29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:47 AM WIB

Tunggu Audit BPKP, Kasus Salah Anggaran PMI Gianyar Selangkah Lagi

GIANYAR – Penyelidikan terhadap dugaan salah anggaran di Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar, tinggal selangkah lagi.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Gianyar sedang menunggu hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Perwakilan Bali.

“Hari Rabu (3/3), kami sudah pemaparan di Kantor BPKP di Denpasar. Yang hadir saat itu dibatasi,” ujar Kasipidsus Wayan Empu Buana didampingi Kasiintel Gede Ancana.

Empu membeberkan, dalam pemaparan di BPKP, pihaknya menjelaskan secara rinci dari kronologis, hingga dugaan pelanggaran yang dilakukan.

“Disana kami memberitahu, pemeriksaan sebelumnya seperti apa. Dari kejadian, modus operandi bagaimana. Itu kami paparkan kepada pihak BPKP,” ungkapnya.

Untuk teknis apa yang dipaparkan, belum bisa dibeberkan ke publik supaya gerakan Kejaksaan tidak terbaca oleh terduga pelaku. “Nanti setelah ada hasil baru kami kemukakan lebih lanjut,” jelasnya.

Untuk hasil pemeriksaan BPKP, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu. “Untuk hasilnya, kami belum tahu. Kami inginnya sih cepat,” imbuh Kasiintel Gede Ancana.

Yang jelas, kata dia, dengan gelar di BPKP, akan memberikan penguatan terhadap kasus yang ditangani. Pihak Kejari juga melampirkan dugaan kerugian negara yang diakibatkan para pelaku. “BPKP masih pelajari. Jadi kami nunggu hasil,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejari Gianyar mengusut dugaan salah anggaran di tubuh PMI. Ada kerugian negara ditaksir mencapai Rp 500-an juta. Sejumlah pihak telah dimintai keterangan.

Para pengurus PMI pimpinan Cokorda Wisnu Patra juga telah dimintai keterangan. Bahkan, mantan pejabat serta pejabat aktif di Pemkab Gianyar juga telah dimintai keterangan sebagai saksi.

Total ada 20-an saksi yang diperiksa Kejari. Akibat kejadian itu, pengurus PMI periode 2016-2021 sempat dibekukan.

Hingga akhirnya dilakukan pemilihan pengurus baru. Sementara itu, meski PMI sedang diusut oleh Kejari, aktivitas pelayanan terhadap masyarakat masih berlangsung normal.

Seperti yang tampak Kamis lalu, di Banjar Kertawangsa, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Kegiatan kemanusiaan berupa donor darah bisa diselenggarakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar.

Terlibat dalam donor personil Polres, TNI, Dinas Perhubungan, Karang Taruna dan Perbekel Desa Lodtunduh.

Donor darah ini serangkaian HUT Satpol PP ke- 71, HUT Satlinmas ke-59 dan HUT Damkar ke-102 di Kabupaten Gianyar. Dari 50 peserta donor darah, terkumpul 13 kantong darah. 

GIANYAR – Penyelidikan terhadap dugaan salah anggaran di Palang Merah Indonesia (PMI) Gianyar, tinggal selangkah lagi.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Gianyar sedang menunggu hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Perwakilan Bali.

“Hari Rabu (3/3), kami sudah pemaparan di Kantor BPKP di Denpasar. Yang hadir saat itu dibatasi,” ujar Kasipidsus Wayan Empu Buana didampingi Kasiintel Gede Ancana.

Empu membeberkan, dalam pemaparan di BPKP, pihaknya menjelaskan secara rinci dari kronologis, hingga dugaan pelanggaran yang dilakukan.

“Disana kami memberitahu, pemeriksaan sebelumnya seperti apa. Dari kejadian, modus operandi bagaimana. Itu kami paparkan kepada pihak BPKP,” ungkapnya.

Untuk teknis apa yang dipaparkan, belum bisa dibeberkan ke publik supaya gerakan Kejaksaan tidak terbaca oleh terduga pelaku. “Nanti setelah ada hasil baru kami kemukakan lebih lanjut,” jelasnya.

Untuk hasil pemeriksaan BPKP, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu. “Untuk hasilnya, kami belum tahu. Kami inginnya sih cepat,” imbuh Kasiintel Gede Ancana.

Yang jelas, kata dia, dengan gelar di BPKP, akan memberikan penguatan terhadap kasus yang ditangani. Pihak Kejari juga melampirkan dugaan kerugian negara yang diakibatkan para pelaku. “BPKP masih pelajari. Jadi kami nunggu hasil,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejari Gianyar mengusut dugaan salah anggaran di tubuh PMI. Ada kerugian negara ditaksir mencapai Rp 500-an juta. Sejumlah pihak telah dimintai keterangan.

Para pengurus PMI pimpinan Cokorda Wisnu Patra juga telah dimintai keterangan. Bahkan, mantan pejabat serta pejabat aktif di Pemkab Gianyar juga telah dimintai keterangan sebagai saksi.

Total ada 20-an saksi yang diperiksa Kejari. Akibat kejadian itu, pengurus PMI periode 2016-2021 sempat dibekukan.

Hingga akhirnya dilakukan pemilihan pengurus baru. Sementara itu, meski PMI sedang diusut oleh Kejari, aktivitas pelayanan terhadap masyarakat masih berlangsung normal.

Seperti yang tampak Kamis lalu, di Banjar Kertawangsa, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Kegiatan kemanusiaan berupa donor darah bisa diselenggarakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar.

Terlibat dalam donor personil Polres, TNI, Dinas Perhubungan, Karang Taruna dan Perbekel Desa Lodtunduh.

Donor darah ini serangkaian HUT Satpol PP ke- 71, HUT Satlinmas ke-59 dan HUT Damkar ke-102 di Kabupaten Gianyar. Dari 50 peserta donor darah, terkumpul 13 kantong darah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/