26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:28 AM WIB

Menyedihkan, Sejam Sebelum Ditemukan Tewas Terbakar, Korban Sempat..

SINGARAJA-Warga Banjar Sambangan, Desa Sambangan, Sukasada, Buleleng, Sabtu (3/11) sekitar pukul 10.00 gempar.

 

Geger warga menyusul dengan terbakarnya Gede Sumandra, 78, secara hidup-hidup.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi, sebelum ditemukan tewas, kecurigaan dengan tewasnya Gede Sumandra juga sempar terlontar dari saksi yang juga pemilik kebun, Kadek Serining.

 

Menurut Serining, korban sekitar pukul 08.00 memang diakui melakukan bersih-bersih di kebun garapannya dimana dengan cara membakar ranting dan daun bambu.

 

 

“Sejam kemudian atau sekitar pukul 09.00 saya sempat menanyakan korban ke ibu mertua, dan ibu mertua menjawab masih di kebun,” imbuh Serining.

 

Mendapat jawaban dari ibu mertuanya, saksi kemudian memanggil korban dan meminta untuk kembali ke rumah dan saat itu korban mau kembali ke rumahnya bersama saksi akan tetapi korban ditinggalkan bersama istrinya atau mertua perempuan saksi di belakang rumah.

 

Berselang tidak lama saksi kembali ke belakang rumah dan melihat yang ada hanya mertua perempuannya saja.

 

Saat itu korban tidak ada kemudian saksi menanyakan keberadaan korban dan dijawab oleh mertuanya bahwa korban pergi untuk mengambil sapi.

 

 “Namun saya ragu dan sempat meminta tolong mertua mengecek ke kebun dan dilihat korban sudah tergelatak di tanah diantara bekas bekas pembakaran daun bambu,”ujarnya.

 

Selanjutnya atas peristiwa  meninggalnya korban akibat terbakar di tanah kebun garapannya maka pihak keluarga menerima dengan ikhlas sebagai suatu musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

 

SINGARAJA-Warga Banjar Sambangan, Desa Sambangan, Sukasada, Buleleng, Sabtu (3/11) sekitar pukul 10.00 gempar.

 

Geger warga menyusul dengan terbakarnya Gede Sumandra, 78, secara hidup-hidup.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi, sebelum ditemukan tewas, kecurigaan dengan tewasnya Gede Sumandra juga sempar terlontar dari saksi yang juga pemilik kebun, Kadek Serining.

 

Menurut Serining, korban sekitar pukul 08.00 memang diakui melakukan bersih-bersih di kebun garapannya dimana dengan cara membakar ranting dan daun bambu.

 

 

“Sejam kemudian atau sekitar pukul 09.00 saya sempat menanyakan korban ke ibu mertua, dan ibu mertua menjawab masih di kebun,” imbuh Serining.

 

Mendapat jawaban dari ibu mertuanya, saksi kemudian memanggil korban dan meminta untuk kembali ke rumah dan saat itu korban mau kembali ke rumahnya bersama saksi akan tetapi korban ditinggalkan bersama istrinya atau mertua perempuan saksi di belakang rumah.

 

Berselang tidak lama saksi kembali ke belakang rumah dan melihat yang ada hanya mertua perempuannya saja.

 

Saat itu korban tidak ada kemudian saksi menanyakan keberadaan korban dan dijawab oleh mertuanya bahwa korban pergi untuk mengambil sapi.

 

 “Namun saya ragu dan sempat meminta tolong mertua mengecek ke kebun dan dilihat korban sudah tergelatak di tanah diantara bekas bekas pembakaran daun bambu,”ujarnya.

 

Selanjutnya atas peristiwa  meninggalnya korban akibat terbakar di tanah kebun garapannya maka pihak keluarga menerima dengan ikhlas sebagai suatu musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/