TABANAN – Salah seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) (sekolah islam setara SMP) Yayasan Al-Amin, Tabanan, Dimas Siabudin, 12, tewas tenggelam saat mandi di Sungai Yeh Panahan, Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, Kamis (2/1) kemarin.
Korban yang tinggal di Jalan Tendean 73, Perumahan Griya Manik Asri II Nomor 1, Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kediri ini ditemukan
sekitar pukul 17.10 sudah dalam kondisi meninggal oleh tim gabungan dari BPBD Tabanan, pihak kepolisian dan Basarnas.
Menurut informasi, kejadian berawal saat pelajar MTs kelas VII ini selesai melaksanakan salat Dhuhur sekitar pukul 12.45 di masjid tempatnya bersekolah.
Karena jam sekolah baru berlangsung pukul 13.00 siang hari, korban Dimas mengajak dua rekannya Dani Aditya Ramadhani dan Muhammad Choirulzat untuk main ke Sungai Yeh Panahan yang tidak jauh dari lokasi sekolah.
Kedua temanya itu sempat menolak diajak ke sungai dan menyarankan untuk jalan-jalan saja di sekitaran TMP Pancaka Tirta, Tabanan yang juga berdekatan dengan tempatnya bersekolah.
Saat diajak itu, Dimas menolak dan memilih untuk bermain di sungai Yeh Panahan sehingga kedua rekannya ini pun mengikuti.
Kebetulan saat tiba di Sungai Yeh Panahan, sudah ada enam orang siswa MTs Al-Amin lainnya yang juga merupakan temannya itu sedang duduk-duduk sambil ngobrol di pinggir sungai.
Tiba-tiba korban melepas pakaian memutuskan untuk mandi dan langsung melompat ke sungai. Kejadian tenggelamnya Dimas ini berlangsung begitu cepat dan dilihat oleh teman-temannya sempat meminta tolong.
Melihat kejadian tersebut, teman-temanya yakni Dani Aditya Ramadhani, Muhamad Choirulzat, Dwi Andika Wardani dan Aditya Putra Mandala
berusaha menolong namun tidak berhasil karena kondisi arus sungai cukup deras hingga tubuh korban tidak terlihat.
Teman lainnya langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Sekolah MTs Al-Amin, Dedi Kusnadi yang langsung melapor kepada pihak kepolisian Polres Tabanan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika mengungkapkan, pihaknya dan tim Basarnas yang berjumlah sebelas personel melakukan pencarian mengitari sepanjang aliran sungai dari utara ke selatan.
Setelah melakukan pencarian kurang lebih dua jam, sekitar pukul 17.10 sore hari tim menemukan tubuh korban tersangkut di pinggir sungai tidak jauh dari tempat korban pertama kali terjun.
“Saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal. Setelah itu dibawa ke pinggir dan jenazahnya dibawa ke rumah korban di Kediri.
Arus sungai memang cukup deras di bawah, tapi untuk pinggiran kondisinya dangkal, kalau yang di tengah memang dalam karena ada kubangan,” kata Trisna.