29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:14 AM WIB

Meninggal usai Lahir di Pinggir Sungai, Bapak Bayi Ungkap Fakta Sedih

DENPASAR – Kabar mengejutkan datang dari kamar jenazah RSUP Sanglah. Bayi dari buah hati pasangan suami istri Mega Ayu Sekarwangi, 18, dan Luki Pratama, 19, akhirnya meninggal dunia.

Si bayi gagal bertahan hidup di dunia setelah meninggal dunia saat menjalani tindakan intubasi (bantuan napas) di RSUP Sanglah.

Sayangnya, Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna enggan memaparkan penyebab kematian si bayi karena masih menjadi penyelidikan dari pihak kepolisian.

Kepolisian sendiri sementara ini masih memeriksa bapak si bayi, Luki Pratama. Berdasar penyelidikan awal, keduanya ternyata merupakan pasangan suami istri yang sah.

“Mereka berdua datang ke Bali sekitar tiga minggu yang lalu dalam keadaan istrinya hamil umur sekitar 5 bulan,” ujar sumber kepolisian.

Berdasar informasi, pada hari Minggu (6/10) sekitar pukul 22.00, Luki Pratama dan istrinya keluar bertamu di rumah temannya yang beralamat di Jalan Taman Pancing, Pemogan.

Nah, sekitar pukul 22.30, saat Luki mau pulang ke rumah, tiba – tiba perut istrinya sakit, sehingga Luki mencari dokter terdekat untuk memeriksakan istrinya.

Karena tidak tahu situasi dan kondisi di Denpasar, akhirnya Luki dan istrinya menemukan klinik di Jalan Tukad Petanu, Denpasar Selatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Istri Luki dirujuk agar dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk mendapat perawatan selayaknya.

Atas petunjuk dokter tersebut, Luki lalu mengajak istrinya menuju Rumah Sakit Sanglah. Karena tidak tahu jalan, Luki tersesat sampai di Jalan Kresek Gang Ikan Teri.

Karena perut Istri Luki sakitnya sudah tidak bisa ditahan maka Luki  berhenti dan istrinya langsung melahirkan di pingir jalan dekat sungai.

“Saat itu ada warga yang melintas karena dicurigai akan membuang anaknya akhirnya Luki dan istrinya diamankan,” lanjut sumber kepolisian.

DENPASAR – Kabar mengejutkan datang dari kamar jenazah RSUP Sanglah. Bayi dari buah hati pasangan suami istri Mega Ayu Sekarwangi, 18, dan Luki Pratama, 19, akhirnya meninggal dunia.

Si bayi gagal bertahan hidup di dunia setelah meninggal dunia saat menjalani tindakan intubasi (bantuan napas) di RSUP Sanglah.

Sayangnya, Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna enggan memaparkan penyebab kematian si bayi karena masih menjadi penyelidikan dari pihak kepolisian.

Kepolisian sendiri sementara ini masih memeriksa bapak si bayi, Luki Pratama. Berdasar penyelidikan awal, keduanya ternyata merupakan pasangan suami istri yang sah.

“Mereka berdua datang ke Bali sekitar tiga minggu yang lalu dalam keadaan istrinya hamil umur sekitar 5 bulan,” ujar sumber kepolisian.

Berdasar informasi, pada hari Minggu (6/10) sekitar pukul 22.00, Luki Pratama dan istrinya keluar bertamu di rumah temannya yang beralamat di Jalan Taman Pancing, Pemogan.

Nah, sekitar pukul 22.30, saat Luki mau pulang ke rumah, tiba – tiba perut istrinya sakit, sehingga Luki mencari dokter terdekat untuk memeriksakan istrinya.

Karena tidak tahu situasi dan kondisi di Denpasar, akhirnya Luki dan istrinya menemukan klinik di Jalan Tukad Petanu, Denpasar Selatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Istri Luki dirujuk agar dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk mendapat perawatan selayaknya.

Atas petunjuk dokter tersebut, Luki lalu mengajak istrinya menuju Rumah Sakit Sanglah. Karena tidak tahu jalan, Luki tersesat sampai di Jalan Kresek Gang Ikan Teri.

Karena perut Istri Luki sakitnya sudah tidak bisa ditahan maka Luki  berhenti dan istrinya langsung melahirkan di pingir jalan dekat sungai.

“Saat itu ada warga yang melintas karena dicurigai akan membuang anaknya akhirnya Luki dan istrinya diamankan,” lanjut sumber kepolisian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/