25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 5:16 AM WIB

Amor Ring Acintya…Tembok Roboh, Nenek Satu Cucu Tewas Tertindih

GIANYAR – Musibah bisa datang kapan saja. Saat sedang tidur sekalipun. Seperti yang dialami Ni Wayan Runggih, 58.

Korban tertimbun tembok kamarnya saat sedang tidur di rumahnya di Banjar Cebok, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kamis (7/12).

Saat dievakuasi nenek kelahiran 13 Juni 1959 itu lemas. Sayang, nyawanya tak tertolong. Runggih dinyatakan meninggal pukul 13.40 Wita.

Kapolsek Tegalalang AKP Merta Kariana menyatakan, saat kejadian Runggih sedang tidur lelap bersama keluarganya.

“Lalu kerabatnya dengar suara keras jatuh. Kerabat cari sumber suara dari kamar korban, ternyata tembok roboh,” ujar AKP Kariana.

Pihak kerabat lalu membuka pintu kamar Runggih. Rupanya tubuh nenek satu anak tertindih material tembok batako. Korban yang tidur di atas dipan juga tertimbun runtuhan atap bambu.

Kerabatnya sempat mengevakuasi dan mengecek nadi Runggih yang tampak masih berdenyut, namun lemas. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Tegalalang, kemudian dirujuk ke RS Sanjiwani.

Di rumah sakit, nyawa Runggih tak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia. “Keluarga sudah merelakan kejadian ini,” tukasnya.

GIANYAR – Musibah bisa datang kapan saja. Saat sedang tidur sekalipun. Seperti yang dialami Ni Wayan Runggih, 58.

Korban tertimbun tembok kamarnya saat sedang tidur di rumahnya di Banjar Cebok, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kamis (7/12).

Saat dievakuasi nenek kelahiran 13 Juni 1959 itu lemas. Sayang, nyawanya tak tertolong. Runggih dinyatakan meninggal pukul 13.40 Wita.

Kapolsek Tegalalang AKP Merta Kariana menyatakan, saat kejadian Runggih sedang tidur lelap bersama keluarganya.

“Lalu kerabatnya dengar suara keras jatuh. Kerabat cari sumber suara dari kamar korban, ternyata tembok roboh,” ujar AKP Kariana.

Pihak kerabat lalu membuka pintu kamar Runggih. Rupanya tubuh nenek satu anak tertindih material tembok batako. Korban yang tidur di atas dipan juga tertimbun runtuhan atap bambu.

Kerabatnya sempat mengevakuasi dan mengecek nadi Runggih yang tampak masih berdenyut, namun lemas. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Tegalalang, kemudian dirujuk ke RS Sanjiwani.

Di rumah sakit, nyawa Runggih tak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia. “Keluarga sudah merelakan kejadian ini,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/