melerai cek-cok atau sebatas adu mulut antara tamu dengan sekuriti.
Tapi, hal itu dapat dilerai. Kebetulan Yusnita mengklaim ikut menyaksikan kejadian tersebut. Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa tidak ada aksi penganiayaan sama sekali.
“Terkait dengan oknum polisi menganiaya sekuriti atau keributan antara sekuriti dan polisi, itu sama sekali tidak ada,” ucap Yusnita, Rabu siang (2/5).
Djelaskan, foto atau gambar yang diperoleh rekan media itu, benar lokasinya di La Favela. Tapi, tidak ada akis penganiayaan. “Sekuriti kami tidak ada yang kena tonjok atau kena pukul,” kilahnya.
Yusnita bahkan mengatakan di La Favela, setelah di cek secara teliti tidak ada sekuriti sesuai pemberitaan sebelumnya yakni bernama Made Mas Satriawan.
“Identitas yang disebut sebagai sekuriti itu, tidak ada dalam daftar nama-nama sekuriti di La Favela. Intinya tidak ada penganiayaan di La Favela,” tutupnya.