26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 21:23 PM WIB

Keroyok Pengunjung, Tiga Sekuriti Kafe Laovidaloka Diciduk

DENPASAR- Aksi penganiayaan pecah di depan kafe Laovidaloka di Jalan Gugung Tangkuban Perahu, Padang Sambian Kelot, Denpasar, Sabtu (4/6) sekitar pukul 03.30. Polsek Denpasar Barat langsung mengamankan tiga orang sekuriti kafe dan sementara dimintai keterangan secara maraton. Pelakunya masing-masing berinisial IKB, IMK, dan PTE.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika Gede Budiata, 19, warga asal Sawan, Buleleng bersama temannya Kadek Pande Putra Jaya, Agus Maha Ariawan, dan Ketut Jendra Darma datang ke kafe tersebut dan menikmati malam minggu.

 

Singkat cerita, teman pelapor (korban) bernama Agus Maha Ariawan terlibat salah paham dan cekcok mulut dengan pengunjung lain.Namun dapat dilerai oleh pemilik kafe dan pihak pengamanan (sekuriti). Dua belah pihak akhirnya berdamai. Penyelesaian perdamaian itu berlangsung di luar kafe (parkiran depan).

 

Menurut Gede Budiata saat melapor, kejadian itu berlangsung ketika ia menghubungi kakaknya dan minta dijemput sekitar pukul 03.30. Nah, saat itu ia didekati pemilik kafe dan para sekuriti dan ditanya “Kenapa kamu menghubungi orang lagi,”. Belum sempat menjawab, korban mengaku langsung ditonjok diduga bos kafe. Saat itu sejumlah satpam secara mambabi buta ikut melakukan penganiayaan. Akibatnya, Gede Budiata babak belur. Beberapa temannya, yakni Kadek Pande Putra Jaya, Agus Maha Ariawan, dan Ketut Jendra Darma sempat melerai, justu bos kafe beserta sekuriti kembali melakukan penganiayaan.

Setelah menerima laporan dari Gede Budiata pagi itu, tiga satpam diamankan polisi. Mereka diamankan tanpa perlawanan. Namun, ketiganya mengaku bahwa pemilik kafe tidak ikut terlibat, justru sang bos sempat melerai.

Terkait dengan ini, Kapala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Denpasar Barat Komisaris Polisi (Kompol) I Made Hendra Agustina membenarkan. Kapolsek menataan IKB, IMK, dan PTE sementara menjalani pemeriksaan secara maraton. Pun terkait diduga keterlibatan sang bos atau pemilik kafe, pihaknya masih dalami.

Dari hasil pengembangan sementara, ketiga sekuriti yang berstatus terperiksa ini mengaku bahwa sempat menyuruh pelapor dan teman-temannya pulang. Sayang mereka sempat menghubungi teman lain untuk nyusul ke kafe. “Sebelumnya ada cekcok sesama tamu, namun sudah damai. Sekuriti tak terima karena pelapor diduga mengeluarkan kata tidak sopan,” ungkap Kapolsek.

Kata tak sopan itu menyulut emosi pihak sekuriti sehingga terjadi aksi penganiayaan. “Untuk status ketiga sekuriti ini, kita tentukan dalam 1×24 jam. Tentunya akan digelar, jika unsurnya memenuhi baru bisa. Sabar ya,” tutup Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina. Terkait dengan permasalahan ini, pihak kafe belum bisa dikonfirmasi. (dre)

DENPASAR- Aksi penganiayaan pecah di depan kafe Laovidaloka di Jalan Gugung Tangkuban Perahu, Padang Sambian Kelot, Denpasar, Sabtu (4/6) sekitar pukul 03.30. Polsek Denpasar Barat langsung mengamankan tiga orang sekuriti kafe dan sementara dimintai keterangan secara maraton. Pelakunya masing-masing berinisial IKB, IMK, dan PTE.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika Gede Budiata, 19, warga asal Sawan, Buleleng bersama temannya Kadek Pande Putra Jaya, Agus Maha Ariawan, dan Ketut Jendra Darma datang ke kafe tersebut dan menikmati malam minggu.

 

Singkat cerita, teman pelapor (korban) bernama Agus Maha Ariawan terlibat salah paham dan cekcok mulut dengan pengunjung lain.Namun dapat dilerai oleh pemilik kafe dan pihak pengamanan (sekuriti). Dua belah pihak akhirnya berdamai. Penyelesaian perdamaian itu berlangsung di luar kafe (parkiran depan).

 

Menurut Gede Budiata saat melapor, kejadian itu berlangsung ketika ia menghubungi kakaknya dan minta dijemput sekitar pukul 03.30. Nah, saat itu ia didekati pemilik kafe dan para sekuriti dan ditanya “Kenapa kamu menghubungi orang lagi,”. Belum sempat menjawab, korban mengaku langsung ditonjok diduga bos kafe. Saat itu sejumlah satpam secara mambabi buta ikut melakukan penganiayaan. Akibatnya, Gede Budiata babak belur. Beberapa temannya, yakni Kadek Pande Putra Jaya, Agus Maha Ariawan, dan Ketut Jendra Darma sempat melerai, justu bos kafe beserta sekuriti kembali melakukan penganiayaan.

Setelah menerima laporan dari Gede Budiata pagi itu, tiga satpam diamankan polisi. Mereka diamankan tanpa perlawanan. Namun, ketiganya mengaku bahwa pemilik kafe tidak ikut terlibat, justru sang bos sempat melerai.

Terkait dengan ini, Kapala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Denpasar Barat Komisaris Polisi (Kompol) I Made Hendra Agustina membenarkan. Kapolsek menataan IKB, IMK, dan PTE sementara menjalani pemeriksaan secara maraton. Pun terkait diduga keterlibatan sang bos atau pemilik kafe, pihaknya masih dalami.

Dari hasil pengembangan sementara, ketiga sekuriti yang berstatus terperiksa ini mengaku bahwa sempat menyuruh pelapor dan teman-temannya pulang. Sayang mereka sempat menghubungi teman lain untuk nyusul ke kafe. “Sebelumnya ada cekcok sesama tamu, namun sudah damai. Sekuriti tak terima karena pelapor diduga mengeluarkan kata tidak sopan,” ungkap Kapolsek.

Kata tak sopan itu menyulut emosi pihak sekuriti sehingga terjadi aksi penganiayaan. “Untuk status ketiga sekuriti ini, kita tentukan dalam 1×24 jam. Tentunya akan digelar, jika unsurnya memenuhi baru bisa. Sabar ya,” tutup Kapolsek Denbar Kompol I Made Hendra Agustina. Terkait dengan permasalahan ini, pihak kafe belum bisa dikonfirmasi. (dre)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/