SINGARAJA – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menutup secara resmi pendidikan pertama tamtama gelombang I tahun 2019 di Lapangan Secata Rindam IX/Udayana, Singaraja.
Sebanyak 375 calon prajurit angkatan darat dari wilayah Bali, NTB dan NTT diambil sumpahnya. 375 prajurit dinyatakan lulus 100 persen setelah menjalani Pendidikan selama 6 bulan penuh.
Untuk gelombang pertama, lulusan terbaik berasal dari Kabupaten Bangli, Bali. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto meminta prajurit yang dilantik untuk professional dalam bertugas.
Kemudian mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan berkelakuan baik. Tentunya juga pihaknya berharap mampu menaati segala hukum dan peraturan yang ada.
Sehingga dapat mengemban dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari TNI AD. “Selain itu sebagai prajurit TNI juga harus menujukkan
sikap loyalitas. Bagaimana kebersamaan antar prajurit TNI, antara bawahan dan atasan dalam tugas,” imbuhnya.
Usai pelantikan, Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan, rencana Kodam IX/Udayana membangun satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) dan satuan Artileri Medan (Armed).
Dua satuan ini dalam rangka pengembangan organisasi Kodam IX/Udayana bantuan tempur (Banpur), satuan temput (Satpur) dan satuan kewilayahan.
“Diantaranya kami sudah mempersiapkan batalyon Arhanudri di Kupang, NTT. Rencana kami tahun ini resmikan bila pembangunan pangkalan sudah tuntas. Juga ada satuan Kaveleri BS berada di wilayah Atambua, NTT,” terangnya.
Sementara untuk di Bali sendiri salah markas TNI yang dibangun berada di Sumber Kelampok, Gerokgak, Buleleng.
Pembangunan markas TNI AD untuk menata atau meredisposisi Batalyon Infanteri Mekanis 741/Satya Bhakti Wirottama yang saat ini bermarkas di Negara. Sehingga satu kompi nantinya ditempat di Buleleng Barat.
Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan, satu kompi Infanteri Mekanis 741/Satya Bhakti Wirottama ditempatkan di Gerokgak dengan perhitungan Buleleng atau wilayah Bali utara kedepan menjadi prioritas pembangunan di Bali.
Selain proyek shortcut Denpasar – Singaraja, proyek besar yang kemungkinan segera digarap adalah pembangunan Bandara Bali Utara.
“Adanya pembangunan tersebut membuat dinamika sosial semakin tinggi. Pertimbangan lainnya Bali utara Buleleng sebagai pintu masuk migrasi nasional. Dari wilayah Jawa, Sulawesi dan Kalimantan,” tandasnya.