25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:01 AM WIB

Polisi Selidiki Bos Besar Sindikat Penipuan Online WN Tiongkok

DENPASAR – Polda Bali terus mendalami siapa bos besar 103 WN Tiongkok dan 11 WNI, pelaku penipuan online antarnegara yang digerebek di tiga lokasi berbeda di kawasan Denpasar, dan Badung, Selasa (1/5) lalu.

Salah satunya menjalin komunikasi dengan Konjen Tiongkok di Denpasar. “Kita sudah koordinasi dengan Konjen Tiongkok untuk mendampingi pemeriksaan mereka,” beber Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha.

Petugas Imigrasi juga ikut serta memeriksa kelengkapan dokumen para tersangka saat masuk ke Bali. “Untuk pelanggaran imigrasi ranah Imigrasi, kami fokus di pidananya,” paparnya.

Jenderal bintang satu yang baru dilantik sehari sebelum penggerebekan itu mengaku belum ada yang bisa dibeberkan pascapenangkapan para pelaku.

Pasalnya, petugas masih melakukan pendataan satu persatu terhadap para tersangka. “Yang kita kejar, siapa sponsor mereka, dan siapa bos besarnya,” tandasnya.

Kepolisian juga menyoroti penggunaan bebas visa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah dan tentu berimbas pada peningkatan pengawasan semua pihak termasuk kepolisian, Imigrasi dan instansi lainnya. 

Bali saat ini memang menjadi salah satu destinasti wisatawan dunia, terutama wisatawan asal Tiongkok. “Yang jelas, kita akan tingkatkan pengawasan lagi,” sebutnya.

Dirreskrimsus Polda Bali Kombes Anom Wibowo mengatakan, pendataan identitas seperti paspor masih dilakukan oleh penyidik bersama pihak Imigrasi dan juga Konsulat Tiongkok.

“Kami akan dalami siapa bos besar mereka. Sementara pemeriksaan baru identitas mereka saja. Kalau sudah ada penerjemah kami akan telusuri siapa pemimpin mereka. Apalagi jumlah tersangka ini banyak,” tuturnya. 

DENPASAR – Polda Bali terus mendalami siapa bos besar 103 WN Tiongkok dan 11 WNI, pelaku penipuan online antarnegara yang digerebek di tiga lokasi berbeda di kawasan Denpasar, dan Badung, Selasa (1/5) lalu.

Salah satunya menjalin komunikasi dengan Konjen Tiongkok di Denpasar. “Kita sudah koordinasi dengan Konjen Tiongkok untuk mendampingi pemeriksaan mereka,” beber Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha.

Petugas Imigrasi juga ikut serta memeriksa kelengkapan dokumen para tersangka saat masuk ke Bali. “Untuk pelanggaran imigrasi ranah Imigrasi, kami fokus di pidananya,” paparnya.

Jenderal bintang satu yang baru dilantik sehari sebelum penggerebekan itu mengaku belum ada yang bisa dibeberkan pascapenangkapan para pelaku.

Pasalnya, petugas masih melakukan pendataan satu persatu terhadap para tersangka. “Yang kita kejar, siapa sponsor mereka, dan siapa bos besarnya,” tandasnya.

Kepolisian juga menyoroti penggunaan bebas visa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah dan tentu berimbas pada peningkatan pengawasan semua pihak termasuk kepolisian, Imigrasi dan instansi lainnya. 

Bali saat ini memang menjadi salah satu destinasti wisatawan dunia, terutama wisatawan asal Tiongkok. “Yang jelas, kita akan tingkatkan pengawasan lagi,” sebutnya.

Dirreskrimsus Polda Bali Kombes Anom Wibowo mengatakan, pendataan identitas seperti paspor masih dilakukan oleh penyidik bersama pihak Imigrasi dan juga Konsulat Tiongkok.

“Kami akan dalami siapa bos besar mereka. Sementara pemeriksaan baru identitas mereka saja. Kalau sudah ada penerjemah kami akan telusuri siapa pemimpin mereka. Apalagi jumlah tersangka ini banyak,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/