29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:56 AM WIB

Polisi Cari Pasutri yang Kabur dari RS Unud Usai Rapid Test Reaktif

DENPASAR – Aparat Polresta Denpasar kini sedang melakukan pencarian terhadap pasangan suami istri (pasutri) yang kabur dari RS PTN Universitas Udayana (Unud).

Pasutri asal Lampung itu meninggalkan rumah sakit usai mengetahui hasil rapid test sang istri diketahui reaktif. Kejadian itu terjadi pada Senin (1/6) lalu. 

Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan upaya pencarian.

“Masih dicari, seperti di check point. Tapi orangnya belum ditemukan. Mungkin sembunyi,” kata AKBP Jansen Panjaitan, Rabu (3/6).

Menurutnya, niat polisi melakukan pencarian agar sang istri yang relatif itu bisa dilakukan perawatan atau swab lebih lanjut. Sehingga bisa diketahui apakah yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19. 

Selain itu, pencarian ini juga untuk menghindari jika wanita tersebut ternyata positif Covid-19. Karena jika positif, ditakutkan akan menularkannya kepada orang lain selama masa pelarian tersebut.

“Yang penting niatnya kan mau menyelamatkan dia. Tapi, yang dikhawatirkan jangan sampai dia menyebarkan ke orang lain,” tambah AKBP Jansen.

Polisi pun sudah melakukan pencarian di kosan pasutri tersebut. Namun keduanya telah pergi dari kosan. Selain itu pihak keluarga mereka juga tidak mengetahui dimana pasutri tersebut berada.

“Kami juga sudah cari tahu ke saudaranya. Mereka juga bilang nggak tahu. mereka juga bantu cari. Karena semuanya kan harus saling menjaga. Semoga cepat ditemukan,” tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri asal Lampung mendatangi RS PTN Universitas Udayana, pada Senin (1/6).

Keduanya datang untuk melakukan rapid test. Namun saat mengetahui hasil rapid test sang istri reaktif Covid-19, pasangan suami istri itu malah kabur. 

“Suami hasilnya negatif. Dan istri jadinya relatif,” kata Direktur Utama RS PTN UNUD, Putu Gede Purwa Samatra melalui pesan WhatsApp, Rabu (3/6).

Seharusnya, sesuai dengan protokol penanganan covid-19, jika hasilnya reaktif maka orang tersebut harus diisolasi di UGD.

Namun saat akan diberikan penjelasan dan pemberitahuan rencana swab test, sang suami malah menolak. Dia bahkan mengajak istrinya pergi begitu saja. Mereka hilang.

Bahkan saat pihak rumah sakit menghubungi nomor yang mereka cantumkan saat diperiksa, nomor tersebut tidak lagi aktif. 

DENPASAR – Aparat Polresta Denpasar kini sedang melakukan pencarian terhadap pasangan suami istri (pasutri) yang kabur dari RS PTN Universitas Udayana (Unud).

Pasutri asal Lampung itu meninggalkan rumah sakit usai mengetahui hasil rapid test sang istri diketahui reaktif. Kejadian itu terjadi pada Senin (1/6) lalu. 

Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan upaya pencarian.

“Masih dicari, seperti di check point. Tapi orangnya belum ditemukan. Mungkin sembunyi,” kata AKBP Jansen Panjaitan, Rabu (3/6).

Menurutnya, niat polisi melakukan pencarian agar sang istri yang relatif itu bisa dilakukan perawatan atau swab lebih lanjut. Sehingga bisa diketahui apakah yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19. 

Selain itu, pencarian ini juga untuk menghindari jika wanita tersebut ternyata positif Covid-19. Karena jika positif, ditakutkan akan menularkannya kepada orang lain selama masa pelarian tersebut.

“Yang penting niatnya kan mau menyelamatkan dia. Tapi, yang dikhawatirkan jangan sampai dia menyebarkan ke orang lain,” tambah AKBP Jansen.

Polisi pun sudah melakukan pencarian di kosan pasutri tersebut. Namun keduanya telah pergi dari kosan. Selain itu pihak keluarga mereka juga tidak mengetahui dimana pasutri tersebut berada.

“Kami juga sudah cari tahu ke saudaranya. Mereka juga bilang nggak tahu. mereka juga bantu cari. Karena semuanya kan harus saling menjaga. Semoga cepat ditemukan,” tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri asal Lampung mendatangi RS PTN Universitas Udayana, pada Senin (1/6).

Keduanya datang untuk melakukan rapid test. Namun saat mengetahui hasil rapid test sang istri reaktif Covid-19, pasangan suami istri itu malah kabur. 

“Suami hasilnya negatif. Dan istri jadinya relatif,” kata Direktur Utama RS PTN UNUD, Putu Gede Purwa Samatra melalui pesan WhatsApp, Rabu (3/6).

Seharusnya, sesuai dengan protokol penanganan covid-19, jika hasilnya reaktif maka orang tersebut harus diisolasi di UGD.

Namun saat akan diberikan penjelasan dan pemberitahuan rencana swab test, sang suami malah menolak. Dia bahkan mengajak istrinya pergi begitu saja. Mereka hilang.

Bahkan saat pihak rumah sakit menghubungi nomor yang mereka cantumkan saat diperiksa, nomor tersebut tidak lagi aktif. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/