DENPASAR-AAPD, 13 siswi SD yang menjadi korban sayatan oleh pelaku tak dikenal di gang depan rumahnya, jalan Imam Bonjol, tepatnya belakang SD Muhamadyah, sebelah utara terminal Tegal Sari Denpasar Barat terlihat masih trauma saat media ini mengunjungi rumahnya, Senin (3/12) sore.
Dari informasi, ternyata sebelum menjadi korban sayat betis yang terjadi Senin (3/12) siang, terduga pelaku yang kini masih misterius itu bukan kali pertamanya dilakukan.
Menurut korban, sebelum aksi sayat, pelaku juga sempat meneror korban. Bahkan aksi terror pertama pelaku terhadap korban terjadi baru seminggu lalu.
Menurut korban, orang dengan ciri-ciri yang sama sempat mengintai korban di gang depan rumah korban.
“Yang dilakukan sama. Dia mengikuti setelah saya pulang dari sekolah. Setibanya di gang depan rumah korban, pelaku yang saat itu mengendarai sepeda motor Jupiter warna merah hitam sempat mencolek bahu saya,”ujar korban diamini ibunya.
Hanya saja atas kejadian itu, korban yang sempat mengira jika orang yang mencolek itu adalah temannya yang iseng. “
Cirinya sama persis dengan yang saya lihat hari ini. Pakai helm putih, jaket putih pake motor Jupiter,” kata korban.
Kemudian, usai mencolek korban, pelaku langsung memacu motornya ke jalan utama ke arah Selatan.
Setelah terror pertama, terror kedua terjadi, Jumat (30/11) jam.
Waktunya pun sama saat korban pulang sekolah. Korban yang saat itu baru pulang sekolah juga diikuti pelaku dari belakang. Pelaku masih dengan ciri yang sama dan mengendarai motor yang sama.
Setibanya di gang depan rumah korban, pelaku langsung mencoba menyayat betis korban. Namun karena korban cepat menghindar, pelaku tidak berhasil.
Namun atas dua kejadian terror itu, meski sempat menceritakan kepada ibunya, namun sang ibu hanya menanggapi cerita korban dengan ekspresi biasa-biasa saja.
“Saat kejadian kedua kalinya itu, anak saya sempat cerita. Tapi saya responnya biasa saja. Eh, ternyata hari ini malah kejadian. Saya berharap semoga pelakunya cepat ditangkap,” harap Widiastuti.