RadarBali.com – Pedagang buah keliling Syarif, 49, yang menjadi korban penebasan di Jalan Tukad Badung Nomor 10, tepatnya di depan gudang Nomor 250, Denpasar Selatan, Senin (4/9) lalu, sampai kemarin masih menjalani perawatan di ruang ICU IGD RS Sanglah.
Pria asal Jalan Gunung Medeh, Madura, Jatim baru saja usai menjalani proses operasi pada luka di bagian kepala dan punggungnya.
Adik kandung korban Sami, 33 yang ditemui di ruangan tunggu pasien IGD RS Sanglah menjelaskan, saat ini kondisi Syarif kakaknya masih tidak sadarkan diri di ruang ICU IGD.
Syarif menjalani operasi hampir 8 jam. Luka di bagian kepala dan punggung sudah di jahit. Penebasan yang terjadi pada kakak kandung murni buntut masalah keluarga sejak dahulu.
Karena kedua pelaku yang ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana merupakan keponakan dari kakak kandungnya sendiri.
“Karena ini masalah keluarga, mohon maaf saya tidak menyebutkan masalahnya apa,” ungkap Sami.
Menurut Sami, kakak kandungnya baru sekitar 5 bulan tinggal di Bali dan bekerja sebagai pedagang buah keliling. Kedua pelaku secara langsung datang dari Madura.
Dengan masalah ini, sebenarnya keluarga dari Madura sudah ingin damai sejak dulu. Ingin hidup rukun dengan keluarga pelaku.
Namun terjadi masalah seperti ini lagi. Jelas menambah masalah kembali. Terlebih mendengar Syarif kakak kandungnya ditebas.
Untuk saat ini kasus yang menimpa kakaknya sudah ditangani oleh pihak kepolisian. “Saya dan keluarga lainnya baru saja dipanggil pihak kepolisian. Keluarga meminta untuk berdamai secara kekeluargaan saat memberikan keterangan di kepolisian,” ujarnya.
“Saya dan keluarga tidak mau melanjutkan masalah ini kembali. Agar tidak timbul kasus seperti ini kembali di kemudian hari,” tambahnya.