32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:24 PM WIB

Aduh! Catut Desa Adat, Minta Sumbangan, Pemuda Bertato Ditelanjangi

UBUD-Nasib apes dialami Made Suandita.

 

Gara-gara keliling minta sumbangan dengan mengatasnamakan desa adat, pemuda 24 tahun ini, Rabu (3/10) terpaksa diamankankan.

 

Bukan hanya ditangkap pemuda bertato asal Banjar Bangkelasan, Desa Mas, Kecamatan Ubud juga ditelanjangi.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita, dikonfirmasi terkait diamankannya salah seorang pemuda yang mengatasnamakan desa adat, membenarkan.

 

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, Suandita ini sempat beraksi berkeliling wilayah Banjar Ubud Kelod sejak beberapa hari lalu.

 

“Pelaku mengaku warga Ubud Kelod, dia meminta sumbangan ke toko-toko di wilayah Ubud Kelod,” ujar Kompol Raka.

 

Kata Kompol Raka, pelaku ini diketahui sudah sering keliling minta sumbangan dengan kedok sebagai warga lokal.

 

“Waktu kejadian, kebetulan ada warga Ubud Kelod yang dimintai sumbangan. Karena curiga, warga ini menanyakan pelaku,” ujarnya.

 

Pelaku pun kaget karena yang dimintai sumbangan adalah warga asli.

 

Pelaku pun akhirnya diamankan warga bersama pecalang desa setempat.

“Pelaku kemudian diserahkan ke Babin Ubud dan Bhabinkamtibmas Ubud untuk diproses lebih lanjut,” terangnya.

 

Pelaku kemudian dikeler ke kantor polisi. Sampai di kantor polisi, pelaku hanya mengenakan celana pendek saja.

Tampak tato pelaku menghias tangan kanan dan dadanya.  Saat diamankan, wajah pelaku tampak lebam.

 

Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku ini mengakui sempat meminta sumbangan sebesar Rp 200 ribu di toko Baju Polo.

 

UBUD-Nasib apes dialami Made Suandita.

 

Gara-gara keliling minta sumbangan dengan mengatasnamakan desa adat, pemuda 24 tahun ini, Rabu (3/10) terpaksa diamankankan.

 

Bukan hanya ditangkap pemuda bertato asal Banjar Bangkelasan, Desa Mas, Kecamatan Ubud juga ditelanjangi.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita, dikonfirmasi terkait diamankannya salah seorang pemuda yang mengatasnamakan desa adat, membenarkan.

 

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, Suandita ini sempat beraksi berkeliling wilayah Banjar Ubud Kelod sejak beberapa hari lalu.

 

“Pelaku mengaku warga Ubud Kelod, dia meminta sumbangan ke toko-toko di wilayah Ubud Kelod,” ujar Kompol Raka.

 

Kata Kompol Raka, pelaku ini diketahui sudah sering keliling minta sumbangan dengan kedok sebagai warga lokal.

 

“Waktu kejadian, kebetulan ada warga Ubud Kelod yang dimintai sumbangan. Karena curiga, warga ini menanyakan pelaku,” ujarnya.

 

Pelaku pun kaget karena yang dimintai sumbangan adalah warga asli.

 

Pelaku pun akhirnya diamankan warga bersama pecalang desa setempat.

“Pelaku kemudian diserahkan ke Babin Ubud dan Bhabinkamtibmas Ubud untuk diproses lebih lanjut,” terangnya.

 

Pelaku kemudian dikeler ke kantor polisi. Sampai di kantor polisi, pelaku hanya mengenakan celana pendek saja.

Tampak tato pelaku menghias tangan kanan dan dadanya.  Saat diamankan, wajah pelaku tampak lebam.

 

Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku ini mengakui sempat meminta sumbangan sebesar Rp 200 ribu di toko Baju Polo.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/