DENPASAR – Nasib apes menimpa Wayan Kuning, 74, pengungsi asal Desa Muncan, Selat, Karangasem. Kuning terkena ledakan tabung gas LPG seberat 13 kg.
Akibatnya, korban pria yang tinggal di wilayah KRB II itu mengalami luka bakar di bagian wajah, pinggang, kedua tangan, dan kedua kaki.
Kini dia harus mendapat perawatan intensif di ruangan burns unit luka bakar RS Sanglah. Keluarga korban Made Sudani kemarin mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi, Selasa (2/1) lalu.
Saat itu, Kuning memasak air panas untuk membuat segelas kopi di dapur. Kompor gas dihidupkan. Namun, kompor gas yang tak kunjung menyala dibiarkan terus mengeluarkan gas.
Ketika akan menghidupkan kompor gas dengan korek api, seketika gas yang keluar dari kompor langsung menyambar percikan api yang berasal dari korek api.
Tabung gas LPG seberat 13 kg pun meledak. Tak tanggung-tanggung ledakannya mengakibatkan plafon, pintu jebol, tembok dapur jebol dan rusak. Hingga seisi barang dan peralatan dapur hangus terbakar.
“Kejadian ini yang diketahui pertama kali oleh tetangga. Kemudian Kuning langsung dievakuasi ke RSUD Karangasem,” ujar Sudiani.
Diungkapkan Sudani akibat peristiwa tersebut Kuning mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya. Yakni di bagian wajah, pinggang, kedua tangan, dan kedua kaki.
Derajat luka bakarnya mencapai 42 persen. “Luka bakar cukup parah sehingga dia dirujuk kembali ke RS Sanglah, Denpasar,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan Sudani pembiayaan rumah sakit termasuk obat-obatan dan biaya lainnya, Kuning terbantu dengan jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia (JKN-KIS).
“Untuk operasi pada kulit yang mengalami luka bakar tidak akan dilakukan operasi. Tim dokter RS Sanglah menyarankan Kuning dirawat intensif
di ruangan burns unit RS Sanglah agar proses penyembuhan luka bakar di kulit cepat kering dan sembuh,” paparnya.