31.3 C
Jakarta
21 September 2024, 11:53 AM WIB

Gara-Gara Demo Bebaskan JRX, Penjual Es Kelapa Muda Ketiban Berkah

DENPASAR – Ribuan massa turun ke jalan di Denpasar, Selasa(8/9). Massa demonstrasi yang mendukung JRX ini awalnya menggelar long march dari Parkir Timur Lapangan Renon, Denpasar. Sekitar pukul 14.40 mereka merangsek menuju kantor Gubernur Bali. Di sana mereka melakukan orasi dan dijaga ketat aparat kepolisian. 

Selain tidak mengganggu aktivitas lalu lintas, rupanya aksi ribuan massa ini juga membawa berkah bagi para pedagang asongan di seputaran lapangan Renon. Mulai dari pedagang air mineral hingga para pedagang es kuwut alias es kelapa muda.

Dagangan mereka lebih laku dari hari biasanya. Seperti yang diakui oleh pedagang es kelapa muda bernama Wayan Ratih ini.  Kepada media ini, wanita asal Karangasem ini mengaku mendapatkan keuntungan penjualan berlipat ganda dari hari biasanya. 

“Hari biasanya saya musim Corona begini biasanya hanya sekitar Rp80 ribu,” katanya kepada media ini saat diwawancarai di lokasi aksi.

Wanita yang kesehariannya memang berjualan es kelapa muda di sekitaran lapangan Renon, Denpasar ini mengaku sudah mendapatkan pendapatan ratusan ribu. Padahal dia baru berjualan sekitar 30 menit lamanya. 

“Sekarang belum setengah jam saja sudah Rp200 ribu. Banyak orang yang beli,” tandasnya.

Di seputaran Lapangan Renon memang banyak pedagang kaki lima. Sekalipun sering kucing-kucingan dengan Satpol PP, mereka tetap ada. Ketika ada demonstrasi, justru menjadi momentum yang menyenangkan sekaligus menguntungkan bagi mereka. Bahkan, ketika demonstrasi berlangsung, mereka berani berjualan di depan kantor gubernur Bali, zona yang paling ditakuti pedagang kaki lima. Namun, ketika demonstrasi bubar, mereka pun ikut bubar, menjauh dari kantor gubernur. 

Selain pedagang es kelapa muda, demonstrasi juga menjadi berkah bagi pedagang air mineral, kopi, rokok, buah-buahan dan jajanan lainnya.

DENPASAR – Ribuan massa turun ke jalan di Denpasar, Selasa(8/9). Massa demonstrasi yang mendukung JRX ini awalnya menggelar long march dari Parkir Timur Lapangan Renon, Denpasar. Sekitar pukul 14.40 mereka merangsek menuju kantor Gubernur Bali. Di sana mereka melakukan orasi dan dijaga ketat aparat kepolisian. 

Selain tidak mengganggu aktivitas lalu lintas, rupanya aksi ribuan massa ini juga membawa berkah bagi para pedagang asongan di seputaran lapangan Renon. Mulai dari pedagang air mineral hingga para pedagang es kuwut alias es kelapa muda.

Dagangan mereka lebih laku dari hari biasanya. Seperti yang diakui oleh pedagang es kelapa muda bernama Wayan Ratih ini.  Kepada media ini, wanita asal Karangasem ini mengaku mendapatkan keuntungan penjualan berlipat ganda dari hari biasanya. 

“Hari biasanya saya musim Corona begini biasanya hanya sekitar Rp80 ribu,” katanya kepada media ini saat diwawancarai di lokasi aksi.

Wanita yang kesehariannya memang berjualan es kelapa muda di sekitaran lapangan Renon, Denpasar ini mengaku sudah mendapatkan pendapatan ratusan ribu. Padahal dia baru berjualan sekitar 30 menit lamanya. 

“Sekarang belum setengah jam saja sudah Rp200 ribu. Banyak orang yang beli,” tandasnya.

Di seputaran Lapangan Renon memang banyak pedagang kaki lima. Sekalipun sering kucing-kucingan dengan Satpol PP, mereka tetap ada. Ketika ada demonstrasi, justru menjadi momentum yang menyenangkan sekaligus menguntungkan bagi mereka. Bahkan, ketika demonstrasi berlangsung, mereka berani berjualan di depan kantor gubernur Bali, zona yang paling ditakuti pedagang kaki lima. Namun, ketika demonstrasi bubar, mereka pun ikut bubar, menjauh dari kantor gubernur. 

Selain pedagang es kelapa muda, demonstrasi juga menjadi berkah bagi pedagang air mineral, kopi, rokok, buah-buahan dan jajanan lainnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/