29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:10 AM WIB

[Tragis] Ketua LPD Pekraman Munduk Kunci Tewas Gantung Diri

SINGARAJA- Warga Banjar Dinas Munduk Kunci, Desa Tegalinggah, Sukasada, Buleleng, Kamis pagi (9/1) dibuat geger.

Heboh warga itu menyusul dengan tewasnya Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Pekraman Munduk Kunci, Made Sumadi.

Tragisnya, pria 36 tahun itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Sumadi ditemukan tewas dengan kondisi tergantung dengan leher terjerat seutas tali yang diikat di kusen pintu dapur rumahnya

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, kasus ulah pati yang menghebohkan warga ini, pertama kali diketahui oleh kedua orang tua korban Gede Sukarada, 55 dan Ketut Asih, 54.

Saat itu, sekitar pukul 05.00 Wita, kedua orang tua korban yang baru saja bangun tidur terkejut dan syok melihat kondisi anaknya sudah dalam kondisi tewas tergantung pada kosen pintu dapur rumah.

Orang tua korban yang panik langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Dibantu warga sekitar, kedua orang tua korban kemudian membuka jeratan tali dan menurun korban dari kosen pintu.

Saat diturunkan, tubuh korban masih dalam kondisi lemas. Berharap masih bisa mendapat pertolongan, kedua orang tua korban dibantu warga kemudian membawa korban Sumadi ke RSU Paramasidhi.

Sayang, setiba di RS, tim medis menyatakan jika korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Terkait peristiwa ini, Kapolsek Sukadasa Kompol Nyoman Landung yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan dengan peristiwa gantung diri yang dilakukan ketua LPD Desa Pekraman Munduk Kunci.

Dijelaskan, pihaknya menerima informasi peristiwa ulah pati itu dari laporan warga Banjar Dinas Munduk Kunci, Desa Tegalinggah kepada pihak Bhabinkamtibmas Desa Tegalinggah yang kemudian diteruskan ke Polsek Sukasada.

“Dia (korban) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada kusen pintu menggunakan selendang berwarna putih. Itu laporan kami terima Bhabinkamtibmas Desa sekitar pukul 06.00 usai kejadian,” kata Kompol Landung.

Sedangkan dari keterangan hasil pemeriksaan medis di RSU Paramasidhi, Landung mengatakan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan luka ataupun tanda-tanda kekerasan dan korban meninggal murni akibat bunuh diri (gantung diri).

Dugaan korban murni gantung diri itu, imbuh Landung dikuatkan dengan bekas jeratan atau ikatan di bagian leher korban serta cairan mani yang keluar dari alat kelamin korban.

Sementara itu, terkait penyebab atau pemicu korban nekat melakukan bunuh diri, dari keterangan pihak keluarga, diduga karena korban depresi setelah terlibat pertengkaran rumah tangga.

Dimana kata Landung, dari cerita keluarga, sebelum ditemukan tewas,  korban yakni Made Semadi sempat diketahui terlibat pertengkaran (cekcok) dengan istrinya Komang Endik Indrayani, pada Rabu lalu (8/1).

 

“Meski kematian korban karena faktor lain (bertengkar dengan istri). Dari keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Selain itu pihak keluarga korban juga sudah menerima kematian korban dengan iklas sebagai suatu musibah dan tidak melanjutkan kasus ini,” jelasnya.

SINGARAJA- Warga Banjar Dinas Munduk Kunci, Desa Tegalinggah, Sukasada, Buleleng, Kamis pagi (9/1) dibuat geger.

Heboh warga itu menyusul dengan tewasnya Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Pekraman Munduk Kunci, Made Sumadi.

Tragisnya, pria 36 tahun itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Sumadi ditemukan tewas dengan kondisi tergantung dengan leher terjerat seutas tali yang diikat di kusen pintu dapur rumahnya

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, kasus ulah pati yang menghebohkan warga ini, pertama kali diketahui oleh kedua orang tua korban Gede Sukarada, 55 dan Ketut Asih, 54.

Saat itu, sekitar pukul 05.00 Wita, kedua orang tua korban yang baru saja bangun tidur terkejut dan syok melihat kondisi anaknya sudah dalam kondisi tewas tergantung pada kosen pintu dapur rumah.

Orang tua korban yang panik langsung berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Dibantu warga sekitar, kedua orang tua korban kemudian membuka jeratan tali dan menurun korban dari kosen pintu.

Saat diturunkan, tubuh korban masih dalam kondisi lemas. Berharap masih bisa mendapat pertolongan, kedua orang tua korban dibantu warga kemudian membawa korban Sumadi ke RSU Paramasidhi.

Sayang, setiba di RS, tim medis menyatakan jika korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Terkait peristiwa ini, Kapolsek Sukadasa Kompol Nyoman Landung yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan dengan peristiwa gantung diri yang dilakukan ketua LPD Desa Pekraman Munduk Kunci.

Dijelaskan, pihaknya menerima informasi peristiwa ulah pati itu dari laporan warga Banjar Dinas Munduk Kunci, Desa Tegalinggah kepada pihak Bhabinkamtibmas Desa Tegalinggah yang kemudian diteruskan ke Polsek Sukasada.

“Dia (korban) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada kusen pintu menggunakan selendang berwarna putih. Itu laporan kami terima Bhabinkamtibmas Desa sekitar pukul 06.00 usai kejadian,” kata Kompol Landung.

Sedangkan dari keterangan hasil pemeriksaan medis di RSU Paramasidhi, Landung mengatakan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan luka ataupun tanda-tanda kekerasan dan korban meninggal murni akibat bunuh diri (gantung diri).

Dugaan korban murni gantung diri itu, imbuh Landung dikuatkan dengan bekas jeratan atau ikatan di bagian leher korban serta cairan mani yang keluar dari alat kelamin korban.

Sementara itu, terkait penyebab atau pemicu korban nekat melakukan bunuh diri, dari keterangan pihak keluarga, diduga karena korban depresi setelah terlibat pertengkaran rumah tangga.

Dimana kata Landung, dari cerita keluarga, sebelum ditemukan tewas,  korban yakni Made Semadi sempat diketahui terlibat pertengkaran (cekcok) dengan istrinya Komang Endik Indrayani, pada Rabu lalu (8/1).

 

“Meski kematian korban karena faktor lain (bertengkar dengan istri). Dari keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Selain itu pihak keluarga korban juga sudah menerima kematian korban dengan iklas sebagai suatu musibah dan tidak melanjutkan kasus ini,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/